Jelang diberlakukannya aturan kripto secara komprehensif di Eropa, banyak entitas keuangan tradisional yang percaya diri untuk ikut masuk ke dalam ekosistem digital. Societe Generale, salah satu bank terbesar di Prancis, menjadi entitas keuangan tradisional (TradFi) terbaru yang bakal merilis stablecoin yang menggunakan paritas euro secara publik.
Melalui laporan Financial Times, Societe Generale akan memulai perdagangan stablecoin mereka yang bernama EUR CoinVertible (EURCV). Pihak Societe Generale sudah melakukan pendaftaran di salah satu crypto exchange yang ada di Luxemberg, yaitu Bitstamp.
Adapun bisnis aset digital Societe Generale akan dijalankan melalui salah satu entitas usahanya, yakni Societe Generale Forge (SG Forge).
Kepala Eksekutif Societe Generale Forge, Jean-Marc Stenger, mengatakan ekosistem kripto saat ini hanya terkonsentrasi pada beberapa stablecoin, dan 90% di antaranya menggunakan paritas dalam denominasi dolar AS. Sejalan dengan pernyataan Stenger, data CoinGecko menunjukkan bahwa 5 stablecoin dengan kapitalisasi pasar terbesar memang memiliki paritas dolar AS.
“Kami yakin masih ada tempat bagi bank di bidang ini dan ada tempat untuk stablecoin dalam mata uang euro,” jelas Stenger.
Sebagai informasi, saat ini, total kapitalisasi pasar seluruh stablecoin mencapai US$130,24 miliar. Sementara itu, untuk stablecoin yang menggunakan paritas euro memiliki kapitalisasi pasar sebesar US$270,82 juta. Artinya, dominasi euro terhadap stablecoin global kurang dari 1%. Hal itu memperlihatkan terdapat potensi pasar yang belum digarap secara sempurna.
Societe Generale Ingin Daftarkan Stablecoin EURCV Crypto Exchange Lain
Selain Bitstamp, Societe Generale tengah membidik beberapa entitas lainnya untuk melakukan pendaftaran stablecoin mereka. Pada April lalu, saat pertama kali mengumumkan peluncurkan mata uang digitalnya, Societe Generale mengatakan EURCV bakal listing di sejumlah exchange dan platform pihak ketiga dalam beberapa bulan mendatang.
Stenger mengakui bahwa tingginya minat dari klien, baik dari kalangan individu maupun institusi, menjadi salah satu alasan perusahaan untuk terus melancarkan ekspansinya.
“Terdapat permintaan yang kuat dari klien untuk settlement asset dalam transaksi on-chain dan sarana untuk pendanaan serta refinancing secara on-chain,” tutur Stenger.
Societe Generale sepertinya bakal memanfaatkan minat institusi untuk melakukan tokenisasi aset dalam memperluas adopsi aset kriptonya. Menurut Stenger, stablecoin barunya bisa digunakan untuk menyelesaikan perdagangan obligasi digital, dana, serta aset lainnya. Hal itu akan sangat bermanfaat ketika lembaga keuangan tradisional mulai mengeksplorasi distributed ledger technology (DLT).
Lembaga Perbankan Mulai Lirik Stablecoin
Ini bukanlah bukti nyata pertama yang memperlihatkan stablecoin digunakan oleh raksasa perbankan. Sebelumnya, JPMorgan juga sudah merilis stablecoin mereka sendiri, yang bernama JPM Coin. Namun, penggunannya hanya terbatas untuk lingkup internal dan beberapa klien saja.
Melihat kesuksesan JPM Coin, Societe Generale pun lebih percaya diri terhadap potensi aset digital yang dikembangkannya. Terlebih lagi, dalam pandangan Stenger, strategi terbaik untuk bisa menyalurkan minat investor adalah dengan bertumbuh di jalur dan tempat yang biasa digunakan oleh banyak pihak, yakni crypto exchange.
“Pemegang token tidak akan menghadapi risiko paparan terhadap bank dan mereka memiliki hak ganti rugi secara langsung atas aset jaminan stablecoin, karena euro yang dicadangkan disimpan dalam perwalian yang dikelola oleh pihak ketiga,” tambah Stenger.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
