Pada hari Rabu (20/9) waktu setempat, Rancangan Undang-Undang (RUU) Anti Pengawasan CBDC diumumkan kini akan dibahas ke seluruh anggota DPR Amerika Serikat (AS). Meski begitu, masa depan RUU ini masih belum jelas, karena kemungkinan mendapat penolakan dari Senat AS yang dikuasai Partai Demokrat.
RUU yang diajukan oleh anggota parlemen Tom Emmer dari Partai Republik itu diperkenalkan kembali pada minggu lalu pada 12 September lalu.
RUU ini dinilai penting untuk melindungi hak warga Amerika atas privasi finansial. Hal itu akan memblokir bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed), untuk menerbitkan mata uang digital bank sentral secara langsung kepada masyarakat AS dan menerbitkannya secara tidak langsung melalui perantara.
“Saya sangat bangga dengan RUU ini, yang sejujurnya telah saya kerjakan setidaknya selama 3 tahun terakhir,” kata Tom Emmer.
Menurut Tom Emmer, CBDC adalah uang yang dapat diprogram dan dikendalikan oleh pemerintah, yang jika tidak dirancang untuk meniru uang tunai, dapat memberikan pemerintah kemampuan untuk mengawasi dan membatasi transaksi orang AS.
“Ini tidak hanya mengkhawatirkan, ini benar-benar tidak Amerika,” ungkapnya.
Dia memberi contoh pentingnya RUU yang dia ajukan berkaca dari contoh renminbi atau yuan digital dan sistem kredit sosial di Cina, serta pembekuan rekening bank di Kanada selama demonstrasi pada tahun 2022.
Sebagai informasi, The Fed telah menjajaki kemungkinan menerbitkan CBDC, meski seorang pejabat mengatakan awal bulan ini bahwa mereka belum mengembangkannya. The Fed pada tahun lalu merilis laporan yang membahas pro dan kontra CBDC.
Sejumlah negara saat ini tengah gencar mengeksplorasi penerbitan CBDC di wilayahnya, termasuk Indonesia. Temukan penjelasan selengkapnya tentang proyek CBDC Tanah Air di Bedah White Paper Rupiah Digital: Utilitas hingga Roadmap CBDC Indonesia.
Partai Demokrat: Itu adalah RUU Anti Inovasi CBDC
Di sisi lain, RUU yang bernada anti CBDC ini mendapat penolakan keras dari anggota Partai Demokrat.
“Dengan segala hormat, RUU ini adalah tindakan kebodohan yang luar biasa. Saat ini kita berada pada titik perubahan. Namun, RUU itu akan membuat Amerika tersingkir,” kata Stephen Lynch dari Partai Demokrat.
Sejauh ini, sekitar 130 negara yang mewakili 98% produk domestik bruto (PDB) sedang menjajaki CBDC.
Maxine Waters, tokoh penting di parlemen dari Partai Demokrat, sempat ingin mengganti nama RUU tersebut menjadi RUU Anti-Inovasi CBDC. Dia mengatakan hal itu akan mengancam status dolar AS (USD) sebagai mata uang cadangan global utama.
“Saat ini, kami belum mengetahui bagaimana penerapan CBDC dapat membentuk lanskap keuangan Global. Partai Republik melakukan serangan tidak berdasar terhadap CBDC yang bahkan tidak ada,” terangnya.
Dia menilai RUU ini akan memberi Cina kendali untuk menetapkan standar global bagi CBDC. Setidaknya, ada 2 amandemen terkait RUU anti-CBDC dari perwakilan Partai Demokrat, meski tidak mendapatkan suara mayoritas.
Pada akhirnya, RUU Anti-Pengawasan CBDC disahkan dan direkomendasikan ke seluruh anggota DPR AS, dengan 27 suara yang setuju dibandingkan dengan 20 yang menolak di Komite Jasa Keuangan DPR AS.
Layanan Pembayaran Instan FedNow Jalan Menuju CBDC AS?
Pada 20 Juli lalu, The Fed resmi mengumumkan bahwa sistem baru untuk pembayaran instan FedNow akhirnya mulai aktif beroperasi.
Sejumlah bank dan lembaga keuangan dari semua ukuran sekarang dapat mendaftar dan menggunakan FedNow untuk mentransfer uang secara instan bagi pelanggan mereka, kapan saja, pada hari apa saja sepanjang tahun.
Menariknya, beberapa pihak menduga bahwa FedNow adalah jalan menuju implementasi CBDC di AS. Namun, The Fed membantah bahwa FedNow terkait dengan rencana semacam itu.
Sebelumnya, Robert F. Kennedy Jr., salah satu kandidat presiden AS, menilai FedNow merupakan langkah pertama menuju adopsi CBDC di Negeri Paman Sam.
“Klaim bahwa FedNow bukanlah langkah pertama menuju CBDC akan lebih mudah dicerna jika kita tidak mengetahui rentetan selebaran bermusuhan administrasi pemerintah Presiden Joe Biden terhadap kripto,” kata Robert F. Kennedy Jr. pada 11 April lalu.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.