Three Arrows Capital dikabarkan gagal memenuhi margin call dari sejumlah pemberi pinjaman untuk menambah dana tambahan setelah berbagai ‘taruhan’ kriptonya terpukul. BlockFi, FTX, Deribit, hingga BitMEX konon telah melikuidasi posisi 3AC.
Kabar kegagalan Three Arrows Capital untuk memenuhi margin call pada awal pekan ini membuat perusahaan yang didirikan oleh Kyle Davis dan Su Zhu itu menjadi korban terbaru di tengah penurunan harga banyak cryptocurrency termasuk Bitcoin (BTC) hingga Ethereum (ETH).
Sebagai catatan, margin call adalah peringatan bagi trader atau investor untuk menambah modal ke rekening investasinya. Peringatan ini diberikan ketika nilai portofolio investasi mereka turun terus melewati batas pinjaman.
Menurut orang-orang yang mengetahui persoalan ini dan berbicara kepada FT pada hari Kamis (16/6), crypto lending platform BlockFi ternyata termasuk di antara kelompok yang melikuidasi beberapa posisi 3AC. Ini artinya, BlockFi mengurangi eksposurnya dengan mengambil jaminan yang telah diberikan 3AC untuk mendukung pinjamannya.
FTX, Deribit, dan BitMEX dikabarkan juga telah melikuidasi posisi 3AC, menurut sumber yang memberi tahu The Block. Sementara itu, Sumber WuBlockchain juga mengungkapkan bahwa beberapa institusi di Asia juga telah melikuidasi ratusan juta dolar Amerika Serikat (AS) di 3AC.
Kasus Likuidasi Posisi 3AC di BlockFi
Three Arrows yang berbasis di Singapura adalah salah satu pemain terbesar dan paling aktif di industri kripto dengan sejumlah investasinya. 3AC yang juga melakukan investasi strategis di BlockFi pada tahun 2020, dikabarkan telah meminjam Bitcoin dari BlockFi, tetapi tidak dapat memenuhi margin call, kata orang-orang yang mengetahui hal ini. Salah satu orang mengatakan bahwa likuidasi itu terjadi atas kesepakatan bersama.
Pada hari Rabu (15/6) pagi Waktu Indonesia Barat (WIB), Su Zhu akhirnya angkat suara dengan membuat pernyataan samar di tengah desas-desus yang beredar bahwa perusahaannya sedang berjuang melawan likuidasi dan potensi kebangkrutan.
“Kami sedang dalam proses berkomunikasi dengan pihak terkait dan berkomitmen penuh untuk menyelesaikan hal ini,” jelas Su Zhu di Twitter, tanpa secara khusus mengidentifikasi rekanan mana pun.
Yuri Mushkin, Chief Risk Officer BlockFi, mengatakan pihaknya, “Dapat mengonfirmasi bahwa kami melakukan penilaian bisnis terbaik baru-baru ini dengan klien besar yang gagal memenuhi kewajibannya. Kami yakin bahwa kami adalah salah satu yang pertama mengambil tindakan dengan rekanan ini.”
Dia juga menambahkan bahwa BlockFi telah memegang jaminan yang melebihi dari ukuran pinjaman tersebut. “Manajemen risiko BlockFi yang bijaksana dan proaktif adalah untuk kepentingan bisnis klien kami yang lebih luas, sehingga memungkinkan kami untuk tetap terbuka bagi beragam bisnis di tengah market stress ini,” jelas Yuri Mushkin.
Menanggapi kabar yang beredar, co-founder & CEO BlockFi, Zac Prince, juga mengatakan bahwa praktik dan sistem manajemen risiko BlockFi memungkinkan pihaknya bertindak tegas untuk mengurangi risiko sesuai dengan kontrak yang ada. Tindakan ini dapat mencakup margin call dan likuidasi aset bila perlu.
Dia meyakinkan bahwa tidak ada dana dari para klien yang terpengaruh. “Kami sepenuhnya mempercepat pinjaman dan sepenuhnya melikuidasi atau melindungi semua jaminan terkait. Kami terus aktif meminjamkan dan beroperasi secara normal di seluruh rangkaian produk dan layanan global kami,” jelas Zac Prince.
- Baca Juga: Three Arrows Capital Hadapi Potensi Kebangkrutan, Dirumorkan telah Alami Likuidasi US$400 Juta
Dapat Eksposur dari Berbagai Perusahaan
Ada yang mengatakan bahwa 3AC mengelola dana sekitar US$4 miliar. Namun, perusahaan analitik blockchain Nansen sempat memperkirakan aset 3AC mencapai sebesar US$10 miliar.
Chief Executive dari perusahaan digital asset manager Wave Financial, David Siemer, mengatakan bahwa 3AC sangat besar dan sangat aktif. “Mereka masuk ke beberapa posisi yang sangat besar. Sejumlah perusahaan besar di seluruh sektor kripto kemungkinan memiliki paparan pada 3AC. Mereka bekerja dengan semua orang,” jelas David Siemer.
Head of Trading 8 Blocks Capital, Danny Yuan, pada hari Kamis (16/6) melempar tuduhan 3AC telah menggelapkan US$1 juta dana mereka untuk menjawab margin call karena tidak memberi tahu atau memberikan balasan.
Finblox, yang didukung oleh Sequoia Capital dan menerima investasi dari 3AC, mengatakan karena dampak likuiditas 3AC, hal itu akan membuat mereka menghentikan distribusi hadiah, mengubah batas penarikan, hingga menonaktifkan pembuatan alamat crypto wallet untuk para pengguna yang baru terdaftar.
Deribit, cryptocurrency Futures & Options Trading, juga membuat pernyataan yang menjelaskan bahwa 3AC adalah pemegang saham di perusahaan induk mereka.
“Karena perkembangan market, Deribit memiliki sejumlah kecil akun yang memiliki utang bersih kepada kami yang kami anggap berpotensi tertekan. Bahkan jika tidak ada dari hutang ini yang dilunasi kepada kami, kami akan tetap sehat secara finansial dan operasi tidak akan terpengaruh,” jelas Deribit.
Mereka menjamin bahwa semua dana pelanggan aman dan dana asuransi penuh akan tetap utuh apa adanya. Konon, segala potensi kerugian akan ditanggung oleh Deribit.
Sementara itu pada hari Jumat (17/6) pagi hari, Avalanche turut buka suara. Karena spekulasi baru-baru ini, blockchain layer-1 ini mengklarifikasi bahwa 3AC tidak pernah mengelola, menggunakan, atau menyimpan dana perbendaharaan Avalanche Foundation dengan cara apa pun. Adapun 3AC adalah salah satu investor dan pendukung Avalanche terbesar.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.