Kantor Inspektur Jenderal Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat (AS), selaku pengawas regulator keuangan tersebut, mengatakan bahwa SEC mengalami kesulitan merekrut karyawan ahli kripto.
Hal ini terjadi karena ahli kripto yang ingin direkrut oleh SEC tidak ingin menjual aset digital mereka untuk mendapatkan pekerjaan.
“Banyak kandidat yang memenuhi syarat memiliki aset kripto. Kantor Penasihat Etika akan melarang mereka menangani masalah tertentu yang memengaruhi atau melibatkan aset kripto. Larangan ini, menurut pejabat SEC, jelas merugikan perekrutan, karena kandidat sering kali tidak mau melepaskan aset kripto mereka untuk bekerja di SEC,” jelas Kantor Inspektur Jenderal SEC.
SEC, yang terlibat dalam sejumlah tindakan penegakan hukum terhadap entitas kripto, juga menghadapi sejumlah kecil kandidat ahli yang berkualifikasi. Selain itu, mereka juga harus bersaing dengan sektor swasta yang turut mencari karyawan ahli kripto.
Tanggapan Komunitas Kripto
Merespon informasi ini, co-founder dan CEO market maker Wintermute, Evgeny Gaevoy, mengatakan, “Ini adalah tantangan yang benar-benar menarik bagi SEC (dan menurut saya aturan ini tidak gila karena menghilangkan konflik kepentingan).”
Kemudian analis ETF di Bloomberg Intelligence, James Seyffart, membuat percakapan imajiner yang berbunyi, “Oh, Anda telah memegang Bitcoin sejak tahun 2015 dan tahu banyak tentang industri kripto. Jual saja semuanya dan bayar pajak keuntungan tersebut kepada AS, lalu bekerjalah untuk Negeri Paman Sam. Terima kasih!”
Sementara itu, co-founder dan CEO perusahaan analitik on-chain Nansen, Alex Svanevik, menerangkan, “Coba pikirkan tentang bias bawaan yang Anda buat dengan aturan ini. Tidak ada pakar kripto yang benar-benar percaya pada kripto yang akan bekerja untuk SEC. Akibatnya, Anda mendapatkan agen anti-kripto.”
Tantangan Kinerja SEC Terkait Kripto
Temuan kesulitan yang dihadapi SEC dalam merekrut karyawan ahli kripto ini muncul dalam laporan setebal 25 halaman yang merinci manajemen puncak dan tantangan kinerja komisi tersebut.
Laporan itu turut menjelaskan bahwa kemampuan SEC untuk tetap menjadi regulator yang efektif mengharuskan mereka untuk terus memantau lingkungan pasar, menyesuaikan dan memodernisasi keahlian, peraturan, regulasi, serta alat dan aktivitas pengawasannya.
Selain itu, SEC mengakui pertumbuhan pesat aset kripto sebagai salah satu dari beberapa risiko evolusioner.
Menyoroti keputusan pengadilan AS baru-baru ini, dan merujuk pada gugatan SEC terhadap Ripple, laporan ini mengatakan bahwa masih belum ada hukum kasus yang konsisten untuk kripto di Negeri Paman Sam.
Hal itu dinilai mengarah pada situasi bahwa hakim di distrik yang sama dapat mencapai keputusan yang tidak konsisten mengenai fakta atau masalah serupa.
“Mungkin diperlukan waktu bertahun-tahun sebelum undang-undang (UU) di bidang ini terwujud hingga pada titik ketika hasilnya dapat diprediksi secara wajar. Ketidakpastian ini dapat memengaruhi keputusan dan prioritas penegakan SEC,” bunyi laporan tersebut.
Pada 24 Oktober lalu, Coinbase mendesak pengadilan agar gugatan hukum SEC terhadap mereka dibatalkan dan bersikeras regulator sekuritas (efek) itu berada di luar batas.
Coinbase menyoroti SEC ibarat sebuah lembaga yang menggunakan kekuasaan penegak hukum tanpa proses regulasi, dengan kedok menegakkan mandat dari Kongres AS.
Mundur pada 21 September lalu, Binance juga meminta agar gugatan SEC terhadap mereka dibatalkan. Pihak Binance menuduh SEC berusaha menjatuhkan hukuman sebelum memberikan panduan publik mengenai aset kripto.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.