Nilai token kripto berbasis artificial intelligence (AI) mengalami fluktuasi tajam. Ini utamanya terpengaruh oleh faktor eksternal. Adapun crash harga terbaru erat kaitannya dengan Nvidia Corp.
Selama beberapa bulan terakhir, token AI crypto telah meroket, banyak di antaranya didorong oleh prestasi gemilang Nvidia dalam sektor AI. Namun, pada hari Selasa (3/9), pasar token AI tersandung masalah besar yang memicu penurunan harga yang tajam.
Token AI Terpukul Keras akibat Subpoena DOJ terhadap NVIDIA
Pada hari Selasa, Departemen Kehakiman (DOJ) AS melayangkan subpoena (panggilan tertulis) ke Nvidia serta beberapa perusahaan teknologi lainnya sebagai bagian dari investigasi potensi pelanggaran antitrust. DOJ sedang menyelidiki apakah Nvidia telah memonopoli persaingan dengan cara yang tidak adil, dengan membuat pembeli kesulitan beralih ke pemasok lain. Ada pula kekhawatiran bahwa Nvidia mungkin memberi penalti kepada perusahaan yang tidak secara eksklusif menggunakan chip AI mereka.
Berita ini lantas menghantam pasar dengan keras. Saham Nvidia, yang sudah terpukul hebat awal pekan ini dengan kerugian US$279 miliar, kembali terjatuh menyusul kabar soal subpoena.
Sebagai salah satu pemain paling berpengaruh di industri AI, masalah Nvidia ini memantik ripple effect yang signifikan pada aset-aset terkait, khususnya token AI. Dalam 24 jam terakhir seja, kapitalisasi pasar token AI sudah anjlok 7,6%, atau susut menjadi US$20,6 miliar. Penurunan ini mencerminkan kekhawatiran serius akan masa depan investasi AI yang tengah berada di bawah pengawasan hukum.
Baca Juga: Analis Imbau Trader Incar “Altcoin Berkualitas” untuk Masuk Portofolio, Apa Cirinya?
Barisan token AI papan atas termasuk NEAR Protocol (NEAR), Internet Computer (ICP), dan Injective (INJ) mengalami penurunan dramatis. Adapun Bittensor (TAO) menjadi yang paling terpukul dengan raihan drop sedalam 11% pada hari Selasa menyusul tersiarnya berita.
Prediksi Harga TAO: Peluang Rebound Masih Terbuka
Harga TAO anjlok sebesar 11% pada hari Selasa, namun kemudian pulih 2,3% pada Rabu, 4 September. Perolehan ini mengantarkan total drop dalam 24 jam terakhir pada angka 9,6%. Saat ini diperdagangkan di level US$251, TAO telah mengalami koreksi yang substansial.
Kendati demikian, kalangan holder TAO masih punya secercah harapan—token ini masih berkisar di dalam pola ascending triangle. Pola teknikal ini menandakan bahwa meski terjadi crash market baru-baru ini, TAO berpotensi untuk breakout.
Jika TAO berhasil menaklukkan level US$357, token ini bisa terangkat naik hingga 43%. Target harganya ada di US$513. Ini akan mewakili pemulihan yang signifikan dan berpotensi kembali mendatangkan minat investor ke sektor kripto AI. Akan tetapi, skenario bullish ini bergantung pada apakah TAO sanggup mengubah level resistance US$304 menjadi support terlebih dahulu.
Baca Juga: Top 5 Proyek AI Crypto Populer 2024
Jika TAO gagal menembus level US$304, harga berisiko tergelincir menuju US$263. Lokasinya berimpit dengan garis tren bawah dalam pola terkait. Hal ini akan serta-merta membuyarkan skenario bullish sekaligus memperpanjang volatilitas untuk altcoin ini.
Bagaimana pendapat Anda tentang ambruknya token AI imbas pelayangan subpoena oleh DOJ AS ke NVIDIA ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.