Baru-baru ini, seorang pengguna Coinbase mengaku telah kehilangan dana lebih dari US$200.000 dari akun kriptonya. Hal itu terjadi kala dirinya berupaya menghubungi layanan pelanggan crypto exchange tersebut untuk mencegah terjadinya peretasan akun.
Pengguna itu adalah Manish Aggarwal. Ia dikabarkan tengah melakukan gugatan class action terhadap Coinbase lantaran buruknya layanan konsumen perusahaan. Di tengah kekacauan yang terjadi, peretas memanfaatkannya untuk melakukan 6.000 transaksi dan menguras habis sekitar US$190.000 dalam waktu 49 menit.
Pengacara Manish Aggarwal, dalam gugatan yang dilayangkan di Pengadilan Federal San Fransisco, menjelaskan perlu waktu berhari-hari untuk bisa mendapatkan akses ke dukungan pelanggan. Padahal kliennya membutuhkan waktu yang sangat cepat untuk bisa melakukan pemulihan akun.
“Coinbase melakukan pekerjaan yang buruk dalam hal perlindungan akun penggunanya. Lebih buruk lagi adalah Coinbase tidak bisa membantu pelanggan yang mengalami peretasan akun,” katanya.
Alih-alih mendapatkan layanan konsumen, Manish Aggarwal malah terus dihadapkan dengan sistem penjawab otomatis yang tidak mampu melakukan apapun untuk membantu pemulihan akunnya. Untuk itu, dia menuntut ganti rugi untuk bisa mendapatkan dananya kembali secara utuh. Namun, pihak Coinbase, dikatakan Aggarwal, tidak memiliki niatan untuk mengembalikan dana tersebut. Akhirnya, dia terpaksa menempuh jalur hukum sebagai upaya untuk mendapatkan kembali dananya yang hilang.
“Saya mengusulkan untuk bisa mewakili investor lain yang juga mengalami hal serupa untuk melakukan tuntutan kepada Coinbase,” jelasnya.
Coinbase Juga Hadapi Gugatan US$5 Juta atas Penguncian Akun
Selain itu, Coinbase juga tengah menghadapi gugatan senilai US$5 juta atas keamanan perusahaan dan penguncian akun. Setidaknya terdapat 100 investor yang melayangkan gugatan tersebut.
Dalam dokumen gugatan, disebutkan bahwa Coinbase tidak menggunakan praktik standar keamanan dengan benar untuk menjaga akun konsumen. Selain itu, Coinbase juga melakukan tindakan tidak wajar dengan mengunci akun konsumen.
Meskipun tidak menyebutkan angka pastinya, namun karena hal itu investor mengaku mengalami kerugian finansial.
“Karena volatilitas pasar yang ekstrem, dimana terjadi penurunan harga sebanyak 40% dalam kurun waktu 24 jam dan penguncian akun, membuat investor tidak bisa melakukan penjualan, pembelian ataupun melakukan layanan transaksi perdagangan lainnya,” jelas dokumen tersebut.
Keluhan atas buruknya pelayanan konsumen juga masuk dalam gugatan tersebut. Dikatakan bahwa Coinbase gagal memenuhi permintaan konsumen dengan cepat untuk mendapatkan bantuan dan mempertahankan aset.
Tidak Memberikan Informasi bahwa Aset Digitalnya Merupakan Sekuritas
Penggugat yang bernama George Kattula itu juga menyebutkan bahwa Coinbase juga tidak memberikan informasi secara utuh bahwa aset kripto yang ada di platform-nya adalah sekuritas. Bahkan untuk memperkuat posisinya, Coinbase juga berani memandang rendah Undang-Undang Federal dan Negara Bagian dengan menyatakan tidak memerlukan pendaftaran untuk surat berharga.
“Juga menolak untuk mendaftar sebagai bursa efek atau sebagai perantara pedagang efek,” tambahnya.
Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) sebenarnya sudah melakukan penyelidikan terkait adanya laporan dari masyarakat bahwa Coinbase memperdagangkan token digital yang seharusnya terdaftar dalam sekuritas.
Dorongan agar regulator AS berbuat lebih banyak untuk mengawasi industri kripto tumbuh lebih keras lantaran pasar telah jatuh di tengah kondisi makro yang tidak pasti. Ketua SEC, Gary Gensler, berpendapat bahwa pihaknya harus berbuat lebih banyak untuk melindungi para investor ritel.
Sebagai bursa kripto terbesar di AS, Coinbase mampu membuat para investor untuk memperdagangkan lebhih dari 150 token digital. Nah jika memang produk tersebut dianggap sebagai sekuritas, maka Coinbase mungkin perlu mendaftarkan dirinya sebagai exchange kepada SEC.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik dugaan peretasan yang dialami oleh investor Coinbase ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram Be[In]Crypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.