Infrawatch PH, sebuah lembaga think tank Filipina, menuntut agar Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Filipina mengambil tindakan tegas atas operasi Binance di negara itu dalam dokumen keluhan berisikan dua belas halaman yang mereka ajukan pada hari Senin (25/7).
Dalam surat tersebut, lembaga itu meminta agar SEC lokal “segera melarang operasi ilegal Binance di Filipina.”
Infrawatch PH Juga Membuat Permintaan Serupa kepada Bank Sentral Pemerintah
Ternyata, ini bukan pertama kalinya lembaga think tank tersebut mengecam bursa kripto dengan volume terbesar itu. Awal bulan ini saja, telah mencuat berita yang menyatakan bahwa lembaga kebijakan publik itu meminta Department of Trade and Industry (DTI) Filipina untuk menyelidiki Binance atas penawaran promosinya. Langkah ini mereka lakukan mengingat Binance tidak mendapatkan lisensi domestik yang sesuai.
Sebelumnya, Infrawatch PH juga telah menulis surat kepada bank sentral negara tersebut, yakni Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP). Di dalamnya, mereka mendesak agar BSP menangguhkan dan melarang Binance untuk menjalankan bisnis di negara tersebut, karena telah beroperasi tanpa menggunakan izin yang diperlukan.
Namun, DTI kemudian menolak permintaan tersebut, dengan alasan kurangnya standar pedoman legislatif yang jelas.
Kali ini, Infrawatch PH juga menekankan bahwa Binance telah mengoperasikan bisnis di sana tanpa ‘mematuhi persyaratan dasar registrasi dan mendapatkan lisensi yang diperlukan untuk beroperasi.’
Bos Binance Ingin Perkuat Ekspansinya di Filipina
Binance saat ini belum memegang lisensi Virtual Asset Services Provider (VASP) di Filipina. Mereka bermaksud untuk mendapatkannya seperti yang CEO Binance Changpeng “CZ” Zhao nyatakan dahulu.
CZ sempat mengungkapkan, “Setidaknya ada dua lisensi yang kami minati. Adanya lisensi VASP (Virtual Asset Service Provider), dan lisensi EMI yang cenderung lebih [dibutuhkan] untuk layanan tradisional.”
Namun, penyelenggara kebijakan publik tersebut menyatakan, “Sudah menjadi rahasia umum bahwa Binance telah beroperasi di Filipina selama beberapa tahun tanpa [adanya] otoritas yang sesuai.”
Kemudian, mereka juga lebih lanjut menambahkan bahwa berdasarkan laporan, Binance tidak memiliki kantor di Manila dan hanya menggunakan perusahaan pihak ketiga yang mempekerjakan orang Filipina untuk layanan dukungan teknis dan pelanggan.
Infrawatch PH juga berkomentar, “Meskipun belum ada registrasi dan izin, Binance dilaporkan telah memiliki 3,4 juta pengguna di Filipina dan baru-baru ini dengan bangga mengumumkan rencananya untuk memperkuat eksistensinya di Filipina.”
- Baca juga: Binance Bakal Perluas Operasinya di Filipina; CZ Tanggapi Pemberitaan Reuters & Bloomberg
Infrawatch PH Kritik Penawaran ‘Ilegal’ Binance
Infrawatch PH juga menggarisbawahi bahwa produk keuangan yang Binance gunakan tidak memiliki izin SEC. Di dalamnya, mereka menyebutkan penawaran spot trading, margin trading, kontrak futures, opsi, pinjaman kripto, dan P2P trading pada bursa tersebut.
Di sisi lain, lembaga think tank itu juga mempertanyakan legalitas promosi penjualan yang platform tersebut jalankan. Mereka pun memberikan peringatan kepada perusahaan yang tidak terdaftar, seperti Binance, karena mengabaikan hukum lokal di Filipina.
Oleh karena itu, mengingat agensi tersebut berupaya untuk melarang Binance guna melindungi pengguna Binance Filipina dari ‘risiko keuangan,’ mereka pun mengutip contoh negara-negara; seperti Amerika Serikat, Jepang, Inggris, Singapura, dan Malaysia, yang telah melarang atau memberikan peringatan serupa terhadap bursa kripto sebelumnya.
Secara khusus, Infrawatch PH juga mengutip laporan yang mengkritik keruntuhan Terra USD dan ekosistem LUNA pada platform-nya. Mereka menuntut pula agar diadakan penyelidikan terhadap Binance, sekaligus memberikan penalti dan menolak semua aplikasi bursa ini dan afiliasinya di masa depan yang ada di negara tersebut.
Filipina adalah Pasar yang Menguntungkan bagi Binance
Sebuah survei dari Finder menemukan fakta bahwa tingkat kepemilikan kripto di Filipina sebesar 16%. Jumlah itu lebih tinggi dari rata-rata global yang hanya berkisar 15%. Maka dari itu, wilayah ini adalah pasar kripto yang menguntungkan bagi Binance. Terlebih lagi, menurut laporan, 11,6 juta orang Filipina sudah memiliki kripto.
Hal ini memang benar adanya. Pasalnya, menurut gubernur BSP yang baru terpilih, Felipe Medalla, melarang kripto bukanlah pilihan tepat bagi Filipina.
Bagaimana pendapatmu terkait topik operasi Binance di Filipina ini? Yuk, tulis dan beri tahu kami!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.