Setelah mencetak harga tertinggi sepanjang masa (ATH) baru di US$126.000, Bitcoin (BTC) pada perdagangan hari ini terkulai di kisaran US$121.701. Merefleksikan penurunan 2,3% dalam 24 jam terakhir. Kondisi itu memantik tanya terkat prospek ke depannya, apakah jawara kripto itu masih sanggup untuk mempertahankan jalur pendakiannya atau malah bersiap untuk menghadapi pelemahan?
Merespons kondisi itu, Vice President Indodax, Antony Kusuma menjelaskan, prospek Bitcoin masih sangat bullish. Menurutnya, kondisi yang terjadi sekarang justru menunjukkan adanya perubahan sentimen.
SponsoredDalam catatannya, pada tahun 2021 lalu, euforia Bitcoin lebih banyak digerakkan oleh faktor emosional dan partisipasi dari investor ritel. Namun kini, penurunan cadangan di bursa hingga permintaan institusional yang stabil memainkan perannya.
Ia percaya, selama harga Bitcoin (BTC) mampu bertahan di atas level psikologis US$120.000. Tren bullish-nya masih sangat kuat.
“Secara teknikal dan fundamental, kondisi pasar saat ini mendukung kenaikan lanjutan. Tetapi investor juga perlu tetap disiplin agar tidak terjebak pada euforia jangka pendek,” jelas Antony melalui keterangan resmi.
2 Altcoin Ini Terdampak Sentimen Bullish Bitcoin
Lebih jauh menurutnya, terkereknya harga Bitcoin membuat sejumlah aset kripto populer lainnya ikut terdongkrak. Menurut Antony, Ethereum (ETH) dan XRP mendapatkan dampak positif dari aktivitas BTC belakangan ini.
Hal itu lumrah, karena ketika Bitcoin mencapai rekor baru, biasanya modal juga akan berputar ke altcoin utama. Situasi itu menunjukkan bahwa seluruh ekosistem kripto sedang bergerak ke fase pertumbuhan berikutnya.
SponsoredSebagai catatan, naiknya harga Bitcoin beberapa waktu lalu merupakan imbas dari meningkatnya partisipasi dari institusi. Dalam hematnya, ketika arus dana besar masuk ke produk-produk berbasis Bitcoin, seperti ETF dan treasury korporasi, meski porsi kepemilikan institusi masih relatif kecil ketimbang total suplainya. Hal itu tetap menunjukkan meningkatnya kepercayaan terhadap infrastruktur aset digital global, yang memperkuat sentimen.
“Faktor-faktor tersebut menciptakan fondasi yang jauh lebih sehat bagi pertumbuhan jangka panjang. Kita tidak lagi melihat kenaikan berbasis hype. Kali ini, kenaikan Bitcoin terbangun atas dasar kepercayaan dan penerapan nyata di berbagai sektor, termasuk pembayaran lintas negara, aset treasury, hingga instrumen lindung nilai terhadap inflasi,” tuturnya.
Volume Transaksi Indodax Meningkat Hampir 50%
Positifnya pasar kripto global juga ikut menarik partisipasi dari investor kripto domestik. Antony mencatat adanya peningkatan signifikan dalam aktivitas perdagangan perusahaan seiring dengan tercapainya rekor harga baru Bitcoin.
Volume transaksi di platform mengalami lonjakan hampir 50% dalam 7 hari terakhir. Bahkan dalam satu hari, yang bertepatan dengan ATH Bitcoin di US$126.000, volume perdagangan Indodax mencapai Rp1 triliun.
Hal itu menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia semakin percaya diri terhadap investasi kripto dan mulai memandangnya sebagai bagian dari strategi keuangan jangka panjang.
Bagaimana pendapat Anda tentang prospek Bitcoin (BTC), benarkah masih akan melanjutkan tren bullish-nya? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!