Ethereum kini bukan sekadar koin untuk diperdagangkan. Dalam tiga bulan terakhir, harga ETH melonjak lebih dari 100%, di mana Juli saja menambah hampir 50% keuntungan. Namun yang lebih menarik di ulang tahun ke-10 Ethereum adalah orang-orang tidak lagi hanya mengejar grafik harga. Mereka kini memburu imbal hasil (yield).
Reli harga ETH telah memicu aktivitas di berbagai sektor: staking, restaking, hub yield sintetis, hingga funding rate farming. Sederhananya, ini adalah cara mendapatkan penghasilan pasif dari ETH selain sekadar menyimpan (hold) atau memperdagangkannya. Miliaran dolar ETH kini ditempatkan di protokol-protokol yang dirancang untuk memeras imbal hasil ekstra dari ETH yang sama, dan datanya mendukung hal ini.
Permintaan Staking Naik seiring Reli Harga Ethereum
Reli terbaru Ethereum menarik lebih banyak koin ke kontrak staking, karena investor mengejar imbal hasil tambahan di luar kenaikan harga. Data Beacon Chain menunjukkan 35.750.201 ETH telah di-stake per 29 Juli, naik konsisten sejak awal tahun.

Staking berarti mengunci ETH di jaringan untuk membantu mengamankannya dan menerima reward sebagai imbalan. Beacon Chain adalah lapisan utama staking Ethereum yang melacak semua validator dan staked ETH di seluruh jaringan.
Tren ini mencapai puncak pada 2 Juni, ketika arus masuk (inflow) menembus 213.961 ETH dalam satu hari, salah satu lonjakan bulanan terbesar sepanjang 2025, dan reli masih berlanjut saat itu.

Meski jaringan mensyaratkan 32 ETH untuk menjalankan validator solo—yang membatasi jalur ini untuk holder besar—imbalan tetap menarik. Seorang validator standar dapat memperoleh imbal hasil bersih sekitar US$15.358 per tahun, dengan asumsi harga ETH saat ini di US$3.795 dan tingkat pertumbuhan rata-rata.

Validator sendiri adalah node komputer yang memvalidasi transaksi dan mendapat reward untuk pekerjaan tersebut.
Liquid Staking Juga Semakin Menarik
Bagi pemain kecil, protokol liquid staking seperti Lido, Frax Finance, dan Rocket Pool membuka akses untuk staking fraksional. Platform-platform ini saat ini menawarkan imbal hasil antara 2,5% hingga 3,3%, dengan total deposit tumbuh lebih dari 100% pada kuartal ini seiring reli berlangsung.

Liquid staking memungkinkan pengguna menjalankan stake berapa pun jumlah ETH melalui platform dan tetap menerima token yang bisa diperdagangkan sebagai representasi dana yang di-stake.

Perlu dicatat: meskipun setoran staking melonjak, imbal hasil individu di platform seperti Lido menurun dari waktu ke waktu. Pada November 2022, APY staking Lido sekitar 8,16%, sedangkan hari ini hanya sekitar 2,7%, meskipun TVL mencapai rekor tertinggi. Namun, kurva APY 30 hari masih berada di zona hijau untuk banyak pemain ini.

Penurunan ini terjadi karena reward dibagi di antara lebih banyak validator saat semakin banyak ETH di-stake, dan aktivitas biaya jaringan relatif lebih tenang dibanding bull run sebelumnya. Singkatnya, total reward ETH meningkat seiring bertambahnya staking, tetapi persentase imbal hasil tahunan menurun ketika pool membesar dan aktivitas on-chain normal kembali.

Secara keseluruhan, total staked ETH mencapai 36,1 juta dan terus bertambah seiring kenaikan harga, menegaskan bahwa staking tetap menjadi strategi yield paling alami yang terhubung langsung dengan reli Ethereum saat ini.
Restaking Meledak, Holder ETH Kejar Imbal Hasil Berlapis
Reli Ethereum di bulan Juli faktanya tak hanya memacu aktivitas staking; ia juga membuka gelombang kedua peluang imbal hasil melalui restaking, di mana pengguna mengambil token liquid staking seperti stETH atau eETH dan menggunakannya kembali di platform berbasis EigenLayer untuk meraup reward tambahan.
Sebagai informasi, restaking berarti menggunakan ulang staked guna mengamankan layanan tambahan, sehingga memperoleh imbalan ekstra di atas penghasilan staking normal.
Strategi berlapis ini memungkinkan pemilik ETH menumpuk yield dasar 3% dari staking dengan tambahan 1,5%–2% dari pengamanan layanan middleware — efektif “double-dipping” dari ETH yang sama.

Angkanya menunjukkan seberapa cepat pasar ini memanas. Total Value Locked (TVL) EtherFi hampir dua kali lipat, naik dari US$5,5 miliar pada 30 April menjadi US$10,36 miliar per 30 Juli, sementara KelpDAO meningkat dari US$1,03 miliar menjadi US$1,67 miliar pada periode yang sama.
Total DeFi TVL EigenLayer melonjak 120%, dari sekitar US$8 miliar menjadi US$18,34 miliar, karena modal berputar masuk ke lapisan yield baru ini.

