Sejumlah perusahaan kripto telah mengumumkan bahwa mereka akan mengurangi atau langsung menghentikan hubungan dengan Silvergate, yang dikenal sebagai bank ramah terhadap kripto.
Pada hari Kamis (2/3), Coinbase, salah satu crypto exchange terbesar di Amerika Serikat (AS), mengumumkan bahwa mereka tidak lagi menerima atau memulai pembayaran ke atau dari Silvergate. Langkah ini diambil untuk meminimalkan eksposur ke Silvergate.
Coinbase mengatakan bahwa semua dana klien tetap aman, dapat diakses, dan tersedia. Mereka akan memfasilitasi transaksi tunai dari para klien institusional dengan mitra perbankan yang lain dan telah mengambil tindakan proaktif untuk membantu memastikan bahwa klien tidak mengalami dampak atas perubahan ini.
- Baca Juga: Senator AS Desak Silvergate untuk Bongkar Detail Hubungannya dengan FTX dan Alameda Research
Paxos, Circle, hingga Galaxy Digital Ikut Kurangi Eksposur ke Silvergate
Di tengah kabar itu, sejumlah perusahaan lain; seperti penerbit stablecoin Paxos (penerbit stablecoin BUSD dan USDP), Circle (penerbit stablecoin USDC), hingga perusahaan investasi Galaxy Digital, mengumumkan tindakan serupa terkait kemitraan dengan Silvergate.
Galaxy Digital mengumumkan bahwa mereka telah berhenti menerima atau memulai transfer ke Silvergate karena sangat berhati-hati.
“Langkah ini adalah bagian dari proses manajemen risiko kami yang kuat untuk memastikan klien dan aset perusahaan aman. Kami tetap berkomitmen untuk membantu klien menavigasi kondisi market yang selalu berubah,” jelas pihak Galaxy Digital.
Dalam pernyataan terpisah, Paxos mengatakan bahwa mereka telah menghentikan semua transfer ke akun bank perusahaan yang menggunakan layanan Silvergate. Namun, mereka akan terus memproses pembayaran keluar. Lalu, Circle menyatakan bahwa mereka dalam proses membatalkan layanan tertentu dengan Silvergate.
Sedangkan crypto exchange Bitstamp, yang berbasis di Luksemburg, mengungkapkan tidak lagi memproses transfer dengan Silvergate dan layanan transfer bank mereka akan disediakan oleh mitra perbankan global lainnya.
“Harap diketahui bahwa Bitstamp tidak dapat bertanggung jawab atas dana apa pun yang disetorkan ke rekening bank di Silvergate. Jika Anda memilih untuk menyetorkan dana ke akun bank itu, Anda melakukannya dengan risiko Anda sendiri,” ungkap pihak Bitstamp.
Sementara itu, perusahaan business intelligence MicroStrategy, yang memiliki sejumlah investasi di Bitcoin, dan penerbit stablecoin Tether menjadi dua perusahaan terbaru yang secara terbuka mengklaim tidak memiliki paparan yang berarti terhadap Silvergate.
Terkait kondisinya yang memiliki sejumlah pinjaman untuk membeli Bitcoin, MicroStrategy mengatakan, “Kami memiliki pinjaman dari Silvergate yang belum jatuh tempo hingga kuartal I/2025. Kami tidak memiliki hubungan keuangan lain dengan Silvergate,” terang pihak MicroStrategy.
Kemudian Paolo Ardoino, selaku Chief Technology Officer (CTO) dari penerbit stablecoin Tether USD (USDT), mengonfimasi bahwa, “Tether tidak memiliki eksposur ke Silvergate.”
Rentetan kabar ini memicu harga market cap kripto global secara keseluruhan turun sekitar 4,4% dalam 24 jam terakhir. Harga Bitcoin (BTC) sendiri ambrol ke level US$22.379. Padahal, dalam beberaa hari terakhir harga Bitcoin berada di level US$23.000-an.
Berdasarkan data di Binance, harga Bitcoin mulai mengalami penurunan secara drastis pada hari Jumat (3/3) pukul 09:15 WIB.
Masuk dalam Pusaran Krisis
Kabar sejumlah entitas kripto yang mengakhiri kemitraan dengan Silvergate datang, usai pada hari Rabu (1/3) bank yang ramah kripto itu mengumumkan bahwa mereka tidak dapat menyampaikan laporan keuangan tahunan tepat waktu. Silvergate sedang dalam proses mengevaluasi kembali bisnis dan strateginya mengingat tantangan bisnis dan peraturan yang dihadapi saat ini.
Terkait kabar ini, harga saham Silvergate jatuh hingga 57,7% pada penutupan market hari Kamis (2/3).
Sebelumnya, pada 3 Januari lalu, muncul laporan bahwa Departemen Kehakiman AS (DOJ) sedang menyelidiki transaksi Silvergate dengan kerajaan kripto Sam Bankman-Fried (SBF), FTX dan Alameda Research, yang kini telah masuk dalam jurang kebangkrutan.
Bloomberg melaporkan bahwa investigasi kriminal sedang memeriksa hosting akun Silvergate yang terkait dengan bisnis SBF. Tinjauan tersebut menambah pengawasan yang meningkat terhadap bank yang berbasis di California, AS, itu, yang juga menarik perhatian anggota parlemen AS.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.