Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat (AS) pada hari Rabu (24/1) menunda garis waktu pengambilan keputusan atas berkas exchange-traded fund (ETF) Ethereum spot yang diajukan BlackRock hingga bulan Maret mendatang.
Pihak SEC mengatakan bahwa mereka merasa tepat untuk menetapkan jangka waktu yang lebih lama dalam mengambil tindakan terhadap berkas ETF Ethereum spot.
Langkah ini diambil agar SEC mempunyai waktu yang cukup untuk mempertimbangkan usulan menghadirkan produk investasi ETF Ethereum spot di Negeri Paman Sam.
Kini, SEC akan memiliki batas waktu 10 Maret mendatang untuk menyetujui, menolak, atau melembagakan proses tambahan pada berkas ETF Ethereum spot yang diusulkan.
Mei Jadi Bulan Penting
Adapun BlackRock mengajukan berkas ETF Ethereum spot mereka pada bulan November 2023. Sebelumnya pada 18 Januari lalu, berkas ETF Ethereum spot milik Fidelity juga ditunda.
James Seyffart, analis ETF di Bloomberg Intelligence, mengatakan bahwa penundaan keputusan ETF Ethereum spot kemungkinan akan terus berlanjut.
“Penundaan ETF Ethereum spot akan terus terjadi secara sporadis selama beberapa bulan ke depan. Tanggal berikutnya yang penting adalah 23 Mei mendatang,” jelas James Seyffart.
Pada 11 januari lalu, Eric Balchunas, analis ETF senior di Bloomberg Intelligence, memperkirakan peluang ETF Ethereum spot disetujui pada bulan Mei mendatang mencapai 70%.
Tenggat waktu itu adalah bulan ketika SEC harus membuat keputusan akhir untuk beberapa berkas ETF Ethereum spot yang diajukan VanEck, ARK 21Shares, dan Hashdex.
Setidaknya saat ini sudah ada 7 calon penerbit ETF Ethereum spot. Mereka termasuk Grayscale, Invesco Galaxy, BlackRock, dan Fidelity.
JPMorgan Paparkan Syarat Persetujuan ETF Ethereum Spot
Ada beragam pandangan di komunitas kripto yang optimis dan pesimis bahwa ETF Ethereum spot akan segera hadir di AS.
Menariknya, Ketua SEC, Gary Gensler, tampaknya menolak gagasan terkait produk ETF kripto spot lainnya.
“Seperti yang saya katakan 2 minggu lalu, apa yang kami lakukan sehubungan dengan produk ETF Bitcoin spot dimasukkan ke dalam komoditas non-sekuritas (efek) dan tidak boleh dianggap sebagai hal lain selain itu,” terang Gary Gensler.
Saat menyetujui kehadiran ETF Bitcoin spot, Gary Gensler menerangkan, “Hal ini sama sekali tidak menandakan kesediaan SEC untuk menyetujui standar listing [produk ETF] sekuritas aset kripto [lainnya]. Persetujuan ETF Bitcoin spot juga tidak memberi sinyal apa pun tentang pandangan SEC mengenai status aset kripto lainnya berdasarkan undang-undang (UU) sekuritas.”
Kemudian JPMorgan berpandangan bahwa agar SEC dapat menyetujui ETF Ethereum spot pada bulan Mei mendatang, instansi itu perlu mengklasifikasi Ether (ETH) sebagai komoditas mirip dengan Bitcoin daripada sebagai sekuritas.
“Ini masih jauh dari harapan. Saya tidak akan memberikan peluang lebih dari 50% kepada SEC untuk mengklasifikasi Ethereum sebagai komoditas sebelum bulan Mei,” kata Nikolaos Panigirtzoglou dari JPMorgan.
Pihak JPMorgan berpendapat bahwa SEC masih memberi sinyal mereka terus memandang semua cryptocurrency di luar Bitcoin sebagai sekuritas.
Pada Juni 2023, JPMorgan mengatakan anggota parlemen AS bisa saja memasukkan ETH ke dalam kategori lain yang baru untuk menghindari mengklasifikasikannya sebagai sekuritas.
Menariknya, James Seyffart dari Bloomberg yakin SEC akan memberikan lampu hijau untuk ETF Ethereum spot karena mereka telah menerima ETH sebagai komoditas ketika menyetujui ETF Ethereum futures pada awal Oktober 2023.
“Dengan menyetujui ETF Ethereum futures, mereka secara implisit menerima kontrak berjangka ETH tersebut sebagai komoditas berjangka,” ungkap James Seyffart pada 4 Januari lalu.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.