CoinLoan, crypto lending platform yang berbas di Eropa, mengatakan pada hari Senin (4/7) bahwa untuk sementara waktu mereka mengurangi batas penarikan bagi para pemberi pinjaman di tengah gejolak market kripto yang belum mereda.
Atas hal ini, CoinLoan memberlakukan batasan penarikan sejak 4 Juli 2022 untuk menyeimbangkan aliran dana dan mencegah gangguan terkait likuiditas. Adapun pengguna platform CoinLoan dibatasi hingga batasan penarikan maksimum US$5.000 (Rp75,08 juta) dalam sehari.
Sebagai perbandingan, batas penarikan harian di crypto exchange Indonesia seperti Tokocrypto adalah Rp250 juta dan Indodax maksimal Rp200 juta. Sementara Pintu tidak memiliki jumlah maksimum penarikan pada hari kerja (Senin – Jumat), tetapi pada hari Sabtu dan Minggu serta hari libur nasional jumlah maksimum penarikan Rp200 juta per hari.
Lembaga keuangan teregulasi yang dilisensikan di bawah Otoritas Keuangan Estonia dan beroperasi di seluruh dunia ini menjadi perusahaan kripto terbaru yang melakukan pembatasan penarikan. CoinLoan menjelaskan bahwa masalah yang mempengaruhi Celsius Network, Voyager, BlockFi, dan Three Arrows Capital, telah turut memicu gelombang penarikan pada platform mereka.
Perusahaan ini mengakui bahwa crypto lending adalah tulang punggung bisnis mereka. “Bunga yang kami bayarkan pada Interest Accounts atau Rekening Bunga dihasilkan dengan mengeluarkan pinjaman yang dijaminkan secara berlebihan kepada para pengguna platform lain,” jelas manajemen CoinLoan.
Oleh karena itu dalam beberapa kasus, perkiraan tanggal penarikan lengkap aset dari Rekening Bunga datang sebelum, bukan setelah, penutupan pinjaman. Dengan pemikiran ini, CoinLoan mengambil langkah-langkah pencegahan untuk memastikan kelancaran operasi di masa yang akan datang.
CoinLoan Tidak Berinvestasi dalam Kegiatan Berisiko
CoinLoan mencoba menjauhkan diri dari stigma bahwa perusahaan mereka turut berdampak dalam krisis yang menyebar di antara para hedge fund kripto maupun crypto lending platform lainnya.
Mereka mengklaim tidak memiliki eksposur ke Terra-LUNA-UST, Lido Staked ETH (stETH), sejumlah protokol DeFi, atau perusahaan lain yang terkena dampak.
“CoinLoan mungkin satu-satunya perusahaan yang tidak terpengaruh,” jelas mereka.
CoinLoan mengaku memiliki kebijakan yang melarang investasi dalam kegiatan berisiko. Mereka juga menegaskan bahwa dana pelanggan tetap aman.
“Namun, seperti perusahaan mana pun, kita harus memperhatikan market. Gejolak yang disebabkan oleh masalah di beberapa pemain kripto (seperti BlockFi, Celsius, Voyager, dan lainnya) berdampak pada seluruh industri. Salah satu konsekuensinya adalah lonjakan penarikan aset dari CoinLoan,” jelas mereka.
Alasan Tidak Menghentikan Penarikan secara Penuh
Mencoba meyakinkan para penggunanya, CoinLoan mengklaim sebagai platform centralized finance (CeFi) tertua di market crypto lending. Sejak 2017, mereka mengaku telah melihat banyak situasi buruk, tetapi masing-masing dari hal itu memberi kekuatan kepada mereka dan berkontribusi pada pertumbuhan perusahaan.
“Kami memahami bagaimana menangani kesulitan, dan kami juga dilengkapi dengan baik untuk mencegahnya. Dari perspektif bisnis, menghentikan semua penarikan, seperti yang dilakukan oleh beberapa perusahaan kripto lain, akan lebih nyaman. Namun, klien kami, pengguna yang telah mempercayakan dana mereka kepada kami, adalah prioritas terbesar kami,” jelas manajemen CoinLoan.
Mereka mengaku memahami bahwa beberapa dari pengguna mungkin menyimpan tabungan hidup di CoinLoan. “Jadi, kami tidak bisa begitu saja menonaktifkan penarikan. Dengan demikian, kami hanya menurunkan batas, sehingga Anda dapat menarik sebagian dari aset Anda jika diperlukan,” tegas CoinLoan.
Tindakan mengurangi batas penarikan yang diklaim hanya bersifat sementara ini disebut akan memungkinkan CoinLoan untuk memastikan operasi platform tetap stabil baik untuk saat ini dan di masa depan.
“Mencegah lebih baik daripada mengobati, dan bersikap proaktif adalah bagian integral dari filosofi kami,” tegas CoinLoan.
Baca Juga: Celsius Hentikan 150 Karyawan; Para Deposan Mulai Kehilangan Harapan
Vauld yang Berbasis di Singapura Tangguhkan Penarikan
Kabar ini datang pada hari yang sama ketika Vauld, crypto trading & lending platform yang berbasis di Singapura dengan sebagian besar timnya di India, turut menghentikan penarikan dana pelanggan di tengah gejolak market yang belum mereda.
CEO Vauld, Darshan Bathija, pada hari Senin (4/7) mengatakan bahwa mereka telah membuat keputusan yang sulit untuk menangguhkan semua penarikan (withdrawal), perdagangan (trading), dan penyetoran (deposit), di platform mereka dengan segera. Sebagai catatan, Vauld mengaku melayani lebih dari 800.000 klien.
Bahkan, Vauld mengaku terbuka untuk opsi restrukturisasi potensial. Untuk itu, mereka telah mempekerjakan Kroll Pte Limited sebagai penasihat keuangan, serta Cyril Amarchand Mangaldas dan Rajah & Tann Singapore LLP sebagai penasihat hukum mereka di India dan Singapura.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.