Seorang staf dari kantor Senator Cynthia Lummis mengungkapkan bahwa bursa kripto yang ada di Negeri Paman Sam tidak akan bisa lepas dari jangkauan penjaringan regulasi kripto.
Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat tengah melakukan penyelidikan terhadap Coinbase, yang notabene adalah bursa kripto terbesar di Negeri Paman Sam. Di samping itu, menurut staf kantor Lummis, mereka juga sudah mulai mengarahkan perhatiannya pada raksasa global Binance.
Coinbase dan Binance telah berupaya sebaik mungkin untuk bisa bekerja sama dengan para regulator. Dalam hal ini, Binance.US faktanya juga sudah memberlakukan operasi divisi yang terpisah khusus untuk pelanggan Amerika, dengan penyediaan layanan yang terbatas.
Namun, upaya ini sepertinya masih belum cukup bagi SEC. Hal ini berbeda dengan regulator lainnya yang lebih ramah kripto, yaitu Komisi Perdagangan Berjangka dan Komoditas (CFTC). Komisi ini cenderung mengadopsi pendekatan yang tidak berdasar pada penegakan hukum dan juga tuntutan hukum.
Selain itu, menurut laporan Forbes pada tanggal 4 Agustus, setiap bursa kripto yang ada di wilayah Amerika Serikat sedang menjalani berbagai tahapan dalam proses investigasi yang dilakukan oleh staf SEC.
Aset Kripto Masih Belum Jadi Sekuritas
Sayangnya, aset kripto masih belum secara resmi masuk ke dalam klasifikasi sekuritas. Oleh karena itu, secara teknis SEC masih beroperasi di luar yurisdiksinya.
Senator Republik Tom Emmer pun menyinggung masalah ini pada pernyataannya bulan lalu. Ia mengatakan bahwa SEC dan ketuanya, yaitu Gary Gensler, “sangat ingin menambah jangkauan divisi penegakan kripto menggunakan penegakan [hukum] untuk memperluas yurisdiksinya secara tidak konstitusional.”
Namun, masih ada secercah harapan bagi sektor kripto. Sebab, menurut staf yang tidak disebutkan namanya itu, SEC sangat ingin menyelesaikan perselisihannya dengan CFTC terkait yurisdiksi aset kripto tersebut.
“Jika masalah ini tidak diselesaikan secara internal, legislator harus [ikut] terlibat, dan Kongres kemungkinan akan berpihak pada CFTC,” katanya.
Baru-baru ini, Senat AS sudah mengenalkan dua RUU untuk memberi CFTC lebih banyak hak yurisdiksi atas regulasi aset kripto. Namun, staf tersebut mengatakan bahwa hanya ada peluang kurang dari 50% untuk mengesahkannya tahun ini. Dua RUU tersebut adalah RUU dari Lummis-Gillibrand yang mereka ajukan pada tanggal 7 Juni, serta “Digital Commodities Consumer Protection Act” yang telah diumumkan pada minggu ini.
- Baca juga: Senator AS Perkenalkan RUU Kripto yang Kedua; Tetapkan CFTC sebagai Regulator Industri Kripto
Perselisihan Berbagai Bursa Kripto dengan SEC
Menurut salah seorang eksekutif bursa kripto, banyak bursa di AS yang kemungkinan telah menerima Wells Notice dari SEC sebagai bagian dari upaya penegakan hukumnya. Pemberitahuan tersebut SEC gunakan untuk memberitahu perusahaan secara formal bahwa SEC akan melakukan tindakan terhadap perusahaan mereka. Eksekutif yang tak disebutkan namanya itu mengatakan pula bahwa kasus ini terpisah dari prosedur standar SEC.
Sementara itu, minggu ini, Binance.US telah menghapus aset yang SEC tetapkan sebagai sekuritas. Aset tersebut adalah token AMP.
Perselisihan pada kontrol regulasi atas kripto di Amerika sedang berkecamuk dan tidak memungkinkan bisa segera usai dalam waktu dekat. Artinya, perusahaan yang berupaya untuk mematuhi regulasi pun terpaksa harus mampu bertahan dalam ketidakpastian untuk jangka waktu yang lebih lama lagi.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.