Sekitar sepekan setelah Binance dan sang CEO Changpeng ‘CZ’ Zhao digugat oleh Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC) Amerika Serikat (AS) atas dugaan pelanggaran peraturan perdagangan, muncul gugatan baru terhadap crypto exchange itu.
Beberapa hari lalu, muncul gugatan senilai US$1 miliar (sekitar Rp14,9 triliun) diajukan terhadap Binance, CZ, dan 3 influencer kripto. Alasan dari gugatan tersebut adalah mempromosikan instrumen investasi yang dinilai ‘tidak terdaftar sebagai sekuritas (efek)’ di Negeri Paman Sam secara sah.
Secara lebih detail, entitas Binance yang digugat adalah Binance.US, 3 entitas internasional utama Binance, dan CZ.
Pada 31 Maret lalu, Moscowitz Law Firm dan Boies Schiller Flexner mengajukan gugatan senilai US$1 miliar di Distrik Selatan Florida, AS. Firma hukum itu mengklaim keterlibatan Binance dalam perdagangan sekuritas yang tidak terdaftar dan membayar sejumlah influencer untuk promosi ilegal layanan itu.
“Ini adalah contoh klasik dari centralized crypto exchange (CEX), yang mempromosikan penjualan sekuritas yang tidak terdaftar,” bunyi dakwaan itu.
Pembeli Produk ‘Sekuritas Tidak Terdaftar’ Berhak Atas Ganti Rugi
Dalam gugatan sebelumnya terhadap cryptocurrency platform Voyager dan crypto exchange FTX, firma hukum itu menuduh bahwa sejumlah influencer yang mempromosikan sekuritas tidak terdaftar bertanggung jawab atas kerugian pelanggan.
Berdasarkan klaim serupa, Binance dan para influencer termasuk bintang NBA Miami Heat yaitu Jimmy Butler, YouTuber Graham Stephan, dan salah satu influencer kripto populer BitBoy atau Ben Armstrong, dituntut untuk membayar US$1 miliar atas kerugian yang ditimbulkan kepada para investor.
“Kami telah menyelidiki masalah sekuritas yang tidak terdaftar yang sama terhadap Binance selama lebih dari setahun,” terang Adam Moscowitz, kepada Fortune.
Promotor dan crypto exchange yang memfasilitasi perdagangan aset kripto dituntut harus bertanggung jawab atas kerugian pelanggan. Gugatan ini menyatakan bahwa berdasarkan undang-undang (UU) sekuritas negara bagian AS yang relevan, siapa pun yang membeli produk sekuritas tidak terdaftar berhak atas ganti rugi yang setara dengan semua kerugian yang mereka derita.
Selain itu, gugatan tersebut mengklaim bahwa investor tidak memiliki kewajiban untuk membuktikan bahwa mereka dipengaruhi oleh iklan promosi.
“UU tersebut dengan jelas menyatakan bahwa jika seorang influencer mempromosikan sekuritas yang tidak terdaftar dan memiliki kepentingan finansial untuk melakukannya, [maka] influencer tersebut mungkin bertanggung jawab kepada semua orang yang membeli aset itu. Crypto exchange yang memfasilitasi perdagangan juga akan bertanggung jawab,” imbuh Adam Moscowitz.
Sementar 3 warga AS mengajukan gugatan untuk kasus itu, tuntutan tersebut menyatakan bahwa jutaan orang dapat memenuhi syarat untuk mendapatkan ganti rugi.
Soroti Binance Affiliate Program
Firma hukum yang membuat gaduh persoalan ini juga berencana untuk menyeret lebih banyak influencer Binance ke gugatan di masa mendatang.
Gugatan itu mengutip native token Binance, yaitu BNB, dan Binance Affiliate Program yang sedikit diketahui publik.
Tindakan burn atau mengurangi pasokan BNB dalam upaya untuk meningkatkan harga kripto itu membuat BNB dicap sebagai sebuah sekuritas.
Hal ini juga memberikan perincian tentang bagaimana orang-orang yang masuk dalam Binance Affiliate Program menerima potongan harga pada perdagangan kripto untuk setiap investor baru yang berhasil mereka rekrut dan meng-klik tautan mereka untuk membeli dan menjual koin di platform Binance.
Gugatan hukum yang didorong oleh pihak Adam Moscowitz yakin, bila mereka menang dalam kasus sekrutias yang tidak terdaftar ini, tidak diragukan lagi bahwa Binance dan para influencer bertanggung jawab.
“Sungguh ironis bahwa FTX yang akan menjadi penyelamat Voyager [yang mengalami krisis dalam crypto winter 2022] sampai penipuan mereka terbongkar [pada November 2022]; dan sekarang Binance seharusnya menjadi penyelamat berikutnya [yang saat ini sedang dihalangi sejumlah regulator AS dengan alasan masalah keamanan nasional]. Mengingat kasus kebangkrutan Voyager, ini mungkin kesempatan terakhir bagi para korban untuk mencari pemulihan dari kerugian mereka akibat penipuan kripto,” papar Adam Moscowitz.
- Baca Juga: Ketua CFTC: Gugatan ke Binance Diperlukan karena Itu adalah Penipuan yang Sedang Berlangsung
BitBoy Mencoba Membela Diri
Terkait kabar ini, BitBoy pada hari Senin (3/4) membela diri dari gugatan yang diajukan oleh pihak Adam Moskowitz.
“Inilah betapa bodohnya Adam Moskowitz. Dia menuntut saya karena mempromosikan [produk investasi] sekuritas yang tidak terdaftar melalui affiliate program di Binance. [Tahu] bukti apa yang dia gunakan? Dia menggunakan kutipan dari tindakan CFTC vs Binance. Anda tahu, CFTC menyebut komoditas pada Bitcoin (BTC), Ether (ETH), Litecoin (LTC), dan stablecoin BUSD (yang diterbitkan oleh Paxos dalam kemitraan dengan Binance,” terang BitBoy.
Seorang netizen menanggapi pernyataan BitBoy dengan mengatakan fakta bahwa CFTC menyebut komoditas pada sejumlah aset kripto dalam gugatan yang sedang berlangsung terhadap Binance mungkin relevan dengan kasus tersebut. Namun, hal itu pada akhirnya akan terserah pengadilan untuk menentukan bobot bukti dan relevansinya dalam kasus lain yang ditangani.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.