Harga Bitcoin (BTC) diprediksi bakal terus melanjutkan relinya di bulan ini. Berbagai indikator teknis dan fundamental menunjukkan bahwa Bitcoin berpotensi menembus level all-time high (ATH) baru di akhir Mei ini.
Data Glassnode menunjukkan, realized cap Bitcoin, metrik yang mengukur total nilai BTC berdasarkan harga pergerakan terakhir koin telah meningkat sebesar US$30 miliar sejak 20 April. Saat ini, indikator tersebut berada di angka US$900 miliar, tumbuh 3% hanya di bulan ini saja.
Pertumbuhan itu mencerminkan makin stabilnya kepercayaan investor dan derasnya arus modal baru yang masuk ke pasar kripto.
Analis Tokocrypto, Fyqieh Fachrur menjelaskan, lonjakan yang terjadi dalam realized cap ini menjadi sinyal bahwa arus dana yang masuk bukan bersifat spekulatif. Melainkan juga menunjukkan adanya pergeseran persepsi terhadap Bitcoin sebagai aset lindung nilai di tengah ketidakpastian global.
“Secara teknikal, struktur harga menunjukkan pola higher high dan higher low yang kuat. Dengan RSI yang masih di kisaran netral, ruang untuk kenaikan lanjutan masih terbuka lebar,” jelas Fyqieh melalui keterangan resmi.
Bitcoin Berkonsolidasi di Kisaran Atas US$105.700 dan Kisaran Bawah US$100,678
Dalam analisisnya, grafik harga Bitcoin saat ini menunjukkan pola konsolidasi yang sehat. Setiap kali mencapai level kunci, aset kripto nomor wahid itu bergerak menyamping sebelum melanjutkan kenaikannya.
Saat ini, Bitcoin berkonsolidasi di kisaran atas US$105.700 dan kisaran bawah US$100.678. Jika pola ini bertahan, Bitcoin berpotensi menembus level psikologis US$110.000 dalam waktu dekat.
Selain itu, faktor eksternal juga memperkuat peluang reli ini. Ketegangan perdagangan antara AS dan Cina yang mulai reda pasca keputusan penurunan tarif selama 90 hari telah memicu sentimen risk-on di pasar global.
Sementara itu, inflasi AS juga menunjukkan penurunan signifikan ke level 2,3% pada April 2025, mendorong harapan bahwa The Fed akan segera memangkas suku bunga.
Sentimen Pasca Halving Bitcoin
Sentimen lain yang juga akan menjadi katalis dalam lanjutan pola kenaikan Bitcoin adalah situasi BTC yang saat ini berada dalam fase pasca-halving. Periode tersebut secara historis kerap menjadi pemicu tren bullish berkepanjangan.
Halving terakhir terjadi pada April 2024. Artinya siklus penguatan masih berpeluang berlanjut hingga pertengahan atau akhir 2025.
“Kombinasi antara pengurangan pasokan, likuiditas baru dari insititusi dan faktor makroekonomi yang mendukung menciptakan ekosistem ideal bagi pertumbuhan harga BTC,” tambah Fyqieh.
Sebagai catatan, Sejumlah analis memperkirakan bahwa puncak siklus kali ini bisa membawa harga Bitcoin ke level US$120.000 hingga US$150.000 sebelum akhir 2025, meski tentu dengan volatilitas yang tetap menjadi ciri khas pasar kripto.
Dengan sentimen global yang kondusif, siklus pasca-halving yang masih berjalan, dan peningkatan partisipasi investor domestik, Bitcoin kini berada di jalur yang menjanjikan untuk mencetak rekor harga baru.
Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi yang menyebut bahwa Bitcoin bakal cetak ATH baru sebelum akhir Mei 2025 ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
