Sebagai decentralized perpetuals exchange, Aster (ASTER) menyita sorotan berkat lonjakan volume trading serta reli harga yang tangkas. Hari Kamis (25/9), token ini bahkan menjadi koin paling trending di CoinGecko.
Hanya saja, kenaikan itu dibarengi tudingan tajam. Seorang pakar menyebut Aster mengikuti pola ‘crime-ponzi playbook’ alias skema ponzi kriminal.
Apakah Token ASTER Sebuah Scam?
SponsoredToken ASTER resmi menjalani token generation event (TGE) bulan ini, dengan dukungan awal dari pendiri Binance, Changpeng Zhao. Sejak rilisnya, ASTER sukses mencetak rekor harga all-time high (ATH) baru di US$2,41 pada Rabu.
Dalam waktu singkat, Aster juga berhasil masuk jajaran enam besar decentralized exchange (DEX) berdasarkan volume trading, melampaui Hyperliquid.
Walau demikian, nyatanya tidak semua yakin dengan masa depan Aster. Simon Dedic, founder Mooonrock Capital, dalam postingan di X, mengungkap 7 alasan mengapa dirinya skeptis.
“ASTER menjalankan crime-ponzi playbook dengan sempurna,” tulis Dedic dalam postingannya.
Analisis Dedic mengidentifikasi tujuh langkah utama yang menurutnya mencerminkan taktik skema Ponzi. Pertama, ia berargumen bahwa produk Aster bukanlah sesuatu yang benar-benar baru, melainkan salinan dari model decentralized exchange yang sudah terbukti memiliki market fit.
Kedua, Dedic menuding proyek ini mendistribusikan sebagian besar pasokan tokennya kepada Key Opinion Leaders (KOL) berpengaruh dan kelompok insider. Tujuannya untuk menciptakan hype dan menekan sisi beli.
Sponsored SponsoredKetiga, Dedic menyebutkan bahwa karena produknya sendiri tidak menawarkan keunikan berarti, Aster mengandalkan wash trading agresif untuk membuat platform terlihat lebih kompetitif dari kenyataan.
Keempat, Dedic mengatakan bahwa tim meluncurkan token dengan tetap menyimpan sebagian besar pasokan untuk diri mereka sendiri.
“Setelah perhatian didapat, lanjut ke TGE. Luncurkan token sambil menyimpan sebagian besar pasokan, memberi Anda kendali atas tekanan jual. Pompa token dengan strategi market maker terkoordinasi serta kelompok yang sudah Anda rangkul sejak awal,” tambahnya.
Langkah kelima melibatkan pemanfaatan momentum harga untuk mendorong narasi dan kenaikan harga lebih lanjut. Menurutnya, ini adalah taktik umum di ranah crypto di mana grafik naik akan serta-merta memperbesar legitimasi. Keenam, Dedic memperingatkan tentang puncak hype yang tak terhindarkan, menimbulkan pertanyaan soal keberlanjutan.
Sponsored“Setiap Ponzi memiliki batas. Akhirnya hype mencapai puncaknya, minat memudar, dan pertanyaan besar muncul: apa selanjutnya?” terang sang eksekutif.
Terakhir, ia memprediksi bahwa Aster mungkin berencana meluncurkan blockchain layer-1 (L1) miliknya sebagai cara untuk mempertahankan minat, strategi yang ia anggap tidak perlu namun efektif memperpanjang siklus.
Joshua Tobkin, Co-founder & CEO Supra, mendukung skeptisisme ini dengan menyatakan bahwa Aster lebih mirip centralized exchange (CEX). Kritik ini menantang kredibilitas Aster sebagai proyek terdesentralisasi, yang menjadi pilar daya tariknya.
“Aster bahkan bukan blockchain. Setidaknya ada transparansi pada matching engine HyperLiquid sehingga Anda tahu aplikasinya mengikuti aturan. Aster secara literal nampak seperti CEX,” komentar Tobkin.
Terlepas dari tudingan ini, kalangan whale terus membeli ASTER. Lookonchain melaporkan bahwa seorang investor (0xFB3B) menarik 50 juta ASTER senilai US$114,5 juta dari Gate.io dalam dua hari terakhir.
Selain itu, firma analitik blockchain tersebut menyoroti bahwa 15 wallet — kemungkinan dikendalikan oleh whale yang sama — menarik 68,25 juta ASTER senilai sekitar US$156,3 juta dari exchange baru empat hari yang lalu.
Sponsored Sponsored“Dua whale baru-baru ini mengakumulasi 118,25 juta ASTER (US$270,8 juta), setara 7,13% dari pasokan beredar,” bunyi postingan tersebut.
Adapun whale lain, dengan identitas wallet 0x5bd4, menarik 1,56 juta ASTER (senilai US$3,57 juta) dari Bybit. Alamat tersebut kini memegang 8,28 juta ASTER, dengan nilai sekitar US$16,98 juta.
Dengan demikian, meski kritik terus berdatangan, whale nampaknya tidak gentar. Perbedaan ini menyoroti kontras antara pihak skeptis yang melihat tanda bahaya dengan investor bermodal besar yang percaya diri — atau oportunis — bahwa momentum akan mengalahkan kekhawatiran, setidaknya untuk saat ini.
Bagaimana pendapat Anda tentang 7 alasan token ASTER menjalankan skema ponzi? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!