Pekan ini, pasar kripto bersiap menghadapi tiga indikator ekonomi utama dari Amerika Serikat (AS). Hal ini seiring dengan meningkatnya pengaruh data ekonomi makro terhadap pergerakan harga Bitcoin (BTC) dan pasar aset digital secara keseluruhan.
Sementara itu, harga Bitcoin masih menunjukkan kekuatan dengan tetap bertahan di atas level US$118.000, meski dominasi BTC mengalami penurunan dan kekhawatiran aksi jual masih membayangi.
Tiga Data Ekonomi AS yang Wajib Dipantau Pekan Ini
Salah satu dari tiga sinyal ekonomi AS utama datang dari pernyataan pembuka Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, yang menurut jadwalnya akan berbicara dalam Banking Conference pada hari Selasa (22/7).
Pidato ini akan datang hanya seminggu setelah data CPI (Consumer Price Index) AS menunjukkan inflasi tahunan naik ke 2,7% pada Juni.
Selain itu, pidato tersebut juga hadir kurang dari dua minggu sebelum pertemuan FOMC berikutnya, di mana para pembuat kebijakan mematok peluang 95,3% bahwa suku bunga akan tetap tidak berubah.

Oleh karena itu, para trader akan mencermati setiap sinyal ekonomi dari Powell, berharap mendapatkan petunjuk soal arah suku bunga yang akan diumumkan pada 30 Juli mendatang. Namun di balik ekspektasi tersebut, muncul dinamika politik yang mempersulit proyeksi pasar.
Powell saat ini tengah menghadapi tekanan politik dari pemerintahan Trump yang mendorong pemangkasan suku bunga, dengan alasan bahwa tingkat suku bunga yang tinggi menghambat pertumbuhan ekonomi.
Meski Powell tetap berpegang pada pendekatan hati-hati, beberapa pihak berspekulasi ia bisa saja mengundurkan diri sebelum masa jabatannya berakhir pada Mei 2026.
Powell juga mendapat kritik dari Gedung Putih terkait proyek renovasi gedung senilai US$2,5 miliar milik The Fed. Sejumlah pejabat pemerintah bahkan menyerukan audit, dengan spekulasi bahwa hasil audit bisa digunakan untuk mencopot Powell secara resmi.
Jika Jerome Powell benar-benar mundur atau diberhentikan, hal ini berpotensi bullish bagi Bitcoin dan aset kripto lainnya, karena dapat menandai pergeseran kebijakan ke arah pemangkasan suku bunga.
Pemangkasan suku bunga umumnya meningkatkan likuiditas, memperbesar selera risiko, dan melemahkan nilai fiat — tiga faktor yang secara historis mendorong permintaan terhadap Bitcoin sebagai lindung nilai.
Klaim Pengangguran Awal
Data penting lainnya minggu ini adalah klaim awal pengangguran (initial jobless claims), yaitu jumlah warga AS yang untuk pertama kalinya mengajukan asuransi pengangguran minggu lalu.
Indikator ini makin relevan karena pasar tenaga kerja kini menjadi elemen kunci dalam narasi makro Bitcoin.
Untuk pekan yang berakhir 12 Juli, klaim awal tercatat 221.000. Berdasarkan proyeksi MarketWatch, angka ini diperkirakan naik menjadi 229.000 untuk pekan yang berakhir 19 Juli.

Apabila angka klaim naik tajam melampaui 221.000, pasar bisa panik akibat sinyal melemahnya lapangan kerja.
Namun sebaliknya, jika klaim tetap rendah, ini akan mencerminkan pasar tenaga kerja yang masih solid — sinyal negatif bagi Bitcoin karena memperkecil kemungkinan pemangkasan suku bunga.
PMI Sektor Jasa dan Manufaktur
Selain klaim pengangguran, dua indikator lain yang berpotensi mempengaruhi Bitcoin minggu ini adalah PMI S&P Flash sektor jasa dan manufaktur, yang juga dirilis pada Kamis (24/7).
PMI sektor jasa — yang mencerminkan sektor dominan dalam ekonomi AS — tercatat 52,9 pada Juni, masih menunjukkan ekspansi meski melambat dari Mei yang berada di 53,7. Sementara PMI manufaktur naik ke 52,9, tertinggi dalam tiga tahun terakhir, didorong oleh akumulasi inventaris menyusul kekhawatiran soal tarif.
Data MarketWatch mengestimasi untuk Juli, PMI jasa akan naik ke 53,2, sedangkan PMI manufaktur akan sedikit melemah ke 52,4 — sinyal perlambatan dalam aktivitas produksi.
Secara historis, data PMI yang kuat cenderung meningkatkan kepercayaan investor di pasar tradisional, sehingga berpotensi mengalihkan modal dari Bitcoin. Sebaliknya, data yang lemah bisa menambah ekspektasi pemangkasan suku bunga dan mendorong minat terhadap Bitcoin sebagai lindung nilai dari pelemahan dolar.

Hingga saat ini, Bitcoin diperdagangkan di US$118.286, naik tipis 0,35% dalam 24 jam terakhir. Analis mencatat Bitcoin Dominance (BTC.D) yang melandai, sesuatu yang seringkali menjadi tanda awal altcoin season (altseason).
Namun, tekanan dari aksi jual atau dump oleh para miner dan whale, ditambah wacana aksi jual Bitcoin oleh pemerintah Inggris, bisa memperbesar volatilitas harga BTC minggu ini.
Bagaimana pendapat Anda tentang 3 sinyal ekonomi AS yang berpotensi gerakkan harga Bitcoin (BTC) ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
