Lihat lebih banyak

SEC Thailand Ajukan Gugatan terhadap Bursa Kripto Zipmex

3 mins
Oleh David Thomas
Diterjemahkan Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • SEC Thailand belum menerima informasi apapun terkait informasi riwayat transaksi dari bursa kripto Zipmex.
  • Data transaksi yang SEC selidiki adalah data pada periode di bulan Juli lalu; tepatnya ketika bursa tersebut menangguhkan sementara layanan penarikannya.
  • Dalam waktu dekat, Bank Sentral Thailand akan memperoleh lebih banyak wewenang untuk mengawasi aktivitas kripto di negaranya.
  • promo

Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Thailand telah mengajukan gugatan kepada salah satu perusahaan di Thailand, yaitu bursa kripto Zipmex beserta CEO-nya, Akalarp Yimwilai.

Menurut SEC Thailand, Zipmex dan Yimwilai telah gagal memberikan informasi transaksional mulai dari periode bulan Juli 2022. Bulan itu merupakan periode ketika layanan penarikan di bursanya ditangguhkan.

Pada tanggal 20 Juli 2022, perusahaan mengumumkan penangguhan penarikan karena “kondisi pasar yang volatil”, serta risikonya terhadap perusahaan pemberi pinjaman Babel Finance dan Celsius.

Sebenarnya, Zipmex sendiri telah mengantongi lisensi perdagangan aset digital dari SEC Thailand dan saat ini perusahaannya sudah beroperasi di Singapura, Indonesia, dan Australia. Perusahaannya yang di Singapura, yaitu Zipmex Pte, baru-baru ini telah menerima tiga bulan perlindungan dari kreditur dalam sebuah keputusan oleh pengadilan Singapura.

Zipmex Gagal Beri Tanggapan yang Memuaskan

Menurut SEC Thailand, Zipmex awalnya hanya mengirimkan sebagian dari informasi yang diminta setelah dihubungi oleh perwakilan pemerintah sesuai dengan Bagian 51 dari Undang-Undang Bisnis Aset Digital. SEC Thailand meminta informasi tersebut, karena dinyatakan bahwa inisiatif perusahaan Zipmex, yaitu ZipUp+ memiliki beberapa masalah. Padahal, tindakan yang SEC ambil tersebut baru tahap awal dari rangkaian prosedur hukum lainnya.

Sampai saat ini, Zipmex belum memberikan tanggapan publik apapun terkait gugatan tersebut.

Sebelumnya, pada tanggal 26 Agustus 2022, Zipmex sempat mengajukan permohonan untuk bertemu dengan SEC Thailand beserta lembaga pemerintah lainnya untuk membahas rencana pemulihan bursanya. Akhir-akhir ini, Zipmex sendiri memang telah dirundung masalah berat. Pasalnya, bursa ini telah menjadi korban dari sistem pinjaman interkoneksi yang juga telah menyebabkan banyak perusahaan kripto lainnya mengajukan kebangkrutan.

Terkait dengan masalah tersebut, Zipmex rupanya telah meminjamkan dana untuk Babel Finance sebesar US$48 juta. Tidak hanya itu, bursanya juga membiayai perusahaan pemberi pinjaman kripto Celsius sebesar US$5 juta. Kesediaan tersebut Zipmex lakukan karena pihaknya masih percaya bahwa perusahaan tersebut akan mampu melunasi hutang mereka dengan cepat. Namun, kepercayaan ini dengan cepat dipatahkan. Sebagai akibatnya, bursa itu kini menjadi kekurangan dana di tengah anjloknya pasar.

Bank Sentral Punya Wewenang Regulasi yang Lebih Luas

Saat ini, pemerintah Thailand sedang mencari cara yang tepat untuk mengevaluasi kembali pendekatannya terhadap sektor kripto. Sampai akhirnya, pemerintah Thailand pun memutuskan untuk memberikan otoritas diskresi kepada bank sentral untuk mengatur pasar kripto. SEC Thailand, yang sebelumnya merupakan satu-satunya otoritas yang bertugas mengawasi sektor aset digital, akan menangani proses serah terima tersebut. Sehubungan dengan hal itu, saat ini, satu-satunya tindakan pengaturan yang dapat bank lakukan hanyalah memberi tahu publik bahwa aset kripto tidak dapat berfungsi sebagai pembayaran barang maupun jasa.

Perihal kasus Zipmex baru-baru ini, pihak berwenang akhirnya mendapat tuduhan bahwa mereka telah gagal melindungi investor selama bencana itu terjadi. Alhasil, pemerintah Thailand akhirnya memutuskan untuk memperketat sikap regulasi negaranya terhadap aset kripto. Apalagi, peraturan yang baru ini nantinya tidak akan menghambat inovasi di industri kripto; sebaliknya, mereka akan berfokus untuk melindungi investor.

Pada akhir tahun 2022 nanti, bank sentral Thailand juga berencana untuk melakukan uji coba mata uang digital bank sentral (CBDC).

Selain itu, SEC Thailand baru-baru ini juga telah mendenda bursa lainnya, yaitu Bitkub Online Co. Hal itu karena bursa tersebut telah menggembungkan volume perdagangan di bursanya dengan sengaja. Tidak hanya itu, Bitkub juga telah melanggar regulasi yang ada dengan melancarkan tindakan ilegal berupa pendaftaran mata uang digitalnya sendiri di bursa.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram Be[In]Crypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori