Trusted

Signature Bank Akan Dijual dan Dilarang Jalankan Bisnis Kripto, Apakah Bagian dari Operation Choke Point 2.0?

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • FDIC dikabarkan telah meminta bank-bank yang tertarik untuk mengakuisisi SVB dan Signature Bank untuk mengajukan penawaran mereka.
  • Kabar lelang baru ini menunjukkan bagaimana FDIC melakukan upaya bersama untuk mengembalikan 2 bank tersebut ke sektor swasta.
  • Menurut akun Twitter foobar, penutupan Signature pada hari Minggu kemarin adalah pengambilalihan yang ditargetkan untuk mematikan hubungan kripto dengan bank.
  • promo

Lembaga penjamin simpanan di Amerika Serikat (AS), yaitu Federal Depository Insurance Corporation (FDIC), pada hari Rabu (15/3) dikabarkan telah meminta bank-bank yang tertarik untuk mengakuisisi Silicon Valley Bank (SVB) dan Signature Bank untuk mengajukan penawaran mereka paling lambat pada 17 Maret mendatang.

Kabar lelang baru ini menunjukkan bagaimana FDIC melakukan upaya bersama untuk mengembalikan 2 bank tersebut ke sektor swasta, setelah regulator AS mengambil alih SVB pada hari Jumat lalu dan Signature yang dikenal ramah kripto pada Minggu kemarin.

Kabar ini akan menjadi upaya FDIC untuk menjual SVB setelah upaya yang gagal pada hari Minggu kemarin. Sejak saat itu, FDIC mempertahankan bank investasi Piper Sandler Companies untuk menjalankan lelang baru.

FDIC bertujuan untuk menjual SVB dan Signature Bank ‘secara keseluruhan’. Sementara itu, penawaran untuk ‘sebagian bank’ dapat dipertimbangkan jika penjualan seluruh perusahaan itu tidak terjadi. Hanya penawar dengan piagam bank yang ada, yang akan diizinkan untuk mempelajari keuangan kedua bank itu sebelum mengajukan penawaran.

Menariknya, sumber Reuters mengatakan bahwa setiap pembeli Signature harus setuju untuk menyerahkan semua bisnis kripto di bank itu. Dalam bahasa sederhana, Signature dapat dikatakan ‘dilarang untuk menjalankan bisnis kripto kembali’.

Ini artinya, syarat serupa juga berlaku untuk SVB. Sebab, bank yang lebih umum diketahui memiliki depositor dari sejumlah startup dan venture capital (VC) itu juga melayani klien dari industri kripto seperti Circle yang menerbitkan stablecoin USD Coin (USDC).

Dalam pengumuman hari Minggu kemarin, Presiden AS, Joe Biden, mengatakan bahwa pembayaran pajak di AS tidak akan menanggung biaya penyelamatan SVB dan Signature. Sebab, kekurangan modal mereka akan ditutupi oleh dana pemerintah yang mengenakan retribusi pada bank lain. Adapun penjualan yang sukses atas kedua bank tersebut akan membantu meminimalkan kekurangan yang ada.

Bagian dari Operation Choke Point 2.0?

Kabar ini sontak memicu spekulasi liar. Menurut akun Twitter foobar yang memiliki 123,7 ribu followers Twitter, penutupan Signature pada hari Minggu kemarin adalah pengambilalihan yang ditargetkan untuk mematikan hubungan kripto dengan bank.

“Operation Choke Point 2.0 adalah nayata,” tulis foobar.

Sebagai informasi, Operation Choke Point merupakan inisiatif dari regulator AS yang dimulai pada tahun 2013 dan berakhir pada 2017. 

Agendanya adalah membidik bank-bank di AS dan bisnis yang mereka lakukan dengan sejumlah perusahaan yang diyakini berisiko tinggi dalam praktik penipuan dan pencucian uang.

Sementara itu, istilah Operation Choke Point 2.0 yang mulai ramai dibahas komunitas kripto adalah tuduhan atas taktik regulator AS untuk menghabisi industri kripto, salah satunya dengan memutus akses ke sistem perbankan.

Regulator New York Bantah Signature Bank Diambil Alih karena Bisnis Kriptonya

Bank Kripto Silvergate Signature SVB Silicon Valley

Sebelumnya, Departemen Layanan Keuangan Negara Bagian New York (NYDFS) pada hari Selasa (14/3) mengaku bahwa mereka kehilangan kepercayaan pada manajemen Signature setelah bank itu gagal memberikan data yang andal dan konsisten.

Keputusan untuk mengambil alih Signature dan menyerahkan kepada FDIC didasarkan pada status bank itu saat ini serta kemampuannya untuk melakukan bisnis dengan aman dan sehat.

Regulator keuangan New York mengatakan keputusan untuk mengambil alih Signature tidak terkait dengan pekerjaan bank itu dengan kripto.

Menariknya, pada hari Senin (13/3), Anggota dewan (board member) Signature Bank, Barney Frank, mengatakan bahwa penutupan Signature itu oleh regulator AS adalah pesan anti-kripto yang sangat kuat.

Dia mengaku bahwa langkah tiba-tiba yang diambil regulator AS mengejutkan para eksekutif Signature. Sebab, tidak ada alasan obyektif yang nyata bahwa Signature harus disita oleh regulator AS.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori