Lihat lebih banyak

Euforia Bitcoin Halving Day Dongkrak Harga Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH)

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Adanya euforia Bitcoin halving day yang akan terjadi pada tahun 2024 mendatang dipercaya menjadi salah satu katalis positif dalam pergerakan pasar di beberapa bulan ke depan.
  • Fakta tersebut memperlihatkan bahwa pasca kondisi bear market di tahun 2022 investor mulai merasakan kepercayaan diri untuk masuk lagi ke pasar perdagangan.
  • Meski begitu, disebutkan bahwa dalam masa seperti ini, rentan bagi investor untuk terbawa dalam fear of missing out (FOMO).
  • promo

Awal tahun 2023 membawa optimisme tersendiri bagi perdagangan aset kripto. Dua jawara kripto yang mendominasi raihan kapitalisasi pasar, yakni Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH), terus bergerak naik. Berdasarkan data perdagangan, sejak 1 Januari sampai dengan 6 Februari 2023, BTC misalnya sudah terapresiasi sebanyak 37,60%. Hal yang sama juga terjadi pada ETH yang dalam periode tersebut juga terdongkrak 36,15%. Adanya euforia Bitcoin halving day yang akan terjadi pada tahun 2024 mendatang dipercaya menjadi salah satu katalis positif dalam pergerakan pasar di beberapa bulan ke depan.

Mengingat sumbangsihnya yang besar terhadap kapitalisasi pasar, naiknya harga BTC dan ETH secara kontinu juga ikut memengaruhi harga aset kripto lannya. Beberapa altcoin, seperti XRP juga naik 12%, kemudian diikuti oleh Polygon (MATIC) yang melesat 52%.

Grafik Harga Bitcoin (BTC) | Sumber: Coingecko

Fakta tersebut memperlihatkan bahwa pasca kondisi bear market di tahun 2022 investor mulai merasakan kepercayaan diri untuk masuk lagi ke pasar perdagangan. Chief Executive Officer (CEO) Indodax, Oscar Darmawan, mengungkapkan fenomena kenaikan harga kripto juga dipicu oleh akumulasi investor yang mengoleksi kripto untuk menyambut Bitcoin halving day di kuartal 2 tahun 2024.

“Ini kenaikan yang baik di awal tahun, saat di mana orang-orang sudah memulai kembali melirik kripto,” jelas Oscar dalam keterangan resmi.

Lebih lanjut, dirinya mengatakan dengan adanya peningkatan harga BTC, ETH, dan beberapa aset kripto lainnya membuat banyak investor yang akhirnya mengambil keuntungan di awal bulan ini. Dalam masa seperti ini, menurut Oscar, rentan bagi investor untuk terbawa dalam fear of missing out (FOMO).

Untuk itu, perlu adanya rencana investasi untuk dijadikan pegangan. Hal itu perlu dilakukan agar ketika terjadi peningkatan harga, psikologi pelanggan tidak langsung meresponnya untuk segera mengoleksi aset kripto tertentu. Pasalnya, diperlukan kematangan untuk bisa berinvestasi secara sehat dan terukur.

Literasi Kripto Jadi Utama

Oscar menambahkan baik situasi pasar sedang bearish maupun bullish sekalipun, investor perlu mengingat bahwa keadaan bisa berubah dengan sangat cepat. Maka dari itu, literasi mendalam terkait mekanisme perdagangan kripto menjadi sangat penting.

Dengan begitu, investor juga bisa membatasi faktor emosi saat pengambilan keputusan investasi. Pemerintah juga sudah menyadari hal tersebut, oleh karenanya Kementerian Perdagangan bersama dengan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi menggelar Bulan Literasi Aset Kripto selama 1 bulan penuh di Februari 2023.

PLT Kepala Bappebti, Didid Noordiatmoko, juga menyiratkan hal yang sama. Menurutnya, dari jumlah investor yang sudah mencapai 16,5 juta di 2022, masih banyak pihak yang belum memiliki tingkat pemahaman yang baik terkait kripto.

Padahal, terdapat beberapa hal yang perlu diwaspadai. Mulai dari masih adanya token-token yang tidak terdaftar di Bappebti dan beragam sentimen global lain yang mewarnai pergerakan pasar kripto.

Saat Bitcoin Halving Day, Mining Reward Susut

Halving Bitcoin sudah 65% Rampung, Inikah Sinyal Siklus Bottom Bitcoin?

Saat Halving Day nanti, reward berupa bitcoin yang didapatkan para miner akan berkurang menjadi 3,125 BTC. Hal tersebut akan berpengaruh positif terhadap harga BTC di pasaran. Oscar menjelaskan lebih lanjut, terlebih lagi, sebanyak 91% BTC sudah tersebar ke berbagai belahan dunia.

“Dengan adanya halving, kecepatan penambangan BTC baru akan berkurang. Sehingga, BTC yang beredar nilainya akan tetap terjaga dan jika itu sudah terjadi maka akan tercipta hukum ekonomi, di mana semakin sulit barang didapatkan, maka semakin mahal juga harga jualnya,” tambah Oscar.

Menariknya, pasokan BTC diprediksi bakal habis pada tahun 2.140. Ketika itu terjadi, maka besar kemungkinan permintaan untuk BTC akan meningkat.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Maret 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori