Lihat lebih banyak

Perjuangan Berakhir, Silvergate Akhirnya Tutup Operasi dan Likuidasi Bank

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Dalam laman resmi perusahaan, dijelaskan bahwa operasionalisasi Silvergate Bank akan ditutup dan dilikuidasi.
  • promo

Silvergate Capital Corporation, induk usaha Silvergate Bank, mengambil keputusan tegas dalam bisnis kriptonya. Dalam laman perusahaan, dijelaskan bahwa operasionalisasi Silvergate Bank akan ditutup dan dilikuidasi. Hal itu menandakan bahwa Silvergate sepenuhnya mundur dari bisnis kripto, karena sebelumnya di awal bulan ini unit bisnis yang menangani transfer kripto, Silvergate Exchange Network sudah lebih dulu ditutup.

Meskipun berat, namun hal itu dianggap sebagai langkah terbaik untuk menjaga nilai atas asetnya yang tersisa. Likuidasi yang dilakukan terhadap Silvergate Bank diklaim merupakan inisiatif perusahaan tanpa adanya paksaan dari pihak lain.

“Mengingat perkembangan industri dan peraturan saat ini, Silvergate yakin bahwa aksi ini merupakan jalan terbaik ke depannya. Penutupan dan likuidasi bank mencakup pelunasan semua simpanan,” jelasnya.

Sementara itu, untuk penyelesaian klaim dan aset yang masih tersisa di Silvergate Bank, manajemen perusahaan masih mencari cara terbaik untuk menuntaskannya, termasuk juga untuk teknologi yang digunakan serta aset pajak.

Perusahaan sudah menunjuk konsultan keuangan Centerwiew Partners LLC, serta penasihat hukum dan Strategic Risk Associates Cravath, Swaine & Moore LLP guna membantu transisi manajemen.

Silvergate Bank Sudah Mulai Goyang usai Kasus FTX

Silvergate Bank mengalami tekanan keuangan yang cukup berat pasca kejatuhan FTX. Riuhnya pasar membuat banyak investor yang melakukan penarikan dana dalam jumlah besar. Dalam kurun waktu 3 bulan, yakni September hingga Desember 2022, dana simpanan pelanggan di Silvergate menguap US$8 miliar dan menyisakan simpanan sebesar US$3,83 miliar.

Saat akhir September, Silvergate padahal melaporkan jumlah dana simpanan pelanggan perusahaan masih mencapai US$11,86 miliar. Sejak membuka diri terhadap kripto, Silvergate mengalami lonjakan drastis dalam kelolaan dana pelanggan.

Namun, di saat yang sama, risiko yang ada juga mengikuti. Oleh karena itu, ketika pasar bergerak liar, pelanggan yang rata-rata adalah investor institusi itu menarik dananya serentak dan mengakibatkan goyangnya bisnis Silvergate.

Perjuangan perusahaan untuk bertahan di lingkungan yang menantang terus dilakukan. Demi menopang likuiditas dan menutup penarikan dana, perusahaan mengajukan pinjaman pada Federal Home Loan Banks (FHLB) sebesar US$3,6 miliar atau sekitar Rp54 triliun.

Selain itu, Silvergate juga terpaksa menjual sekuritas utangnya senilai US$5,2 miliar. Semuanya dilakukan untuk bisa menjaga kondisi keuangannya tetap kuat dan sehat.

Punya Aset US$11 Miliar

Sampai dengan akhir tahun lalu, Silvergate memiliki aset senilai US$11,35 miliar. Jumlah terbesar berada pada kas dan setara kas yang mencapai US$4,57 miliar, serta efek yang tersedia untuk dijual dengan nilai wajar sebesar US$5,73 miliar.

Artinya, perusahaan memiliki aset yang sangat likuid sebesar US$10,3 miliar. Dana itu bisa dengan mudah dikeluarkan perusahaan untuk menopang rencana penutupan operasionalnya.

Tahukah Kamu?

Silvergate merupakan salah satu lembaga perbankan utama yang melayani kripto.

Kompetitornya, Signature Bank juga tidak begitu jauh berbeda dengan Silvergate. Meski jika dilihat secara aset, nilai yang dimiliki Signature Bank jauh lebih besar yakni mencapai US$114 miliar, namun perusahaan juga baru saja mengajukan dana pinjaman ke FHLB senilai US$10 miliar untuk memperkuat permodalan.

Hancurnya FTX juga menyeret Signature Bank. Perusahaan akhirnya mulai mengurangi eksposurnya terhadap kripto dengan melepas deposito senilai US$10 miliar yang terkait dengan aset kripto. Tujuan utama Signature adalah untuk mengurangi komposisi kripto dalam simpanan dari 23% di November lalu menjadi 16%.

Crypto Exchange Kraken Berencana Dirikan Bank Sendiri

Bank Indonesia Rilis Whitepaper CBDC Rupiah Digital | Tahun Baru 2023 | Kripto

Menariknya, saat bank yang ada di keuangan tradisional berguguran karena eksposurnya yang besar terhadap kripto, salah satu platform crypto exchange global, yakni Kraken, malah berniat untuk meluncurkan bank miliknya sendiri.

Walau belum dijelaskan secara detail bagaimana konsep dan bisnis yang akan dijalankan kelak, namun hal tersebut membuktikan bahwa sektor kripto tidak sepenuhnya bergantung dengan sistem keuangan yang ada. Pasalnya, mereka bisa menciptakan sistem sendiri untuk menopang bisnisnya.

Sementara itu, di saat yang sama, regulator keuangan di Amerika Serikat (AS) terus mengimbau agar lembaga keuangan baik itu perbankan ataupun non-bank memperhatikan eksposurnya terhadap kripto yang dianggap oleh banyak pihak sebagai sinyal pengetatan aturan yang akan dikeluarkan.

Bagaimana pendapat Anda tentang penutupan dan likuidasi Silvergate Bank? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori