Trusted

Ketua The Fed Beri Sinyal Tunda Pemangkasan Suku Bunga, Apa Efeknya ke Bitcoin?

4 mins
Diperbarui oleh Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Federal Reserve memberi sinyal tunda pemangkasan suku bunga untuk memprioritaskan pengendalian inflasi yang ketat.
  • Keputusan ini kembali memicu pertanyaan soal efektivitas Bitcoin sebagai lindung nilai terhadap inflasi (inflation hedge).
  • Para ahli menyajikan perspektif beragam mengenai proposisi nilai dan prospek masa depan Bitcoin.
  • promo

Ketua Federal Reserve Jerome Powell telah mengisyaratkan bahwa pemangkasan suku bunga mungkin akan lebih lambat dari perkiraan. Ia mengutip data inflasi terbaru yang bertentangan dengan ekspektasi sebelumnya tentang penurunan yang cepat.

Keputusan ini menandakan adanya perubahan potensial dalam pendekatan The Fed. Ini juga berpotensi membuka kembali debat tentang efektivitas Bitcoin sebagai alat lindung nilai terhadap inflasi (inflation hedge).

Masihkah Bitcoin Jadi Inflation Hedge?

Powell mengakui bahwa kendati ada progres awal, laju inflasi belum menunjukkan perbaikan berkelanjutan menuju target 2% yang The Fed tetapkan.

“Data terbaru jelas belum memberi kita kepercayaan diri yang lebih besar… Mengingat kekuatan pasar tenaga kerja dan progres inflasi sejauh ini, sudah sepantasnya untuk memberikan waktu bagi kebijakan restriktif untuk bekerja dan membiarkan data serta prospek yang berkembang untuk memandu kita,” kata Powell.

Jika inflasi terus tidak terkendali, Powell menyatakan kesediaan The Fed untuk mempertahankan suku bunga “selama itu perlu”.

Adapun komentarnya, yang disampaikan bersama dengan Gubernur Bank of Canada Tiff Macklem, menyiratkan bahwa The Fed hanya melihat sedikit urgensi untuk memangkas suku bunga dalam waktu dekat. Tak ayal, ini menandai perbedaan dari ekspektasi sebelumnya dan menunjukkan bahwa penurunan suku bunga mungkin baru akan terjadi di akhir tahun 2024.

Di samping itu, perubahan narasi ini terjadi menyusul berbulan-bulan laju inflasi lebih tinggi dari perkiraan analis. Kondisi ini mengindikasikan keengganan The Fed untuk memangkas suku bunga secara prematur. Itu artinya, potensi penurunan suku bunga di tahun 2024 kemungkinan besar baru akan terjadi di akhir tahun ini atau bahkan tidak terjadi sama sekali.

Alhasil, kalangan investor dan ekonom sama-sama menyesuaikan ekspektasi mereka. Meskipun para pembuat kebijakan The Fed baru-baru ini mengisyaratkan tiga kali pemotongan suku bunga, prediksi pasar kini hanya mencerminkan satu atau dua pemotongan untuk tahun ini. Sementara itu, pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) berikutnya pada 30 April – 1 Mei 2024 akan memberikan kejelasan tambahan.

Selain itu, potensi berlanjutnya suku bunga tinggi menimbulkan kekhawatiran seputar pertumbuhan ekonomi. Ini juga memunculkan pertanyaan tentang lintasan harga aset seperti Bitcoin (BTC).

Bitcoin, yang digadang-gadang sebagai lindung nilai terhadap inflasi, kembali menjadi sorotan menyusul pernyataan terbaru dari The Fed. Volatilitas dan sensitivitasnya terhadap dinamika global yang terjadi baru-baru ini tak ayal kian memperumit posisinya sebagai perisai inflasi yang andal.

Sementara itu, pendiri Skybridge Anthony Scaramucci turut menanggapi pertanyaan ini. Ia berargumen bahwa volatilitas Bitcoin saat ini adalah hal yang wajar untuk sebuah aset yang masih memiliki tingkat adopsi global relatif rendah.

“[Bitcoin] akan menjadi keduanya [lindung nilai terhadap inflasi dan penyimpan nilai] seiring dengan perkembangannya… Namun, ia akan tetap volatil.”

Anthony Scaramucci, Pendiri Skybridge

Selanjutnya, ia menekankan bahwa kinerja Bitcoin harus dilihat dalam konteks lintasan perkembangannya, bukan hanya fluktuasi saat ini semata.

Secara terpisah, Yat Siu selaku pendiri Animoca Brands menambahkan perspektif baru. Ia membayangkan proposisi nilai Bitcoin di masa depan. Hal ini bergantung pada perannya sebagai simbol status dalam ekonomi digital, bukan sekadar alat penyimpan nilai.

“[Harga] Bitcoin bisa mencapai lebih dari satu juta dolar suatu saat nanti… Bukan karena fungsinya sebagai alat penyimpan nilai, tetapi karena [Bitcoin] akan menjadi salah satu simbol status terpenting dalam ekonomi digital di masa depan,” ujar Siu dalam sebuah panel di WebSummit Rio.

Akankah ETF Hong Kong Kerek Naik Harga BTC?

Meningkatnya daya tarik institusional Bitcoin memang tidak terbantahkan lagi. Hal ini terbukti dengan persetujuan exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot di AS yang memantik lonjakan harga baru-baru ini. Selain itu, kehadiran terbaru ETF Bitcoin dan Ethereum spot yang berbasis di Hong Kong telah memicu diskusi tentang potensi dampaknya ke pasar.

Namun, ada perbedaan pendapat mengenai dampak langsung dari ETF Hong Kong ini.

Eric Balchunas, analis ETF senior di Bloomberg Intelligence, menyatakan ekspektasi yang moderat untuk ETF Hong Kong. Ia menyoroti faktor-faktor seperti ukuran pasar Hong Kong yang kecil, kurangnya partisipasi Cina daratan, dan infrastruktur perdagangan yang kurang efisien sebagai faktor penghambat potensial.

“Ekosistem yang mendasarinya di sana kurang likuid dan efisien, yang bisa berpengaruh pada kinerja ETF ini,” ujarnya.

Walaupun demikian, Balchunas mengakui bahwa “penambahan ETF BTC oleh negara-negara lain tanpa ragu memberikan kontribusi positif” bagi Bitcoin dalam jangka panjang.

Markus Thielen, pendiri 10X Research, menambahkan bahwa preferensi budaya untuk investasi langsung di wilayah tersebut dapat membatasi dampak ETF Hong Kong dibandingkan dengan ETF AS.

“ETF umumnya mengalami kesuksesan minim di Asia di mana investor lebih memilih taruhan langsung dan terkonsentrasi. Namun, karena ETF ini mewakili aset tunggal, adopsinya berpotensi lebih menguntungkan,” jelasnya.

Terlepas dari pandangan yang beragam seputar ETF Bitcoin Hong Kong, banyak analis melihat persetujuan ini sebagai perkembangan positif. Khususnya, Anthony ‘Pomp’ Pompliano melihat langkah regulasi ini sebagai sinyal potensial bahwa Cina dapat melunakkan pendiriannya terhadap Bitcoin. Pada gilirannya, hal ini juga akan membuka jalan untuk adopsi di antara populasi mereka yang besar.

Pada saat publikasi, Bitcoin diperdagangkan seharga US$64.000, stabil setelah pulih dari penurunan baru-baru ini buntut konflik geopolitik antara Israel dan Iran.

Kesimpulannya, perubahan kebijakan The Fed serta debat yang sedang berlangsung tentang kemampuan Bitcoin sebagai lindung nilai inflasi akan terus menjadi faktor utama yang memengaruhi pasar kripto dalam beberapa bulan ke depan.

Bagaimana pendapat Anda tentang potensi The Fed untuk tunda pemangkasan suku bunga dan efeknya ke pasar kripto? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan Web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori