Trusted

Regulator Data Korea Selatan Mulai Penyelidikan terhadap Worldcoin

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Regulator data Korea Selatan memulai penyelidikan terhadap operasional Worldcoin, karena disebut melakukan pengumpulan data ilegal.
  • Go Hak-soo, selaku Ketua PIPC, mengatakan saat ini, afiliasi Worldcoin sudah mengumpulkan informasi melalui face recognition dan pemindaian bola mata di 10 lokasi yang tersebar di wilayah Korea Selatan.
  • Sebelumnya, pada awal bulan Februari kemarin, pemerintah Hong Kong juga sudah melakukan penyelidikan terhadap proyek Worldcoin.
  • promo

Ekspansi Worldcoin kembali menuai kontroversi. Kali ini, regulator data di Korea Selatan memulai penyelidikan terhadap operasional Worldcoin, karena disebut melakukan pengumpulan data dan pemrosesan informasi pribadi secara ilegal di yurisdiksinya.

Pemerintah Korea Selatan, melalui Komite Perlindungan Informasi Pribadi (PIPC), memimpin investigasi tersebut menyusul adanya keluhan dari beberapa pihak atas aktivitas Worldcoin.

Go Hak-soo, selaku Ketua PIPC, mengatakan saat ini, afiliasi Worldcoin sudah mengumpulkan informasi melalui face recognition dan pemindaian bola mata di 10 lokasi yang tersebar di wilayah Korea Selatan.

Hasil dari investigasi awal ini akan menjadi pegangan dalam memutuskan langkah tegas berikutnya ke perusahaan yang ikut didirikan oleh CEO OpenAI, Sam Altman, itu.

“Penyelidikan akan dilakukan untuk melihat bagaimana pengumpulan informasi sensitif serta transfer informasi pribadi ke luar negeri dilakukan berdasarkan Undang-Undang Perlindungan Informasi Pribadi. Jika terkonfirmasi melanggar, maka komisi akan mengambil tindakan sesuai dengan aturan yang berlaku,” jelas Go Hak-soo.

Menariknya, OpenAI, ternyata sempat tersandung masalah di Korea Selatan. Pada Juli tahun lalu, Komite Perlindungan Informasi Pribadi menjatuhkan denda sebesar 3,6 juta won pada OpenAI.

Sanksi tersebut dijatuhkan lantaran OpenAI terbukti membocorkan informasi pribadi dan gagal menetapkan langkah khusus untuk mencegah hal itu terjadi lagi. Dari 2,2 juta pengguna OpenAI di Korea Selatan, sekitar 80 ribu di antaranya mengalami kebocoran data. Mereka yang terdampak adalah para pengguna layanan ChatGPT Plus.

“Penyebab kebocoran adalah peningkatan kecepatan layanan yang pada akhirnya menyebabkan bug yang tidak diketahui pada solusi cache yang sifatnya open-source,” jelas regulator.

Worldcoin Juga Sempat Alami Masalah di Hong Kong

Kejadian ini bukanlah kali pertama dialami oleh Worldcoin. Sebelumnya, pemerintah Hong Kong juga sudah melakukan penyelidikan terhadap proyek yang didirikan bersama CEO OpenAI, Sam Altman, itu.

Awal Februari kemarin, kantor Worldcoin di Hong Kong digeruduk oleh pengawas privasi Hong Kong, lantaran adanya kekhawatiran bahwa proyek tersebut melakukan pelanggaran hukum saat melakukan pemindaian iris mata masyarakatnya.

Tidak hanya itu, Kantor Komisaris Privasi Data Pribadi (PCPD) Hong Kong juga sudah secara tegas menyebut bahwa Worldcoin diduga salah melakukan penanganan data biometrik yang diperoleh dan berpotensi menimbulkan risiko serius terhadap privasi data pribadi.

Aksi terbaru pemerintah Korea Selatan dipercaya akan menambah berat perjalanan Worldcoin di wilayah Asia. Di akhir Desember kemarin, Worldcoin sudah mengumumkan bahwa pihaknya akan melakukan ekspansi ke Singapura dan siap menyebar Orb untuk melakukan verifikasi bola mata di 5 tempat terpisah di Negeri Singa sebagai bagian dari tur Asia.

Harga WLD Terpantau Anteng

Merespon kabar tersebut, harga native token Worldcoin (WLD), yang selama ini menjadi hadiah bagi siapa saja yang melakukan scan bola mata proyek tersebut, tetap anteng dan menunjukkan pergerakan positif.

Merujuk pada data CoinGecko, token WLD masih sanggup menguat 1,3% dalam 24 jam terakhir ke level US$7,91. Token tersebut hanya tergelincir 1,6% dalam 1 jam terakhir dan tertekan 10,4% dalam 7 hari terakhir.

Sebelumnya, saat menggelar pertemuan di Seoul, Korea Selatan, Altman menyebut bahwa proyek Worldcoin sengaja dikembangkan sebagai respon terhadap perkembangan atas munculnya artificial general intelligence (AGI). Rencana besarnya adalah Worldcoin bisa menjadi alat untuk merealisasikan universal basic income (UBI) gobal.

“Masih terdapat perkembangan yang harus dicapai sebelum bisa mewujudkannya, namun suatu hari nanti bakal tercapai,” ungkap Altman.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori