0x Labs, penyedia infrastruktur decentralized exchange (DEX), berhasil mengumpulkan dana segar senilai US$70 juta (Rp1,01 triliun) dalam putaran pendanaan Seri B yang diumumkan pada 26 April 2022.
Pendanaan ini dipimpin oleh Greylock Partners dengan valuasi dari perusahaan 0x Labs yang tidak diungkapkan ke publik. Sejumlah investor yang berpartisipasi termasuk Pantera Capital, Sound Ventures, A.Capital, Jump Crypto, OpenSea, Coinbase, Brevan Howard, Reid Hoffman (founder LinkedIn), hingga Jared Leto (aktor & musisi).
Menurut penjelasan Forbes, 0x Labs yang berbasis di San Francisco, Amerika Serikat (AS), terkenal karena mengembangkan 0x protocol yang memungkinkan pertukaran aset kripto secara peer-to-peer di sejumlah blockchain utama.
0x saat ini mendukung 7 blockchain meliputi Ethereum, Polygon, Fantom, Avalanche, Optimism, BNB Chain, dan Celo, serta ekosistem 0x yang telah berkembang pesat.
Dengan integrasi di mayoritas crypto wallet dan aplikasi terdesentralisasi (dApp) teratas termasuk MetaMask, Coinbase Wallet & Coinbase NFT, Polygon Wallet, Brave, Matcha, dYdX, Zapper, Zerion, hingga Shapeshift, 0x diklaim dengan cepat menjadi standar terpercaya bagi semua crypto exchange terdesentralisasi.
Sebelumnya, 0x Labs diketahui telah mengumpulkan dana US$24 juta dari Initial Coin Offering (ICO) token ZRX pada tahun 2017 dan mengantongi US$15 juta dalam putaran pendanaan ekuitas Seri A yang dipimpin oleh Pantera Capital pada Februari 2021.
Suntikan dana segar kali ini akan mendorong perluasan tim 0x Labs serta penawaran produk dan layanan mereka, termasuk Matcha (aggregator decentralized exchange), 0x API (menyediakan likuiditas agregat multi-chain sebagai layanan), dan 0x Protocol (infrastruktur decentralized exchange yang open-source).
Permudah Akses ke Market Terdesentralisasi
Co-founder & Co-CEO 0x Labs, Amir Bandeali, mengatakan bahwa 0x Labs membantu berbagai bisnis untuk menghilangkan kerumitan dalam mengakses market yang terdesentralisasi di semua lapisan tumpukan web3 exchange.
0x Labs menyediakan solusi yang dapat digunakan untuk menggabungkan fungsionalitas exchange dengan mudah bagi semua aset yang telah tertokenisasi, termasuk cryptocurrency, token DeFi, dan NFT, dengan harga dan biaya transaksi yang diklaim terbaik dan terendah dibandingkan kompetitornya.
“Mengandalkan teknologi 0x, berbagai bisnis akan memiliki lebih banyak waktu untuk fokus pada hal yang penting yaitu produk mereka,” kata Amir Bandeali, yang bersama co-founder lainnya yaitu Will Warren menduduki posisi co-CEO 0x Labs.
Sementara Sarah Guo yang merupakan Partner di Greylock mengatakan bahwa semua vertikal dari decentralized exchange ‘meledak’ pada tahun 2021, tetapi yang menarik adalah, “Kita masih sangat awal pada kurva adopsi DEX.” Dia yakin 0x Labs berada di garis depan dalam pengembangan dan adopsi tersebut.
Greylock menilai 0x sebagai penangkal karena membuka akses yang mudah ke likuiditas multi-chain dari tantangan ekonomi terdesentralisasi yang menyebabkan fragmentasi likuiditas serta membuat exchange of value menjadi kurang efisien dan lebih kompleks.
Pada tahun 2021, lebih dari US$1 triliun ditukar di decentralized exchange (DEX) dan US$14 triliun ditukar di centralized exchange (CEX).
Greylock berharap kesenjangan ini akan menyempit, dengan aktivitas bertransisi dari semula ‘merupakan spekulasi jangka pendek untuk memiliki aset kripto’, kemudian menjadi ‘menggunakan aset kripto di non-custodial wallets milik para trader dan bertransaksi melalui exchange maupun aplikasi yang lebih terdesentralisasi’.
Hingga saat ini, 0x telah memungkinkan lebih dari US$158 miliar dalam nilai token yang mengalir di lebih dari 43 juta perdagangan pada sejumlah blockchain utama. Saat ini, diklaim ada lebih dari 3,5 juta pengguna di semua crypto wallet dan integrasi dApp mengandalkan 0x untuk pertukaran aset token yang terdesentralisasi.
0x Labs Berpotensi Ganggu Dominasi Uniswap & 1inch?
0x Labs bisa saja dapat menjadi pengganggu bagi dominasi decentralized exchange terbesar yaitu Uniswap yang mencatatkan volume perdagangan sekitar US$51 miliar selama bulan terakhir kuartal I/2022, menurut Be[In]Crypto Research. Sebagai pembanding, 0x Labs saat ini baru bisa menangani volume transaksi rata-rata US$1 miliar per minggu.
Selain itu, aggregator DEX Matcha yang dikembangkan 0x Labs merupakan yang terbesar kedua di industri. Menurut data The Block pada Maret 2022, Matcha menangani US$2,13 miliar dari total US$11,19 miliar dalam perdagangan aggregator DEX yang artinya hanya dibelakang sang pemimpin industri aggregator DEX yaitu 1inch.
Namun, data Dune Analytics menunjukkan bahwa volume perdagangan yang dilakukan melalui aggregator DEX kurang dari 30% dibandingkan dengan volume transaksi melalui DEX secara langsung.
Sebagai informasi, proyek Coinbase NFT juga didukung oleh teknologi 0x Labs. Setelah Coinbase merilis marketplace NFT mereka dalam versi beta baru-baru ini, native token 0x protocol yaitu ZRX melonjak hingga 49% ke level US$1,09 pada penutupan market 20 April 2022.
Bahkan, token ZRX sempat diperdagangkan pada level US$1,18 sehari berikutnya sebelum kini kembali diperdagangkan di bahwa US$1 per token.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.