Bakkt, platform kustodian dan perdagangan kripto asal Georgia, mengaku mendapatkan surat teguran dari Bursa Efek New York (NYSE). Saham Bakkt (BKKT) terancam mengalami delisting dari papan perdagangan NYSE, lantaran tidak berhasil memenuhi batas bawah perdagangan yang ditetapkan.
Sebuah keterangan mengungkapkan selama 30 hari perdagangan yang berakhir pada 12 Maret kemarin, harga penutupan rerata saham BKKT berada di bawah US$1 per saham. Hal tersebut membuatnya masuk dalam radar pemantauan NYSE.
Sehari setelahnya, yaitu di 13 Maret, Bakkt menyatakan patuh dan siap mengatasi kinerja sahamnya yang terpuruk. Bakkt mendapatkan waktu hingga 6 bulan ke depan guna memulihkan kinerja sahamnya ke level minimal US$1 per saham secara rerata.
Mengutip data Google Finance, harga saham BKKT pada perdagangan kemarin (13/3) berhasil terapresiasi sebanyak 2,80% ke level US$0,60. Meski demikian, kondisi tersebut masih di bawah batas minimum harga saham yang ditetapkan NYSE.
Bakkt Kaji Opsi Reverse Stock Split
Sebagai upaya menyelamatkan bisnisnya, Bakkt mengaku bakal mempertimbangkan seluruh alternatif, termasuk melakukan reverse stock split.
Skema reverse stock split merujuk pada penggabungan harga saham menjadi 1. Tujuannya adalah untuk meningkatkan harga saham guna menyelamatkan status listing perusahaan. Mekanisme itu berbeda dengan stock split, yang malah membagi nilai saham ke rasio tertentu untuk menurunkan harga pasarnya.
Sebelumnya, di Februari kemarin, Bakkt telah mendapatkan lampu hijau dari Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS untuk memperkuat modal hingga US$150 juta selama 3 tahun ke depan.
Selain itu, SEC juga mengizinkan Bakkt untuk menjual aset berupa sekuritas, baik itu saham maupun waran, demi menutupi kebutuhan arus kas.
Bakkt sempat khawatir. Pasalnya, jika rencana tersebut tidak disetujui oleh SEC, maka tidak bisa dipastikan bagaimana operasional perusahaan ke depannya.
Tekanan yang Bakkt sendiri memang cukup berat. Sampai dengan kuartal 3 2023, perusahaan masih belum bisa mencetak untung dan masih menorehkan kerugian sebesar US$51,7 juta.
Proses pengambilalihan Apex Crypto yang menelan dana hingga US$200 juta ternyata membutuhkan waktu untuk bisa terintegrasi dengan sempurna. Di sisi lain, Bakkt masih harus “membakar” kas agar bisa menjaga bisnis lainnya tetap berjalan.
Selain itu, publik juga bertanya-tanya terkait kelangsungan operasional perusahaan. Belum lama ini, Bakkt sempat pesimistis tidak bisa menjalankan bisnisnya secara sempurna lantaran terkendala finansial.
Bagaimana pendapat Anda tentang ancaman saham Bakkt (BKKT) delisting dari NYSE? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.