Stanford University Bakal Kembalikan Jutaan Dolar AS yang Diberikan FTX

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Stanford University mengaku bakal mengembalikan seluruh hadiah yang diterima dari crypto exchange FTX sebelum kebangkrutannya.
  • Pihak universitas dituduh menerima hadiah yang diberikan sejak November 2021 hingga Mei 2022 dari perusahaan yang terkait dengan FTX senilai total US$5,5 juta.
  • Respon itu muncul setelah manajemen baru FTX Group mengajukan gugatan terhadap orang tua Sam Bankman-Fried (SBF).
  • promo

Stanford University terseret dalam pusaran kasus kejatuhan FTX. Dalam laporan Bloomberg, disebutkan bahwa pihak universitas mengaku bakal mengembalikan seluruh hadiah yang diterima dari FTX sebelum perusahaan itu runtuh.

Stanford University dituduh menerima hadiah yang diberikan sejak November 2021 hingga Mei 2022 dari perusahaan yang terkait dengan FTX senilai total US$5,5 juta.

Juru bicara Stanford University juga sudah mengakui bahwa pihaknya menerima hadiah dari FTX Foundation dan entitas lainnya yang terafiliasi dengan FTX. Ia mengatakan sebagian besar hadiah tersebut digunakan untuk pencegahan dan penelitian terkait pandemi.

“Kami telah berdiskusi dengan pengacara debitur FTX untuk memulihkan hadiah ini,” jelas sang juru bicara Stanford University.

Respon itu muncul setelah manajemen baru FTX Group mengajukan gugatan ke Pengadilan Kebangkrutan agar orang tua Sam Bankman-Fried (SBF) memberikan ganti rugi sehubungan dengan pemberian properti ataupun pembayaran yang dilakukan FTX terhadap orang tua SBF di masa lalu.

Selain itu, gugatan tersebut juga menyertakan ganti rugi atas setiap tindakan yang secara sadar dilakukan, baik itu perbuatan yang disengaja dan jahat.

Benang merah antara Stanford University dengan SBF sebenarnya berada di posisi kedua orang tuanya dalam universitas itu. Kedua orang tua SBF, yaitu Allan Joseph Bankman dan Barbara Fried, merupakan profesor hukum di Stanford Law School. Dari keduanyalah diduga hubungan antara Stanford dan FTX terjalin.

Dana Sumbangan ke Stanford University Tidak Beri Keuntungan bagi FTX

Menurut gugatan, dana sumbangan yang diberikan ke Stanford sama sekali tidak menguntungkan FTX secara grup. Transaksi itu disebut sebagai transaksi mandiri yang dilakukan Bankman untuk menjilat dan memperkaya perusahaan dengan mengorbankan FTX.

Dalam laporan lainnya, juga disebutkan bahwa agar bisa mendorong Stanford University masuk sebagai penerima sumbangan awal FTX Group, Bankman juga melakukan beberapa cara kreatif untuk transaksi pengiriman dana lewat berbagai entitas FTX.

Di samping menyangkut institusi tempatnya bekerja, gugatan juga menyasar Bankman dan Fried sebagai personal. Manajemen baru FTX menganggap bahwa kedua orang tua SBF menggunakan akses dan pengaruhnya untuk memperkaya dirinya sendiri. Beberapa di antaranya adalah untuk mendapatkan hadiah uang tunai senilai US$10 juta, rumah senilai US$16,4 juta, gaji tahunan sebesar US$200 ribu, serta dana sumbangan untuk kelompok politik Fried, yakni Mind the Gap.

Mengutip laporan New York Times, manajemen FTX menuduh bahwa kedua orang tua SBF mengetahui atau mengabaikan tanda bahaya bahwa SBF, FTX, dan pihak dalam lainnya mengatur skema penipuan besar-besaran.

Sedangkan, khusus bagi ibu dari SBF, manajemen FTX mengatakan bahwa dia tidak pernah bekerja untuk FTX. Namun, Barbara Fried terlibat cukup dalam di pekerjaan SBF. Fried disebut ikut memberikan saran terkait sumbangan politik, serta mendorong SBF dan eksekutif lainnya memberikan donasi palsu untuk menyembunyikan bahwa dana tersebut sebenarnya berasal dari FTX.

Gunakan US$100 Juta Dana Nasabah untuk Sumbangan Politik

Jaksa Federal pada bulan Agustus kemarin menyebutkan bahwa Sam Bankman-Fried menggunakan dana nasabah FTX bernilai lebih dari US$100 juta untuk memberikan donasi pada kampanye politik sebelum pemilihan paruh waktu Amerika Serikat (AS) tahun 2022.

Dalam dakwaan, disebutkan pula bahwa para pihak yang terlibat di dalamnya sengaja menyembunyikan sumber dana tersebut. Kemudian, para pihak ini turut memanfaatkan pengaruhnya untuk melobi Kongres AS dan otoritas pengatur guna mendukung aturan yang digadang-gadang bakal memudahkan bisnis FTX.

Kisruh ini menjadi babak baru dalam upaya FTX Group memulihkan miliaran dolar AS dana nasabah. Sampai dengan Juni, FTX sudah berhasil menemukan US$7 miliar aset. Adapun total utang FTX kepada pelanggannya mencapai US$8,7 miliar.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Oktober 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | Oktober 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | Oktober 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori