Otoritas Pengatur Aset Virtual (VARA) Dubai mengeluarkan peringatan pasar terhadap BitOasis. Entitas kripto yang berbasis di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), itu disebut gagal memenuhi ketentuan yang sudah digariskan oleh VARA setelah perusahaan mendapatkan lisensi operasional minimum viable product (MVP) pada 12 April silam.
Dalam pernyataannya, VARA menjelaskan bahwa setelah lisensi MVP bersyarat diterima, BitOasis memiliki waktu selama 30 sampai 60 hari kerja untuk bisa memenuhi persyaratan utama sebagai landasan memulai operasional di pasar kripto.
Oleh karena itu, kini lisensi untuk bisa menawarkan produk pada investor institusional dan retail berkualitas, tetap “berlaku non-operasional” sampai BitOasis bisa memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan.
“Peringatan ini merupakan bentuk kontrol pengawasan dan tindakan penegakan terhadap BitOasis. Jika persyaratan itu sudah dipenuhi, mereka bisa mengajukan lisensi untuk full market product (FMP),” jelas pihak VARA.
Menanggapi hal tersebut, BitOasis mengatakan bakal terus bekerja sama dengan VARA untuk memenuhi persyaratan yang tersisa. Perusahaan juga berkomitmen untuk bisa menyediakan layanan yang aman dan terjamin bagi pengguna.
BitOasis menegaskan bahwa penangguhan lisensi tidak akan memengaruhi kemampuan perusahaan untuk memberikan layanan broker-dealer kepada investor retail.
“Sampai saat ini, kami belum menyediakan layanan tersebut dan berjanji tidak akan menerima klien baru hingga persyaratan terpenuhi,” ungkap pihak BitOasis.
Dubai Perketat Pengawasan
Peringatan yang dikeluarkan oleh VARA terjadi di tengah pengetatan regulasi yang dilakukan oleh Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) di Amerika Serikat (AS). Di mata beberapa pelaku usaha aset digital, UEA dinilai sebagai wilayah potensial untuk mengembangkan bisnis kripto
Hal tersebut tidak terlepas dari peran regulator dan pemerintah setempat yang memperlihatkan sikap pro terhadap kripto. Khususnya untuk Dubai, otoritas setempat sudah berniat menjadikan wilayahnya sebagai pusat kripto global.
Namun, bukan berarti aturan bakal diberlakukan secara longgar. Pada April lalu, VARA mulai melakukan harmonisasi pengembangan inovasi dengan kebutuhan pasar. Tujuannya adalah untuk bisa menentukan pengawasan tepat terhadap industri kripto.
Hal tersebut berdampak pada pengetatan pengajuan lisensi yang dilakukan oleh beberapa entitas. Regulator Dubai meminta informasi lebih banyak tentang struktur kepemilikan, tata kelola, dan prosedur audit yang dilakukan perusahaan kripto. Hal ini diperkirakan turut dialami oleh Binance dan beberapa entitas lainnya.
CEO dari The Mena Catalysts, Sam Blatteis, mengatakan bahwa saat ini regulator Dubai tengah mengubah wilayahnya menjadi ibu kota ekonomi aset digital sembari menjaga hubungan bisnis dengan yurisdiksi barat.
Sekilas tentang BitOasis
Melihat dinamika peratuan industri kripto di Dubai, dapat dipahami bahwa peringatan yang dikeluarkan oleh VARA tidak berlaku surut, bahkan bagi BitOasis sekalipun yang disebut menjadi entitas kripto pertama yang berhasil mendapatkan lisensi MVP.
Sampai saat ini, belum ada satu entitas kripto lain yang berhasil mendapatkan lisensi penuh di UEA. Izin yang didapatkan kebanyakan hanya bersifat lokal di wilayah tertentu seperti Dubai.
Menteri Negara untuk Perdagangan Luar Negeri UEA, Thani al Zeyoudi, menuturkan bahwa aset kripto akan memainkan peran penting dalam perdagangan. Hal tersebut menjadi alasan bagi UEA untuk bisa memastikan tata kelola dari masing-masing perusahaan kripto berjalan secara baik.
Sehingga, meskipun terbuka terhadap perusahaan kripto asing, pengetatan aturan tetap dikedepankan untuk bisa bersama-sama membangun rezim hukum yang diperlukan.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.