Sejumlah perusahaan sekuritas besar di Korea Selatan pada hari Jumat (12/1) menangguhkan layanan pialang mereka terkait produk exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot yang terdaftar luar negeri.
Hal ini dilakukan sebagai tindakan pencegahan menyusul pengumuman peringatan dari pengawas keuangan di Korea Selatan.
Komisi Jasa Keuangan (FSC) Korea Selatan mengatakan, “Menjadi pialang ETF Bitcoin spot yang terdaftar di bursa asing oleh perusahaan sekuritas dalam negeri mungkin melanggar aturan pemerintah yang ada mengenai aset virtual dan undang-undang (UU) pasar modal [di Korea Selatan].”
Pernyataan ini kemungkinan besar diterbitkan sebagai reaksi terhadap persetujuan kehadiran produk investasi ETF Bitcoin spot di Amerika Serikat (AS).
Daftar perusahaan yang melakukan penangguhan layanan pialang terkait ETF Bitcoin spot termasuk divisi sekuritas Samsung Group hingga Mirae Asset Securities.
Samsung Securities mengelola aset sekitar US$220 miliar pada akhir tahun 2022, sementara Mirae memiliki aset yang dikelola sekitar US$215 miliar pada akhir Juni 2023.
Pihak Mirae mengonfirmasi bahwa mereka dengan beberapa perusahan lainnya telah menghentikan sejumlah transaksi baru terkait ETF Bitcoin spot luar negeri yang ditawarkan di platform mereka.
Juru bicara Mirae mengutip pengumuman FSC sebagai alasan utama penangguhan ini. Para broker lokal khawatir bahwa penawaran ETF Bitcoin spot luar negeri dapat dianggap ilegal oleh regulator.
Menariknya, perdagangan ETF Bitcoin futures luar negeri tampaknya terus diperdagangkan di platform Mirae.
Terlepas dari pernyataan terbaru terkait ETF Bitcoin spot, FSC memberikan ruang untuk diskusi lebih lanjut.
Regulator ini mencatat bahwa mereka berencana memeriksa lebih lanjut subjek ini karena Korea Selatan terus mengembangkan peraturan seputar cryptocurrency.
Peringatan ini muncul sehari setelah salah satu pejabat FSC menerangkan pada hari Kamis (11/1) bahwa persetujuan regulator AS terhadap ETF Bitcoin spot tidak akan mendorong mereka untuk mempertimbangkan kembali larangan bagi lembaga keuangan lokal untuk meluncurkan ETF kripto mereka sendiri.
Hong Kong Antusias dengan ETF Kripto Spot
Di sisi lain, seorang anggota parlemen Hong Kong mendesak agar pemerintah segera melakukan tindak lanjut setelah Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS menyetujui kehadiran ETF Bitcoin spot.
Johnny Ng, anggota dewan legislatif Hong Kong, pada hari Rabu (10/1) menerangkan Hong Kong juga harus memimpin di bidang kripto dengan mendorong inovasi.
“SEC sebelumnya telah menyatakan kesiapannya untuk menerima permohonan ETF Bitcoin spot. Saya berharap Hong Kong, di tengah perkembangan pesat dan persaingan yang ketat di sektor aset virtual, dapat dengan cepat mengamankan posisinya secara global, khususnya dengan memimpin penerapan kebijakan dan produk yang relevan di AS” kata Johnny Ng.
Dia menilai inisiatif ini jika ditempuh akan memberikan peluang untuk memperkuat posisi Hong Kong sebagai pusat global aset virtual.
Menariknya, Livio Weng, selaku Chief Operating Officer (COO) crypto exchange HashKey yang memiliki lisensi di Hong Kong, pada hari Rabu mengeklaim ada sekitar 10 perusahaan di Hong Kong telah mulai menjajaki potensi peluncuran ETF kripto spot.
Mundur pada Desember 2023, regulator Hong Kong mengatakan bahwa mereka membuka jalan bagi kehadiran ETF kripto spot di wilayah mereka.
Volume Perdagangan ETF Bitcoin Spot pada Hari Pertama
Perkembangan terbaru dari Korea Selatan dan Hong Kong terjadi setelah SEC memberikan persetujuan kehadiran ETF Bitcoin spot pada hari Rabu. Kemudian, pada hari Kamis, 11 produk investasi ETF Bitcoin spot mulai resmi diperdagangkan di Negeri Paman Sam.
Di hari perdananya, volume perdagangan 11 ETF Bitcoin spot di AS tercatat menembus sekitar US$4,6 miliar.
Grayscale Bitcoin Trust (GBTC), yang dikonversi menjadi ETF Bitcoin spot, menghasilkan volume sekitar US$2,3 miliar. Di peringkat kedua, bertengger ETF Bitcoin spot kelolaan BlackRock dengan volume perdagangan mencapai sekitar US$1 miliar.
Kemudian, Fidelity di urutan ketiga dengan volume US$712 juta. Sementara itu, 8 ETF Bitcoin spot lainnya secara total memiliki volume sekitar US$572 juta.
James Seyffart, analis ETF di Bloomberg Intelligence, menilai bahwa volume perdagangan hari pertama adalah tentang penjualan GBTC dan pembelian ETF Bitcoin spot dari para penerbit lainnya.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.