Trusted

RUU Anti-Pencucian Uang Aset Digital di AS Dapat Dukungan Tambahan

3 mins
Diperbarui oleh Ahmad Rifai
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • RUU Anti-Pencucian Uang Aset Digital dapat dukungan tambahan dari para senator AS.
  • Dukungan itu menguntungkan RUU yang digagas Elizabeth Warren, senator AS yang terkenal anti-kripto.
  • Adapun RUU ini bertujuan menindak penggunaan kripto dalam praktik pencucian uang, perdagangan narkoba, hingga penghindaran sanksi.
  • promo

Elizabeth Warren, senator Amerika Serikat (AS) yang terkenal anti-kripto, mendapat dukungan untuk menindak penggunaan kripto dalam praktik pencucian uang, perdagangan narkoba, hingga penghindaran sanksi.

Sebanyak 9 senator AS lainnya pada 15 September kemarin telah menambah dukungan bagi koalisi bipartisan pada Rancangan Undang-Undang (RUU) Anti-Pencucian Uang Aset Digital. Artinya secara total, sudah ada 13 senator yang mendukung RUU ini.

Terkait hal ini, Elizabeth Warren yang berasal dari Partai Demokrat mengatakan bahwa kripto memungkinkan negara-negara nakal, raja narkoba, geng ransomware, dan penipu, untuk mencuri dana miliaran dolar AS (USD), menghindari sanksi, mendanai program senjata ilegal, dan mengambil keuntungan dari serangan siber yang menghancurkan.

Dia menyebut koalisinya yang berkembang menunjukkan Kongres AS siap untuk mengambil tindakan terhadap praktik kotor di dunia kripto.

“RUU bipartisan kami adalah proposal terberat yang ada untuk menindak para pengguna ilegal kripto dan memberi regulator lebih banyak alat [untuk melakukan tindakan penegakan],” kata Elizabeth Warren.

Penggunaan Ilegal Kripto Jadi Masalah Keamanan

Sebagai pengingat, Elizabeth Warren memperkenalkan kembali RUU Anti-Pencucian Uang Aset Digital pada bulan Juli lalu.

Dalam versi terbaru, RUU ini bermaksud menindak non-custodial crypto wallet, memperluas tanggung jawab UU Kerahasian Bank, menetapkan pemeriksaan kepatuhan anti-pencucian uang (AML) dan pemberantasan pendanaan terorisme (CFT), serta mengambil tindakan hukum lainnya untuk melawan penggunaan aset kripto secara tidak sah.

Senator yang memberikan dukungan mengatakan bahwa RUU ini akan membantu melawan organisasi teroris dan aktor negara nakal, seperti Rusia dan Korea Utara, yang menggunakan kripto untuk mendanai aktivitas terlarang, serta mengharuskan platform kripto untuk mematuhi aturan AML yang sama seperti yang diikuti oleh bank.

“Sudah waktunya untuk membawa RUU Anti-Pencucian Uang Aset Digital ke Senat AS sebagai masalah keamanan nasional,” kata senator Joe Manchin dari Partai Demokrat.

RUU ini dinilai akan membantu menciptakan transparansi dan memberikan pengawasan dalam industri kripto yang dalam banyak kasus kerap dituduh membantu memfasilitasi aktivitas kriminal.

“Tanpa regulasi yang tepat, kripto akan terus digunakan oleh pelaku kejahatan untuk mencuci miliaran dolar AS sambil menghindari kerangka anti-pencucian uang yang dianut oleh para lembaga keuangan tradisional (TradFi). Hal ini menempatkan keamanan nasional kita dalam risiko, sementara para penjahat dan organisasi teroris mengeksploitasi celah peraturan,” kata senator Dick Durbin dari Partai Demokrat.

Dalam pernyataan sebelumnya, 2 senator dari Partai Republik juga sepakat akan urgensinya RUU Anti-Pencucian Uang Aset Digital.

Elizabeth Warren Bangun Pasukan Anti-Kripto

Perlu diketahui, nama Elizabeth Warren menarik perhatian karena “peran antagonisnya” di dunia kripto.

Pada 30 Maret lalu, Elizabeth Warren, yang dikenal sebagai senator AS yang kritis terhadap eksistensi industri kripto, mengaku sedang membangun sebuah pasukan anti-kripto (anti-crypto army).

Niat itu termuat dalam kampanye agar dia terpilih kembali sebagai senator AS. Sebenarnya, ungkapan ‘Elizabeth Warren sedang membangun pasukan anti-kripto’ pertama kali mencuat dalam artikel Politico pada 14 Februari lalu.

Menariknya, sang senator AS itu tampaknya menyukai frasa tersebut. Sebab, dia pada kenyataannya menampilkan secara mencolok frasa itu dalam kampanye pemilihan ulangnya.

Senator asal Partai Demokrat itu disebut mulai merekrut sejumlah senator asal Partai Republik konservatif untuk tujuan anti-kripto dan mendapat respon positif awal dari para pelobi bank yang juga ingin mengendalikan para startup aset digital.

Kemitraan Elizabeth Warren dengan senator dari Partai Republik mencerminkan kekuatan yang lebih luas yang siap untuk menyatukan kaum progresif (atau liberal yang merujuk pada Partai Demokrat) dan konservatif, hingga kelompok pengawas dan para bankir, yang memiliki tujuan sama untuk menggagalkan pertumbuhan dunia kripto.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori