Lihat lebih banyak

Sygnum Bank Perluas Layanan, Tawarkan Staking Cardano (ADA)

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Bank Sygnum Swiss menambahkan ADA pada penawaran staking terbarunya bagi para klien institusional.
  • Dalam mekanisme staking ADA ini, token tidak akan dikunci pada periode waktu tertentu.
  • Kemitraan ini akan lebih dahulu terlaksana sebelum agenda implementasi hard fork Vasil berlangsung.
  • promo

Bank Sygnum yang berbasis di Zurich telah mengumumkan peluncuran layanan staking Cardano (ADA). Langkah ini menambah portofolionya yang sudah terdiri dari Ethereum (ETH), Internet Computer (ICP), dan Tezos (XTZ).

Kini, klien bank dapat menjalankan staking ADA dari crypto wallet yang sudah mereka punya untuk mendapatkan staking reward. Aset digital Sygnum sendiri sepenuhnya kompatibel dengan infrastruktur perbankan yang sudah ada. Selain itu, aset digital ini juga mendapatkan jaminan keamanan dari segregated wallet, private key yang aman, dan jaminan perlindungan ganda.

Sygnum memperkenalkan staking untuk XTZ sekitar dua tahun lalu, tepatnya pada bulan November 2020, yang kemudian diikuti oleh ICP. Pada bulan Juli 2021 lalu, bank yang ramah kripto ini juga mengumumkan akan bersiap mendukung layanan staking Ethereum 2.0 setelah The Merge nantinya berhasil terlaksana.

Para Eksekutif Cardano & Sygnum Antusias dengan Tambahan ADA sebagai Diversifikasi Portofolio

Frederik Gregaard, CEO Cardano, mengungkapkan bahwa pelanggan Sygnum kini dapat menikmati pengalaman menjalankan staking tanpa perlu mengunci token mereka. Arsitektur perusahaan juga memastikan bahwa pelanggan akan selalu memiliki kendali atas token yang mereka miliki sendiri.

Dalam aktivitas ini, para pengguna yang menjalankan staking (staker) pada umumnya akan berpartisipasi dalam memvalidasi transaksi pada blockchain proof-of-stake. Selanjutnya, mereka akan memperoleh staking reward sebagai imbalan. Di sisi lain, pada blockchain proof-of-work seperti Bitcoin dan jaringan Ethereum, jaringan akan mewajibkan para penambang untuk memvalidasi transaksi terlebih dahulu sebelum bisa menerima reward dalam bentuk Bitcoin (BTC) atau Ether (ETH). Sedangkan, di Cardano sendiri, delegator akan menerima reward setiap lima hari sekali dan akan memiliki akses tanpa batas terhadap token ADA mereka pada periode waktu kapan pun.

Thomas Eichenberger, Kepala Unit Bisnis di Sygnum Bank, sangat antusias menyambut kesempatan untuk memperluas opsi investasi klien sekaligus menawarkan perlindungan dan keamanan bank yang telah teregulasi.

Kemudian, Thomas Brunner, yang bertanggung jawab atas Rekening dan Kustodian Sygnum, mengatakan bahwa perusahaannya sangat bangga karena bisa memperluas jangkauan penawaran staking kepada klien institusional mereka. Langkah ekspansi ini diharapkan akan mendukung diversifikasi portofolio bagi para penggunanya.

Di sisi lain, perusahaan hardware Ledger juga telah menginformasikan bahwa kini, wallet mereka telah mendukung sekitar 100 native token Cardano.

Tahun Berharga bagi Cardano

Langkah penambahan ADA yang Sygnum lakukan akhirnya bermanfaat dalam memfasilitasi hampir 1.000 klien institusionalnya untuk dapat menjangkau aset kripto ini dengan mudah. Terlebih lagi, pendapatan mereka juga telah meningkat sepuluh kali lipat pada tahun 2021 lalu.

Sementara itu, Bank Sygnum AG sendiri sudah mendapatkan lisensi perbankan di Swiss. Lalu, Sygnum Capital Markets Services miliknya juga sudah memiliki lisensi di Singapura. Pada bulan Maret lalu, layanan tersebut juga telah menerima izin dari regulator Singapura untuk menawarkan keahlian terkait aset digital serta layanan kustodian untuk aset dan token sekuritas.

Sedangkan, Cardano adalah jaringan blockchain yang mulai berdiri pada tahun 2017. Selanjutnya, Cardano juga sempat menjadi jaringan blockchain pertama yang menggunakan metode peer-review evidence-based sebelum kehadiran fitur dan upgrade yang baru.

Di sisi lain, Cardano juga telah menetapkan jadwal peluncuran hard fork Cardano Vasil yang akan berlangsung tahun ini. Meski begitu, mereka sempat gagal untuk memenuhi tenggat waktu pada rencana awal peluncurannya di bulan Juni. Padahal, mayoritas pengembangannya sudah selesai dengan 13.003 commit di GitHub. Peningkatan pada kecepatan dan skalabilitas jaringan Cardano merupakan dua aspek yang akan menjadi prioritas utama selama implementasi hard fork Vasil.

Sementara itu, hard fork Cardano yang sebelumnya adalah hard fork Alonzo, yang mana implementasinya telah berhasil terlaksana pada bulan September 2021 lalu. Pada fase itu, hard fork Alonzo memperkenalkan kapabilitas smart contract ke blockchain Cardano.

Bagaimana pendapatmu terkait topik staking Cardano (ADA) dari Sygnum Bank ini? Yuk, tulis dan beri tahu kami!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

482684f67f7c6a6c68bb22d21073cef7?s=120&d=wp_user_avatar&r=g
David Thomas
David Thomas lulus dari Universitas Kwa-Zulu Natal di Durban, Afrika Selatan, dengan gelar kehormatan di bidang teknik elektronik. Dia bekerja sebagai insinyur selama delapan tahun, mengembangkan perangkat lunak untuk proses industri di perusahaan spesialis otomasi Afrika Selatan, Autotronix (Pty) Ltd, sistem kontrol pertambangan untuk AngloGold Ashanti, dan produk konsumen di Inhep Digital Security, sebuah perusahaan keamanan dalam negeri yang sepenuhnya dimiliki oleh konglomerat Swedia,...
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori