Lihat lebih banyak

Reaksi Harga “ETH Killers” ADA, SOL, dan BNB Pasca The Merge; Hashrate ETC Melesat Naik 200 Persen!

3 mins
Oleh Valdrin Tahiri
Diterjemahkan Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Harga SOL telah berhasil menjebol pola ascending wedge.
  • Sedangkan, ADA sedang diperdagangkan di dalam pola symmetrical triangle.
  • Di sisi lain, BNB telah sukses menembus keluar dari garis descending resistance jangka pendek.
  • promo

Setelah Ethereum (ETH) Merge berhasil terlaksana, Solana (SOL) kemudian memulai tren kenaikan harganya, meskipun terbilang masih belum signifikan. Lalu, di sisi lain, terdapat Cardano (ADA) yang masih tertinggal. Sebaliknya, BNB kemungkinan besar telah memulai tren bullish reversal-nya.

Seperti yang kita ketahui, The Merge Ethereum telah berlangsung tepat pada tanggal 15 September kemarin. Dengan terlaksananya agenda tersebut, Ethereum resmi menyempurnakan proses transisinya dari protokol proof-of-work (PoW) ke proof-of-stake (PoS).

Selanjutnya, sesaat setelah selesainya The Merge, hash rate Ethereum Classic (ETC) sontak melonjak signifikan menjadi 222,50 hash per detik. Itu artinya, telah meningkat lebih dari 200% sejak tanggal 13 September. Kemungkinan besar, hal ini terjadi karena para miner Ethereum telah berbondong-bondong berpindah ke ETC. Akibatnya, aktivitas tersebut menyebabkan meningkatnya hash rate.

Sampai saat ini, aspek keberlanjutan telah menjadi nilai jual utama dari beberapa solusi layer 1 seperti Solana (SOL) dan Polygon (MATIC) yang membuat mereka lebih unggul daripada ETH. Atas keunggulan itu juga, akhirnya Starbucks memutuskan untuk memilih Polygon untuk meluncurkan video game NFT mereka.

Sekarang, dengan rampungnya transisi ke PoS ini, maka konsumsi listrik protokol Ethereum menjadi 99,95% lebih hemat energi. Alhasil, hal tersebut akan menafikan keunggulan utama deretan proyek berpredikat “Ethereum killer” lainnya.

Dengan demikian, pastinya menarik jika kita menyaksikan seperti apa pengaruh transisi bersejarah tersebut terhadap harga aset-aset “Ethereum killer” ini.

SOL

Usai The Merge, SOL telah mengalami kenaikan di dalam pola ascending wedge sejak mencapai level terendahnya pada tanggal 13 Juni lalu. Namun, seluruh pergerakan yang muncul terjadi di dalam pola ascending wedge, yang mana kondisi ini akhirnya dianggap sebagai pola bearish.

Harga Solana sempat mencapai level tertinggi di titik US$48,38 pada tanggal 13 Agustus, sebelum akhirnya bergerak turun dan menembus pola wedge tersebut pada tanggal 19 Agustus.

Selanjutnya, setelah aksi breakdown tersebut selesai, SOL masih mencoba untuk memulai tren naik. Tapi malangnya, upaya itu mendapat penolakan dari area resistance US$39.25 pada tanggal 13 September. Akibatnya, terbentuklah pola sebuah candlestick yang dinamakan candlestick engulfing bearish (ikon merah). Pola tersebut sekaligus merupakan level retracement resistance Fib 0,5 dan area resistance horizontal.

Sebelum SOL benar-benar berhasil mencapai level ini lagi, maka tren harganya masih belum bisa kita anggap sebagai bullish.

SOL breakdown
Grafik SOL/USDT oleh TradingView

ADA

Sejak all-time high (ATH) ADA yang berhasil tercapai di bulan Agustus 2021 lalu, aset ini telah berada dalam tren turun lima gelombang (hitam). Sehubungan dengan hal ini, ADA sekarang berada di wave keempat yang bisa terlihat jelas dari bentuk segitiga simetrisnya.

Jika indikator count ini akurat, maka harga ADA akan turun dari pola segitiga tersebut dan kemudian bergerak turun menuju salah satu level support terdekat di titik US$0,32 atau US$0,22. Sementara itu, ketika menghitung ketinggian segitiganya, angka tersebut masing-masing merepresentasikan level retracement Fib eksternal 1,27 dan 1,61.

Sedangkan, tren pergerakan harga ADA di masa depan kemungkinan besar akan bergantung pada apakah harga ADA bisa berhasil menembus level tertingginya di titik US$0,594 (garis hijau) ataukah turun dari level terendahnya di titik US$0,427 (garis merah).

ADA Count
Grafik ADA/USDT oleh TradingView

BNB

Jika mengukur dari posisi terendah yang tercapai pada bulan Juni, kemungkinan BNB telah menyelesaikan tren naik lima gelombang (five-wave). Di mana aksi harga kemudian memuncak ke level tertinggi US$337 pada tanggal 10 Agustus. Namun, sejak saat itu, BNB telah turun di bawah garis descending resistance yang kelihatannya merupakan struktur korektif A-B-C.

Sementara pada tanggal 8 September, BNB sukses menembus keluar dari garis descending resistance dan sekarang sedang dalam proses memvalidasinya sebagai titik support (ikon hijau). Jika upaya ini berhasil, kemungkinan besar akan ada tren naik berikutnya.

Akan tetapi, jika nantinya BNB justru jatuh di bawah garis tersebut, maka prediksinya adalah bahwa aset tersebut akan kembali menguji level support retracement Fib 0,618 di titik US$242.

BNB Count
Grafik BNB/USDT oleh TradingView

ETC

Kemudian, aset “Ethereum killer” terakhir yang akan kita bahas pergerakan harganya adalah ETC. Aksi harga ETC sendiri sangat mirip dengan BNB. Selain itu, aset ini tampaknya juga telah menyelesaikan pergerakan naik five-wave serta struktur korektif A-B-C.

Meskipun masih belum pasti apakah struktur koreksi tersebut sudah terselesaikan atau belum. Tapi, hal yang akan menjadi penentu arah tren ETC di masa depan kemungkinan akan bergantung pada apakah harganya mampu menembus level tertinggi di titik US$45,71 (garis hijau) ataukah justru turun di bawah level terendahnya di titik US$30,34 (garis merah).

ETC Count
Grafik ETC/USDT oleh TradingView

Bagaimana pendapat Anda tentang analisis harga dari berbagai aset “Ethereum killer” ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram Be[In]Crypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori