Sam Bankman-Fried (SBF), tokoh utama di balik crypto exchange FTX yang telah hancur pada November 2022, kini didakwa telah menyuap pejabat Cina.
Tuduhan baru terhadap SBF dibuka pada hari Selasa (28/3) dalam dakwaan yang direvisi oleh jaksa federal di Manhattan, Amerika Serikat (AS).
SBF dituduh mengesahkan pembayaran (atau menyuap) sebesar US$40 juta pada November 2021 agar pejabat Cina dapat mencairkan akun yang menyimpan lebih dari US$1 miliar dalam kripto milik Alameda Research yang telah dibekukan oleh regulator Cina.
Sebagai informasi, Alameda merupakan perusahaan perdagangan kripto kuantitatif berbasis di Hong Kong dan terafiliasi dengan FTX.
Menurut jaksa, akun Alameda dibekukan pada tahun 2021 sebagai bagian dari penyelidikan pemerintah Cina terhadap 2 crypto exchange di negara tersebut, yaitu OKX dan Huobi.
Jaksa menuduh Sam Bankman-Fried berusaha mendapatkan kembali akses ke aset yang disimpan di akun Alameda untuk mendanai aktivitas perdagangan tambahan mereka.
SBF Hadapi 13 Dakwaan Pidana
Dengan tuduhan konspirasi melanggan Undang-Undang (U) Praktik Korupsi Asing, Sam Bankman-Fried kini menghadapi 13 dakwaan pidana.
Sebelumnya, SBF menghadapi 2 tuduhan wire fraud, 2 wire fraud conspiracy, dan 1 tuduhan money-laundering, yang masing-masing membawa hukuman maksimal 20 tahun.
Dia juga didakwa dengan konspirasi untuk melakukan penipuan komoditas, konspirasi untuk melakukan penipuan sekuritas, serta konspirasi untuk menipu AS dan melakukan pelanggaran dana kampanye, yang masing-masing dengan jangka waktu maksimal 5 tahun.
Sementara 4 dakwaan lain termasuk penipuan bank, mengoperasikan money transmitter tanpa izin, hingga konspirasi untuk memberikan kontribusi politik yang melanggar hukum. Hal itu membuat SBF menghadapi tambahan 40 tahun penjara jika terbukti bersalah.
Dakwaan sebelumnya yang direvisi dari 8 menjadi 12 dibuka pada Februari lalu untuk memperkuat tuduhan terkait dana kampanye yang digelontorkan SBF. Jaksa mengklaim SBF berkonspirasi untuk memengaruhi regulasi kripto di AS melalui sumbangan darinya.
SBF Masih Mengaku Tidak Bersalah
SBF masih bersikukuh bahwa dia tidak bersalah atas sejumlah tuduhan penipuan karena diduga menyalurkan miliaran dolar AS dana pelanggan di FTX ke Alameda untuk sejumlah kepentingan yang menguntungkan dirinya sendiri dan koleganya.
Tiga orang dekat SBF di FTX-Alameda, Gary Wang, Caroline Ellison, dan Nishad Singh, telah mengaku bersalah melakukan penipuan dan bekerja sama dengan pemerintah AS.
SBF saat ini tidak ditahan karena memberikan paket jaminan US$250 juta dan diperkirakan akan diadili pada Oktober 2023. Sebagai pengingat, dia ditangkap di Bahama pada Desember 2022 dan kemudian diekstradisi ke AS.
Kantongi US$2,2 Miliar saat Jadi CEO FTX
Pada 15 Maret lalu, para pendiri dan sejumlah karyawan kunci di FTX ternyata menerima pembayaran dan pinjaman senilai US$3,2 miliar. Dana itu utamanya berasal dari Alameda.
Sebagai CEO serta pemilik mayoritas saham Alameda, Sam Bankman-Fried menerima US$2,2 miliar. Kemudian, Nishad Singh, mantan Director of Engineering FTX, menerima US$587 juta.
Lalu, Gary Wang, co-founder dan Chief Technology Officer (CTO) FTX, mengantongi US$246 juta. Sedangkan Ryan Salame, mantan co-CEO FTX Digital Markets, mendapatkan US$87 juta.
Sam Trabucco, mantan co-head Alameda, menerima US$25 juta. Sementara itu, Caroline Ellison, mantan CEO Alameda, mendapatkan US$6 juta.
Mundur pada 2 Maret lalu, FTX mengonfirmasi bahwa mereka mengidentifikasi defisit US$8,9 miliar dalam dana pelanggan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Terdapat hanya sekitar US$2,7 miliar aset pelanggan dibandingkan dengan US$11,6 miliar saldo yang ada di akun pelanggan.
Bagaimana pendapat Anda tentang dugaan tindakan suap yang SBF lakukan terhadap pejabat Cina? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.