Ronin Bridge Axie Infinity Diserang Hacker, Rp150 Miliar Raib!

2 mins
Diterjemahkan Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Ronin Bridge diretas, kehilangan 3.996 ETH (senilai US$9,33 juta) dalam insiden yang melibatkan kemungkinan eksploitasi MEV.
  • Operasi dihentikan sementara untuk penyelidikan; Ronin Bridge mengamankan dana lebih dari US$850 juta, dianggap aman oleh Co-founder Larsen.
  • Peretasan sebelumnya yang meliputi insiden US$600 juta pada tahun 2022 menimbulkan pertanyaan soal tata kelola jaringan dan desentralisasi.
  • promo

Ronin Bridge, sidechain Ethereum yang dibangun untuk game non-fungible token (NFT) play-to-earn (P2E) Axie Infinity, telah diretas. Insiden peretasan ini menyebabkan raibnya 3.996 Ethereum (ETH) senilai sekitar US$9,33 juta (Rp150 miliar).

Para pemain menggunakan Ronin Bridge untuk mentransfer aset antar chain Ronin dan jaringan Ethereum.

Peretasan Ronin Bridge Telan Kerugian Rp150 Miliar

PeckShield mengonfirmasi pelanggaran keamanan ini. Co-founder & Kepala Axie Infinity Aleksander Leonard Larsen mengumumkan penghentian operasi platform sementara untuk melakukan investigasi. Berdasarkan laporan dari para white-hat, terdapat dugaan eksploitasi Maximal Extractable Value (MEV) yang mungkin menjadi penyebab insiden ini.

“Ronin Network Bridge telah dihentikan sementara kami menyelidiki laporan dari para white-hat tentang potensi eksploitasi MEV. Kami akan memberikan informasi lebih lanjut dalam waktu dekat. Bridge ini sekarang mengamankan lebih dari US$850 juta yang dalam kondisi aman,” ujar Larsen.

Sebagai informasi, white-hat hacker di industri kripto merujuk pada individu atau organisasi yang menggunakan keahlian dan pengetahuan keamanan siber mereka untuk tujuan etis. Mereka seringkali membantu mengidentifikasi kerentanan dalam platform blockchain, smart contract, maupun crypto wallet untuk membantu meningkatkan keamanannya.

Kendati demikian, ini bukan pertama kalinya Ronin Bridge terkena hack.

Sebelumnya, pada tahun 2022 silam, sidechain Ethereum ini juga mengalami serangan masif senilai US$600 juta. Para peretas berhasil mengakses kunci privat dari lima node validatornya, yang merupakan syarat untuk memvalidasi transaksi. Akibatnya, komplotan peretas pun sukses menggondol aset digital dalam jumlah fantastis.

Pada saat itu, pengembang proyek mengumpulkan US$150 juta untuk mengganti kerugian pengguna yang terkena dampak. Setelah itu, mereka juga sempat menutup Ronin Bridge sebelum akhirnya membukanya kembali beberapa bulan setelah insiden.

“Axie/Ronin adalah proyek yang terkutuk, saya bersumpah — peretasan Ronin Bridge US$600 juta pada Maret 2022 — peretasan Co-founder Axie/Ronin US$9,7 juta pada Februari 2024 — Sekarang, insiden bridge ini,” komentar ZachXBT

Serangkaian serangan ini telah menimbulkan pertanyaan tentang tata kelola jaringan Ronin Bridge. Jaringan ini tidak terdesentralisasi, dan tim berfungsi sebagai satu-satunya validator serta mengoperasikan bridge ke chain mereka sendiri. Di sisi lain, jaringan ini tidak langsung merespons permintaan komentar dari BeInCrypto.

Meskipun terjadi serangan, token Axie Infinity (AXS) justru terapresiasi 9%, berpartisipasi dalam pemulihan pasar yang lebih luas.

Bagaimana pendapat Anda tentang peretasan yang menimpa Ronin Bridge ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | September 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | September 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | September 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan Web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori