Uniswap (UNI), token tata kelola protokol DeFi terkemuka di Ethereum, mencatatkan reli harga signifikan selama seminggu terakhir. Resolusi kasusnya dengan Commodities Futures Trading Commission (CFTC) memberikan angin segar bagi prospek pasar.
Namun, di balik euforia ini, data mengungkap koreksi jangka pendek mungkin akan menghampiri UNI dalam waktu dekat. Hal ini khususnya karena kondisi pasar yang lebih luas mengalami tekanan.
Lonjakan Uniswap Picu Greed di Pasar
Dalam tinjauan terhadap 20 aset kripto teratas, hampir semuanya mencatatkan kerugian selama sepekan terakhir. Uniswap (UNI), di sisi lain, berhasil memecah tren ini dengan kenaikan harga 8,57%. Menyusul perkembangan ini, data on-chain Santiment mengungkap lonjakan ini juga diiringi ledakan dalam dominasi sosial UNI.
Dominasi sosial mengukur seberapa besar diskusi tentang satu aset dibandingkan dengan aset kripto teratas lainnya. Peringkat yang lebih tinggi berarti ada lebih banyak postingan atau pesan yang tersebar tentang aset yang bersangkutan.
Dalam kasus Uniswap, dominasi sosial melonjak menjadi 4%. Ini menandakan bahwa altcoin ini sedang ramai dibicarakan. Dominasi sosial acapkali berkaitan erat dengan pergerakan harga, di mana semakin banyak perhatian bisa memengaruhi perilaku pasar.
Baca Juga: Hayden Adams: Kisah Pendiri Uniswap, DEX Terpopuler di Jaringan Ethereum
Dari perspektif harga, peningkatan dominasi sosial Uniswap menjadi tanda akan terjadinya fear of missing out (FOMO), ketika para pembeli yang ketinggalan mulai memasuki pasar. Secara historis, momen-momen seperti ini kerap disusul oleh koreksi harga.
Selain itu, rasio volume transaksi on-chain harian dalam untung terhadap rugi naik menjadi 1,48. Ini artinya, ada lebih banyak pelaku pasar yang meraup profit ketimbang yang menelan rugi. Biasanya, angka negatif menandakan kerugian besar yang terealisasi.
Adapun dalam kasus Uniswap sendiri, lonjakan masif ke zona positif ini menjadi petunjuk bahwa pelaku pasar sedang menikmati profit yang lebih besar. Jika ini terus berlanjut, harga UNI berisiko turun ke bawah rekor tertinggi yang baru saja tercapai.
Risiko Drop Harga UNI ke Bawah US$6
Mencermati grafik 4 jam UNI/USD, akan terlihat bahwa token ini telah membentuk higher low. Ini maknanya ada peluang harga untuk naik lebih tinggi. Namun, seiring naiknya harga, Relative Strength Index (RSI) juga ikut terdongkrak naik.
RSI adalah indikator momentum teknikal yang trader gunakan untuk mendeteksi kondisi overbought (jenuh beli) dan oversold (jenuh jual). Jika RSI berada di atas 70,00, aset kripto dikatakan overbought, sementara angka di bawah 30,00 artinya oversold. Saat ini, UNI bertengger di level US$6,45 dengan RSI di 64,77, atau nyaris menyentuh zona overbought.
Baca Juga: Rambah Web3 Gaming, Uniswap Labs Akuisisi “Crypto: The Game”
Jika Uniswap memasuki zona overbought, maka reversal harga bisa terjadi, menekan harga turun hingga US$5,64. Namun, jika tekanan beli terus menanjak, skenario ini bisa saja tidak valid, dan harga UNI bisa merangkak naik menuju US$6,67.
Bagaimana pendapat Anda tentang analisis dan prediksi harga Uniswap (UNI) ke depannya? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.