Trusted

SEC Selidiki Stablecoin UST, Do Kwon Dituduh Lakukan Pencucian Uang US$80 Juta

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • SEC sedang menyelidiki apakah Terraform Labs melanggar aturan untuk produk sekuritas dan investasi di AS.
  • Adapun investigasi SEC dititikberatkan pada Mirror Protocol, yaitu produk Terra yang menawarkan layanan perdagangan tokenized stocks.
  • Dalam kesempatan berbeda, Do Kwon juga diindikasikan melakukan pencucian uang sekitar US$80 juta sebelum kehancuran ekosistem Terra.
  • promo

Regulator Amerika Serikat (AS) pada hari Kamis (9/6) dikabarkan sedang menyelidiki apakah proses marketing atau pemasaran stablecoin TerraUSD (UST), sebelum akhirnya mengalami kehancuran, melanggar peraturan perlindungan investor di Negeri Paman Sam. Dalam kesempatan berbeda, Do Kwon juga diindikasikan melakukan pencucian uang sekitar US$80 juta sebelum kehancuran ekosistem Terra.

Menurut pihak yang mengetahui persoalan ini dan berbicara kepada Bloomberg, Komisi Sekuritas & Bursa (SEC) sedang menyelidiki apakah Terraform Labs (TFL), perusahaan di balik proyek Terra-LUNA-UST dan dipimpin oleh Do Kwon, melanggar aturan untuk produk sekuritas dan investasi di AS.

Di bawah aturan sekuritas AS, mata uang virtual dapat jatuh di bawah kewenangan SEC jika orang AS membeli token untuk mendanai perusahaan atau proyek kripto dengan tujuan mengambil untung dari upaya mereka yang terlibat di dalamnya. 

Penetapan itu didasarkan pada keputusan Mahkamah Agung AS tahun 1946 yang mendefinisikan kontrak investasi. SEC juga berpendapat bahwa dalam beberapa kasus, perusahaan kripto mungkin menghadapi penyempitan sebagai perusahaan investasi jika memiliki aset.

Terkait kabar ini, SEC menolak berkomentar. Sementara, Terraform Labs, yang berbasis di Singapura, mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui penyelidikan SEC ke UST.

“Kami tidak mengetahui adanya penyelidikan SEC ke UST saat ini. Kami tidak menerima komunikasi seperti itu dari SEC dan mengetahui tidak ada penyelidikan baru di luar yang melibatkan Mirror Protocol,” kata Do Kwon.

Staf TFL Dituduh Curi Bitcoin LFG

Dalam perkembangan terpisah, Bloomberg juga melaporkan pada hari Kamis (9/6) bahwa polisi Seoul, Korea Selatan (Korsel), sedang menyelidiki tuduhan bahwa staf TFL menggelapkan kepemilikan Bitcoin yang dikumpulkan untuk membantu mempertahankan patokan UST terhadap dolar AS.

Bitcoin yang digelapkan tampaknya milik Luna Foundation Guard (LFG), entitas yang didirikan untuk mempertahankan stabilitas UST dengan mengelola cadangan Bitcoin dan kripto lainnya. Sayangnya, TFL tidak segera menanggapi email dari Bloomberg yang meminta komentar atas penyelidikan itu.

Pertarungan Do Kwon & SEC Terkait Mirror Protocol

Jelas, investigasi yang dilakukan SEC dapat meningkatkan tekanan lain kepada TFL dan Do Kwon, yang sudah menghadapi pengawasan dari regulator AS karena menawarkan proyek kripto yang dikenal sebagai Mirror Protocol. Adapun proyek ini memungkinkan orang untuk memperdagangkan aset digital Mirrored Assets (mAssets) yang dimaksudkan sebagai versi sintetis dari saham AS seperti Amazon, Tesla, hingga Apple.

SEC telah menyelidiki Do Kwon sejak Mei tahun lalu, karena menilai proyek itu merupakan pelanggaran terhadap Securities Act. Pada bulan September 2021, SEC memanggil Do Kwon, tetapi dia tidak menanggapi dan justru menggugat SEC pada Oktober 2021.

Pada Februari 2022, Pengadilan AS menolak gugatan Do Kwon yang menilai SEC telah melanggar aturannya sendiri dan memperdebatkan yurisdiksi pengadilan tersebut. Pengadilan banding pada hari Rabu (8/6) akhirnya memutuskan bahwa yang dilakukan SEC tidak salah dan pengadilan di AS memiliki yurisdiksi terkait TFL dan Do Kwon.

Baca Juga: Lebih dari US$90 Juta Terkuras, Aplikasi DeFi Mirror Protocol di Blockchain Terra Alami 2 Kali Eksploitasi

Do Kwon Dituduh Lakukan Pencucian Uang US$80 Juta

Selain itu, muncul laporan dari 2 media pemberitaan di Korsel, yaitu JTBC dan Naver pada hari Kamis (9/6), bahwa SEC baru-baru ini melakukan survei melalui video jarak jauh terhadap beberapa perancang kunci proyek Terra dan berfokus untuk menanyakan tentang struktur desain Terra yang buruk.

Sebelumnya, desainer kunci mengungkapkan bahwa, “Kami telah memprediksi runtuhnya Terra dan Luna, dan menunjukkan bahaya kepada CEO [TFL] Do Kwon beberapa kali, tetapi diabaikan.”

SEC juga dilaporkan sedang menyelidiki apa yang disebut tuduhan ‘pencucian uang’ oleh Do Kwon. Ini adalah situasi saat dana perusahaan mengalir atas nama ‘biaya operasional’ sekitar 100 miliar won atau setara US$80 juta setiap bulan, beberapa bulan sebelum runtuhnya stablecoin UST dan native token LUNA. 

SEC dikabarkan telah mengamankan pernyataan internal bahwa dana itu mengalir ke lusinan crypto wallet yang tampak terafiliasi dengan Do Kwon.

Terkait kabar ini, Do Kwon yang sebelumnya mengunci akun Twitter-nya, kemudian kembali membukanya secara publik untuk memberi pernyataan bahwa ada banyak informasi yang salah dan kepalsuan di luar sana. Dia menyoroti soal sejumlah core developer yang menawarkan ‘wawancara ahli’ tentang mekanisme Terra.

Terkait hal ini, Do Kwon mengatakan bahwa, “Open source development itu transparan. Saya akan mendesak awak media untuk memeriksa apakah satu baris kode oleh ‘ahli’ Anda pernah berhasil diproduksi untuk Terra Core, Anchor [Protocol], atau layanan penting lainnya. Jika mereka tidak memberikan kontribusi apa pun, harusnya periksa kembali validitas ‘pendapat ahli’ itu sebanyak dua hingga tiga kali lipat.”

Platform kripto terbaik di Indonesia | Oktober 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | Oktober 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | Oktober 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori