Tyr Capital Partners, dana lindung nilai asal Swiss, menjadi korban terbaru dalam keruntuhan FTX. Perusahaan digugat oleh manajer investasi TGT, yang berlokasi di Cayman Island, lantaran dinilai abai terhadap risiko investasi yang dilakukannya.
Laporan Financial Times menyebutkan bahwa karena sikap Tyr Capital Partners yang tidak cermat membuat TGT, selaku klien perusahaan, terkena dampak dari kejatuhan FTX, serta saat ini, tengah berupaya untuk menutup portofolio investasinya serta mengambil kembali aset tersisa, termasuk klaim US$22 juta terhadap FTX.
Dalam kasus Tyr Capital Partners, perusahaan dituduh tidak mengindahkan batas risiko internal dan peringatan investor atas paparannya terhadap FTX.
Sumber yang mengetahui masalah tersebut menjelaskan dalam proses mitigasi risiko internal, eksposur investasi yang dilakukan perusahaan pada satu pihak hanya dibatasi maksimal 15% dari aset.
Sejauh ini, belum bisa dipastikan seberapa besar dampak yang harus ditanggung TGT, mengingat perusahaan juga menginvestasikan uang dari sekelompok perusahaan, termasuk platform crypto wealth Yield App.
Tyr Capital Partners Bantah Tuduhan TGT
Sebagai tanggapan, pihak Tyr Capital Partners, yang diwakili oleh Edouard Hindi, selaku Kepala Investasi, membantah tudingan tersebut. Menurutnya, Komite Indepen yang dibentuk oleh MI tersebut telah menemukan fakta bahwa eksposur investasi yang dilakukan perusahaan tidak melanggar aturan internal.
Sementara itu, dari pihak klien, dalam hal ini TGT, kekhawatiran terkait kesehatan keuangan FTX sebenarnya sudah mulai mencuat pada periode 7 hingga 10 November 2022. Namun, yang menjadi permasalahan adalah Tyr Capital Partners, selaku pihak pengelola dana, malah mencoba menarik asetnya dari FTX pada 11 November, yang mana bertepatan dengan pengajuan kebangkrutan FTX.
Selanjutnya, dalam pengajuan pengadilan, TGT juga menyebut bahwa klaim terhadap FTX telah dialihkan ke dana baru. Sisa aset TGT saat ini hanya ada di portofolio dalam jumlah kecil. Perusahaan mengeklaim bahwa nilai asetnya telah mengalami kerugian hingga 84% antara Januari hingga Otober tahun lalu.
Akan tetapi, juru bicara Tyr Capital Partners menyebut penurunan nilai tersebut didorong oleh biaya hukum untuk melakukan pembelaan diri terhadap tuntutan hukum dan juga biaya operasional.
“Kerugian 84% adalah salah dan sepenuhnya diperdebatkan.”
Disebut Sempat Digeledah oleh Kejaksaan
Kisruh ini sebenarnya sudah dimulai sejak tahun lalu. Pada April 2023,TGT sudah mengajukan gugatan pidana terhadap Tyr Capital Partners atas tuduhan tindak pidana manajemen kriminal dan meminta adanya penggerebakan di kantor Tyr Capital Partners.
Laporan menyebutkan bahwa aksi tersebut terjadi pada 17 Agustus tahun lalu. Tidak hanya itu, sejumlah dokumen dikabarkan disita oleh pihak kejaksaan. Maka dari itu, kuat dugaan, proses hukum yang saat ini berjalan merupakan bagian dari penyelidikan yang sudah dimulai sejak beberapa waktu lalu.
Menariknya, Tyr Capital Partners memandang bahwa tuntutan hukum yang dilayangkan oleh TGT adalah tidak sah dan menyebut bahwa seluruh aktivitas yang dijalankannya sesuai dengan peraturan dan kontrak.
Direktur TGT, Justin Wright, mengakui bahwa proses persidangan untuk menyelesaikan sengkarut dana itu masih berjalan dan menganggap bahwa Tyr Capital Partners tidak jujur dalam menjalankan dana tersebut.
Kisruh ini menjadi babak baru yang melibatkan FTX. Sebelum kasus ini, mencuat beberapa dana lindung nilai juga terpaksa harus menghadapi persidangan akibat terpapar kebangkrutan FTX. Salah satu di antaranya adalah Modulo Capital dan Galois Capital.
Menurut perkiraan, dari 100 hingga 150 dana lindung nilai kripto, 25% hingga 40% di antaranya memiliki eksposur langsung ke FTX Group maupun native token mereka, yakni FTT.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.