Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat (AS) bersama dengan Kantor Kejaksaan Maryland, AS menjatuhkan gugatan terhadap Sam Lee dan Brenda Chunga, atau yang dikenal sebagai Bitcoin Beautee. Keduanya merupakan pimpinan HyperFund, yang disebut melakukan penipuan berbasis kripto dengan nilai kerugian mencapai US$1,7 miliar atau sekitar Rp26,88 triliun.
Dalam gugatannya, SEC menyebut baik Lee maupun Chunga ikut terlibat dalam promosi paket keanggotaan HyperFund bodong. Mereka memberikan janji kepada calon korbannya keuntungan selangit hanya dengan membeli produk tersebut. Namun, pada kenyataannya, tidak ada sama sekali keuangan yang didapatkan oleh para korban. Dana para investor malah diputar kembali dan diakui sebagai keuntungan investor awal lewat skema Ponzi. Hal itu sengaja dilakukan untuk memupuk kepercayaan terhadap para investor.
Laporan Depertemen Kehakiman AS (DOJ) mengungkap skema yang dijalankan adalah dengan menawarkan kontrak investasi ke publik dan memberikan garansi keuntungan mulai dari 0,5% hingga 1% per hari sebagai imbal hasil dari operasi crypto mining.
“Lee dan Chunga menarik investor dengan keuntungan dari crypto mining, namun satu-satunya yang diproduksi HyperFund adalah kantong investornya,” jelas Direktur Penegakan SEC, Gurbir S. Grewal.
Menurut Grewal, HyperFund tidak memiliki sumber pendapatan nyata selain dana yang bersumber dari investornya. Mekanisme yang sudah berjalan sejak tahun 2020 itu berhasil menarik aliran dana dalam jumlah jumbo, hingga akhirnya runtuh di tahun 2022. Oleh karena itu, keduanya dituduh melanggar aturan anti penipuan dan pendaftaran undang-undang sekuritas federal.
SEC menuntut ganti rugi secara permanen. Selain itu, komisi tersebut juga memberikan perintah permanen kepada masing-masing terdakwa untuk tidak lagi berpartisipasi dalam penawaran aset kripto.
Bitcoin Beautee Mengaku Bersalah
Brenda Chunga, sang “Bitcoin Beautee”, telah mengaku bersalah atas tuduhan konspirasi melakukan penipuan sekuritas dan wire fraud. Dirinya terancam hukuman penjara maksimal 5 tahun.
Chunga juga sudah setuju untuk menyelesaikan tuntutan perdata yang dilayangkan SEC lantaran melanggar ketentuan anti-penipuan dan pendaftaran undang-undang sekuritas AS. Meskipun tidak menyebutkan besaran dananya, namun dia sepakat menggunakan dana keuntungan tidak sahnya untuk menyelesaikan denda perdata yang akan dijatuhkan kemudian.
Jika mengacu pada aduan SEC, Chunga setidaknya telah menerima lebih dari US$3,7 juta yang berasal dari platform HyperFund maupun investor. Dana tersebut digunakan Chunga untuk melakukan flexing guna mendorong lebih banyak lagi orang ikut masuk dalam skema tersebut.
Jaksa AS dari Distrik Maryland, Erek L. Barron, menyebut tingkat dugaan yang terjadi pada kasus ini sangat mencengangkan.
“Baik itu penipuan keuangan maupun mata uang kripto, jika terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, itu mungkin salah satu indikasi penipuan,” tambah Barron.
HyperFund Sempat Mengklaim Bakal Listing di Bursa Efek Hong Kong
Untuk memperkuat narasinya, pada tahun 2020, HyperTech Group, yang merupakan induk usaha dari HyperFund, mengeluarkan materi informasi yang menyebut bahwa perusahaan bakal melakukan pencatatan perdana saham di Bursa Efek Hong Kong pada tahun 2022.
Ketika itu, perusahaan juga menjelaskan beberapa rencana ekspansinya seperti peluncuran HyperNews, HyperTalk, dan HyperShow yang diklaim akan menjadi platform jejaring sosial berbasis blockchain. Seluruh materi promosi dan operasional HyperFund disebut dijalankan oleh Lee secara ketat.
Sebagai salah satu pendiri, Lee memiliki kuasa penuh untuk mengontrol dan menjaga keberlangsungan HyperFund agar bisa terus menjalankan operasinya, termasuk dengan memberikan informasi menyesatkan kepada investor.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.