Adapun EigenLayer adalah protokol yang memungkinkan restaking ETH untuk mengamankan layanan tambahan di atas chain utama Ethereum, menambahkan lapisan imbal hasil ekstra bagi holder ETH.
Bahkan, Figment memimpin dengan 250.000 ETH arus masuk baru bulan lalu, menunjukkan minat institusional terus bertumbuh. Figment sendiri adalah penyedia staking institusional terkenal yang membantu investor besar dan dana mendelegasikan ETH mereka ke validator tanpa mengelola infrastruktur sendiri.

EtherFi, sebagai platform liquid restaking utama, kini menguasai 6,5% dari seluruh staked ETH, menyaingi raksasa tersentralisasi seperti Binance dan Coinbase. Oleh karena itu, arus masuk ke CEX dalam jumlah besar tidak selalu buruk; bisa jadi individu justru mencari peluang staking dan penghasil imbal hasil, bukan menambah tekanan jual.

Permainan Yield Sintetis Memanas saat Ethereum Menguat
Reli harga Ethereum tidak hanya menarik pembeli spot; ia juga mendorong aktivitas di platform yield sintetis seperti Ethena. Platform ini mencetak “synthetic dollar” yang dijamin oleh ETH, yang kemudian bisa pengguna stake kembali untuk menghasilkan yield tambahan.
Mereka memungkinkan holder ETH menyetor Ethereum atau stETH untuk mencetak USDe, sebuah aset dolar sintetis yang bisa di-stake lagi untuk yield berlapis. Seiring makin banyak trader yang ingin memperbesar imbal hasil, arus masuk ke USDe meningkat tajam.

Total pasokan USDe tumbuh hampir 80% sejak 30 April, naik dari sekitar 4,66 miliar menjadi 8,03 miliar. Bersamaan dengan itu, persentase staked USDe melesat naik dari 45% menjadi 56,3%, menunjukkan kepercayaan yang meningkat untuk meraih imbalan tambahan dari derivatif stabil ini. TVL Ethena sendiri naik ke US$8,1 miliar, mencerminkan arus modal yang deras.

Dengan imbal hasil saat ini sekitar 8,47% APY, pengguna bisa melapisi imbalan:
- Yield dasar staking ETH
- Ditambah reward minting USDe
- Ditambah staking USDe untuk penghasilan ekstra

Strategi multi-stack ini makin menarik saat siklus bullish Ethereum berlangsung, karena harga yang lebih tinggi meningkatkan kepercayaan dan nilai jaminan di hub yield sintetis.
Funding Rate Farming – Dibayar Saat ETH Menguat
Sementara banyak trader melihat peta likuidasi sebagai pertarungan bull vs bear, funding rate farming menampilkan gambar berbeda.
Di pasar perpetual ETH-USDT Bitget, open interest condong ke long, dengan US$5,95 miliar akumulasi leverage long, termasuk eksposur 10x (US$6,55 juta) dan 25x (US$17,87 juta). Sekilas, US$2,86 miliar short nampak seperti taruhan bearish. Nyatanya, banyak posisi ini hanya ingin mengumpulkan pembayaran funding dari long yang overleveraged.

Dalam futures perpetual, long membayar short ketika tekanan beli lebih besar dari jual. Dan selama reli yang perkasa, seperti ETH yang baru-baru ini menyentuh US$3.900, funding rate melonjak karena trader berebut membuka long leverage tinggi.
Smart money mengambil sisi sebaliknya, membuka short berisiko rendah hanya untuk memperoleh yield stabil dari ketidakseimbangan ini. Dengan leverage terkonsentrasi di sisi long, short tidak perlu “menang taruhan harga”; mereka tetap dibayar selama permintaan long tetap panas atau tinggi.
Tak ayal, permainan yield tersembunyi ini menjadi andalan pemain besar di pasar trending, mengubah euforia pasar menjadi arus penghasilan pasif.
Lending dan Liquidity Pool – Permainan Yield Berisiko Rendah
Tidak semua smart money di reli Ethereum ini memburu leverage tinggi atau minting spekulatif. Sebagian mengalir diam-diam ke lending dan liquidity pool yang menyuguhkan imbal hasil lebih stabil dengan risiko lebih rendah.
Liquidity pool adalah kumpulan token yang dikunci dalam smart contract untuk memfasilitasi perdagangan dan menghasilkan biaya bagi penyedia likuiditas.

Platform seperti Morpho Aave V2 mulai menerima banyak deposit meski hanya menawarkan yield tahunan 1,2%–1,9%, dengan peringkat risiko “B”, sehingga lebih aman untuk pelestarian modal.

Pool lain seperti Fluid Dex USDC-ETH dan Uniswap ENS-ETH menunjukkan yield lebih tinggi 27–50%, meski dengan eksposur risiko lebih besar.
Spektrum opsi lending berbasis ETH ini menunjukkan pencari yield kini makin terdiversifikasi, menyeimbangkan lending bergaya Aave yang aman dengan pool berimbal hasil tinggi namun berisiko, seiring reli harga Ethereum menarik likuiditas baru ke ekosistem.
Bagaimana pendapat Anda tentang strategi perburuan imbal hasil alias yield oleh kalangan smart money ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
