Administración Federal de Ingresos Públicos (AFIP), lembaga otoritas pajak di Argentina, melakukan langkah penertiban pajak di wilayahnya dengan melakukan sita aset yang ada di dalam dompet kripto. Dari aksinya, AFIP berhasil menyita sekitar US$800 juta dari ribuan dompet virtual tersebut.
Intervensi AFIP ke dalam berbagai platform digital itu sudah direstui oleh pengadilan yang ada di seluruh negeri. Hal tersebut dilakukan sebagai salah satu langkah untuk menindak tegas pada pengemplang pajak yang selama ini merugikan negara.
Sejak Februari lalu, pengadilan Argentina telah memberikan lampu hijau untuk melakukan embargo atas 1.269 dompet kripto yang dimiliki oleh warga setempat. Hal itu dilakukan sebagai tindak lanjut dari permintaan agen penagihan pajak.
Namun, bukan berarti data para pengemplang pajak di Argentina bisa dengan mudah dimasuki oleh AFIP. Sebelum itu, harus terdapat informasi dari lembaga keuangan untuk kemudian melakukan pemetaan akun mana saja yang bisa dilakukan sita aset.
Seperti diketahui, lembaga keuangan, baik itu yang berbasis kripto atau tradisional diwajibkan melakukan verifikasi identitas dan juga menyimpan laporan keuangan secara detail. Mulai dari pendapatan bulanan, pengeluaran hingga saldo mengendap yang ada setiap bulannya.
Aset yang disita tergantung dari likuiditas yang dimiliki. Jadi tidak hanya terjadi pada dompet kripto, pilihan pertama yang akan ditempuh oleh AFIP untuk melakukan sita aset demi pajak adalah rekening bank.
Aturan Baru Sudah Mulai Berlaku
Aksi yang dilakukan oleh AFIP merupakan kelanjutan dari diberlakukannya General Resolution 5193/2022, yang menyebutkan bahwa ambang batas saldo rekening wajib untuk dilaporkan adalah 30 ribu peso. Angka tersebut naik dari sebelumnya, yang hanya 10 ribu peso.
Jumlah minimal saldo dalam dompet kripto berbeda dengan saldo rekening. Bagi pemilik dompet kripto, jumlah saldo yang wajib dilaporkan ke AFIP adalah lebih besar atau setara dengan 90 ribu peso. Hal itu dilakukan demi meningkatkan kontrol, sekaligus kualitas informasi yang diberikan oleh para lembaga keuangan.
Dengan adanya aturan baru tersebut juga membuat cakupan alat yang bisa digunakan AFIP untuk memantau pajak para wajib pajaknya bertambah luas. Karena sebelumnya, AFIP hanya bisa membekukan rekening bank, barang bergerak, real estat dan juga fasilitas kredit. Lewat aturan baru itu, AFIP bisa menjadikan aset kripto sebagai aset yang bisa disita atau dibekukan untuk kepentingan pajak.
Masuknya otoritas setempat ke aset virtual sejalan dengan tingginya tingkat adopsi kripto di wilayahnya. Berdasarkan data Finder, per Juni tahun ini negeri para pesepakbola itu menduduki ranking 14 dari 26 negara, dengan tingkat adopsi kripto sebesar 14%.
Posisi Argentina masih berada di atas Amerika Serikat (AS), Irlandia, ataupun Afrika Selatan. Tingginya penetrasi aset kripto di negeri tersebut dipicu oleh tidak berdayanya mata uang peso terhadap keperkasaan dolar AS. Maka dari itu, banyak masyarakat yang akhirnya menggunakan kripto untuk dijadikan aset lindung nilai dari kemerosotan nilai mata uangnya. Seperti diketahui, sudah sejak lama Argentina “berperang” menghadapi krisis keuangan berkepanjangan.
Inflasi Argentina Jadi Penyebabnya
Meroketnya angka inflasi di Argentina menjadi pemantik bagi warga lokal disana untuk mengadopsi kripto. Per Mei kemarin saja, tingkat inflasi Argentina mencapai level 60,7% dan sudah 1 dekade negeri tersebut meninggalkan era inflasi satu digit.
Argentina dan beberapa negara latin lainnya menjadi destinasi baru pengembangan kripto. Bahkan, data dari Mastercard menyebutkan, sekitar 51% orang Amerika Latin mengaku sudah menggunakan aset kripto.
Sepertiga dari jumlah tersebut juga sudah menggunakan stablecoin untuk melakukan transaksi sehari-hari.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.