Raksasa keuangan asal Jepang, SBI Holdings berniat memperbesar bisnis aset digitalnya dalam waktu dekat. Perusahaan bakal menjadi saham pengendali di salah satu bursa kripto terbesar di Jepang, BitPoint. Langkah tersebut akan dicapai dengan mengakuisisi 51% saham BITPoint dari induk usaha perusahaan, Remixpoint.
Untuk memuluskan aksinya, SBI Holding menyiapkan dana sekitar US$98,6 juta. Jika rencana perusahaan berjalan lancar, bukan tidak mungkin bisnis kripto SBI di Jepang bakal bertambah besar. Pasalnya, perusahaan juga memilki platform perdagangan kripto, yakni SBI VC Trade.
Usai akusisi, Remixpoint dan SBI Holdngs akan membentuk aliansi modal dan bisnis sebagai upaya untuk memperluas bisnis aset digital lewat kolaborasi di bidang kripto.
Akuisisi tersebut juga akan membuat SBI membeli 5% saham di Remixpoint dan 65.484 saham atau sekitar 51% saham pengendali BITPoint seharga US$98,6 juta. Artinya, SBI Holdings bakal memegang setengah dari total hak suara yang ada di BITPoint. Langkah itu secara langsung akan juga mengerek valuasi BITPont ke level US$193 juta.
Dalam kesepakatan juga disebutkan bahwa Remixpoint berhak atas kompensasi di masa depan, jika BITPoint memenuhi target keuangan.
Adanya pengetatan peraturan di Jepang, membuat banyak perusahaan kripto yang pasrah dan menyerah. Sehingga, tidak sedikit dari para pelaku usaha yang memilih untuk bergabung dengan perusahaan yang lebih besar untuk tetap menjalankan bisnis, dengan cara menjual saham pengedalinya.
- Baca juga: Bisnis SBI Holdings di Bidang Ekspor Mobil Jepang Terima Pembayaran dalam XRP dan Bitcoin
SBI Holdings Akan Jalankan 2 Entitas Usaha sebagai Entitas Terpisah
Setelah rampung melakukan akuisisi, perusahaan tidak serta merta langsung melebur BITPoint dan SBI VC Trade. Perusahaan memilih untuk menjalankan bisnisnya sebagai entitas yang terpisah dalam waktu dekat.
Demi menggenjot likuiditas BITPoint, SBI Holdings akan mendorongnya lewat salah satu anak usaha yang juga bergerak di bidang penyedia likuiditas kripto asal Inggris, yaitu B2C2.
Membincang kolaborasi strategis yang akan dilaksanakan oleh SBI dan Remixpoint, kedua perusahaan berencana untuk mengembangkan sumber daya energi terbarukan. Kiprah SBI di bidang energi memang tidak terlalu populer, tetapi perusahaan memiliki entitas susaha di bidang penambangan kripto.
Aksi SBI dalam akuisisi aset digital bukanlah kali pertama dilakukan. Sebelumnya pada tahun 2020 lalu, SBI Holdings juga pernah mengakuisisi bursa kripto asal Jepang, TaoTao.
Perusahaan mengambil alih seluruh saham yang sebelumnya dimiliki oleh perusahaan internet Yahoo!. Tidak hanya itu, SBI Holdings juga kemudian menggabungkan dengan bursa kripto miliknya di tahun 2021.
- Baca juga: Jepang Sederhanakan Proses Registrasi Kripto Baru dengan Terapkan Daftar Hijau pada Kripto Populer
Bisnis Asset Management Melambung
Menurut laporan keuangan SBI Holdings, sepanjang 9 bulan yang berakhir di Desember 2021, segmen usaha asset management meningkat 88,7% ke level 243,09 miliar yen. Di periode yang sama tahun sebelumnya, segmen usaha ini hanya mencapai pendapatan 128,8 miliar yen.
Segmen usaha tersebut menyumbang sebanyak 46,08% dari total pendapatan konsolidasi perusahaan yang sebesar 527,44 miliar yen. Segmen usaha ini mencakup pengelolaan dana, investasi di teknologi internet, fintech, blockchain, serta perusahaan ventura terkait bioteknologi di Jepang dan juga luar negeri.
Selain itu, usaha jasa keuangan di luar negeri dan usaha jasa pengelolaan aset yang menyediakan informasi produk keuangan juga masuk dalam segmen usaha asset management perusahaan.
Buah manis dari melonjaknya pendapatan perusahaan, posisi laba sebelum beban pajak penghasilan juga melesat 194,3% dari periode yang sama tahun lalu ke level 127,32 miliar yen.
Aksi anorganik yang dilakukan oleh SBI Holdings juga terefleksi dalam segmen usaha tersebut.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.