Kembali

Pacu Adopsi Web3, Somnia Network Rilis Metaverse Browser

author avatar

Ditulis oleh
Adi Wira

editor avatar

Diedit oleh
Zummia Fakhriani

16 Mei 2024 16.03 WIB
Tepercaya
  • Somnia Network debut metaverse browser untuk PC dan Mac sebagai bagian dari strategi untuk genjot adopsi Web3.
  • Perusahaan juga berencana kembangkan versi mobile untuk layanan ini.
Promo

PlatformĀ blockchainĀ layer-1 (L1) dan protokol metaverse, Somnia Network, mengumumkan peluncuran metaverse browser untuk versi PC dan Mac pada hari ini (16/5). Aksi ini merupakan bagian dari strategi untuk memacu adopsi Web3 yang lebih luas. Setiap pengguna diklaim dapat dengan mudah melakukan eksplorasi serta membuat konten di ruang virtual.

Laporan resmi perusahaan menyebutkan, layanan baru ini akan membuka ruang metaverse menjadi inklusif. Sehingga, setiap pengguna, baik pemula maupun yang sudah profesional sekalipun, bisa dengan mudah mengoperasikan layanan yang Somnia suguhkan.

ā€œMetaverse browser merupakan solusi untuk menavigasi decentralized application (dApp) di blockchain dan sekaligus menjelajah konten metaverse, termasuk game,ā€ jelasĀ laporan tersebut.

Sponsored
Sponsored

Pendiri Somnia, Paulus Thomas, pernah menjelaskan dalam utas di X (sebelumnya Twitter) bahwa laju adopsi Web3 saat ini terhambat oleh keterbatasan teknologi blockchain. Karena itu, untuk melampaui kemampuan yang ada, diperlukan inovasi blockchain yang mampu memenuhi kebutuhan untuk metaverse dan game.

Siap Hadirkan Metaverse Browser Versi Seluler

Perusahaan mengakui, layanan ini masih akan terus dikembangkan seiring dengan semakin tingginya penggunaan. Saat ini, dalam tahap pertama metaverse browser, perusahaan sudah menyajikan sejumlah fitur. Ini termasuk integrasi dengan kredensial Web2 hingga pembuatan avatar yang disesuaikan untuk jaringan Somnia.

Ke depannya, Somnia juga berencana menghadirkan beberapa pengembangan lain, mulai dari open development yang memungkinkan pengembang memiliki sumber daya untuk membuat dan menerapkan aplikasinya sendiri di dalam browser,Ā hingga optimalisasi layanan bagi pengguna seluler.

Dengan begitu, Somnia percaya diri layanannya kelak bisa menjadi pintu gerbang ke masyarakat virtual. Namun harus diakui, apabila dibandingkan dengan pengembangan turunan teknologi kripto lainnya, adopsi metaverse memang berjalan lebih lambat. Hal itu membuat para pelaku usaha yang memang berfokus di sektor tersebut mulai memikirkan strategi lain guna mengerek tingkat penggunaan.

Salah satunya adalah Meta Platforms. Raksasa teknologi yang dipimpin oleh Mark Zuckerberg itu akhirnya mulai memperluas layanan metaverse Horizon Worlds mereka ke wilayah seluler dan juga komputer.

September tahun lalu, perusahaan mengakui bahwa pengembangan itu dilakukan sebagai salah satu strategi untuk membuka titik masuk lainnya agar bisa membawa lebih banyak orang ke arena virtual.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda diĀ grup Telegram kami. Jangan lupaĀ followĀ akunĀ InstagramĀ danĀ TwitterĀ BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetapĀ updateĀ dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Penyangkalan

"Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi. Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris."