Trusted

Untuk Pertama Kalinya, Uniswap Kenakan Biaya Swap Sebesar 0,15%

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Uniswap, untuk pertama kalinya, akan mulai mengenakan fee sebesar 0,15% untuk swap (penukaran) aset kripto mulai hari Selasa (17/10).
  • Aset kripto yang dikenakan fee lewat user interface (UI) Uniswap Labs termasuk ETH, wETH, wBTC, USDC, USDT, DAI, agEUR, GUSD, LUSD, EUROC, dan XSGD.
  • Sebelumnya, di akhir pekan kemarin, Uniswap sempat menjadi bahan diskusi di komunitas kripto dan dihujani kritik terkait potensi penerapan fitur KYC pada Uniswap v4.
  • promo

Uniswap Labs, pengembang Uniswap Protocol dan Uniswap Interface, untuk pertama kalinya akan mulai mengenakan fee atau biaya sebesar 0,15% terkait swap atau penukaran antar aset kripto mulai hari Selasa (17/10).

Sebagai informasi, Uniswap adalah decentralized exchange (DEX) terpopuler di dunia kripto saat ini.

Adapun aset kripto yang dikenakan fee lewat user interface (UI) Uniswap Labs termasuk Ether (ETH), Wrapped Ether (wETH), Wrapped Bitcoin (wBTC), USD Coin (USDC), Tether USD (USDT), DAI, agEUR, GUSD, LUSD, EUROC, XSGD.

Perlu dicatat, fee swap yang diterapkan Uniswap Labs terpisah dari peralihan biaya Uniswap Protocol, yang dipilih oleh tata kelola native token UNI.

Berdasarkan pantauan, menyusul kabar ini, harga token UNI turun sekitar 0,9% dalam 24 jam terakhir dan turun sekitar 0,3% dalam 7 hari terakhir.

Klaim Fee Uniswap Labs Cukup Rendah

Hayden Adams, selaku penemu Uniswap Protocol dan CEO Uniswap Labs, mengatakan para pengguna memiliki banyak pilihan cara untuk menggunakan swap pada Uniswap Protocol. Hal itu bisa menggunakan aggregator, UI lain, atau dengan berinteraksi langsung dengan smart contract.

“Sepertinya, user interface kami [Uniswap Labs] tetap yang terbaik, [karena] banyak cinta (dan uang) yang dicurahkan untuk mewujudkannya,” kata Hayden Adams pada hari Senin (16/10).

Dia mengeklaim bahwa fee yang dikenakan oleh Uniswap Labs adalah salah satu yang terendah di industri kripto.

Penerapan Fee untuk Danai Operasi

Selain itu, pengenaan biaya tersebut memungkinkan Uniswap Labs mendanai operasi mereka secara berkelanjutan untuk terus meneliti, mengembangkan, membangun, mengirimkan, meningkatkan, serta memperluas dunia kripto dan decentralized finance (DeFi).

Dalam kesempatan ini, Hayden Adams membanggakan tentang Uniswap Labs yang telah membuat terobosan seperti merilis crypto wallet di sistem operasi smartphone iOS dan Android, UniswapX, upgrade besar pada aplikasi web Uniswap Labs, draft basis kode Uniswap v4, dan banyak hal lainnya lagi.

Sebagai catatan, Uniswap pada akhir pekan kemarin menjadi bahan diskusi di komunitas kripto dan dihujani kritik terkait potensi penerapan fitur verifikasi Know-Your-Customer (KYC) pada Uniswap v4.

Uniswap Terbebas dari Gugatan Class Action Terkait Scam Token

Terlepas dari berbagai terobosannya, Uniswap rupanya sempat tersandung masalah hukum di tahun ini. Namun beruntungnya, pada tanggal 29 Agustus lalu, Hakim di Pengadilan Distrik Selatan New York, Amerika Serikat (AS), menolak gugatan class action terhadap pengembang DEX Uniswap.

Gugatan yang menargetkan Uniswap Labs serta tergugat venture capital (VC) Paradigm, Andreessen Horowitz (a16z), dan Union Square Ventures, mengklaim bahwa para penggugat menderita kerugian finansial karena berinvestasi pada berbagai scam token yang diperdagangkan di DEX Uniswap.

Para penggugat juga berpendapat bahwa Uniswap Labs melanggar undang-undang (UU) sekuritas (efek) federal dan UU negara bagian AS.

Namun, Hakim Katherine Polk Failla menulis dalam pendapatnya bahwa, meskipun pengadilan menerima sejumlah scam token tersebut memang palsu, pengadilan tidak memiliki wewenang untuk meminta pertanggungjawaban Uniswap Labs dan para pendukungnya atas kerugian tersebut.

Kontrak yang dimaksud, mengacu pada smart contract Uniswap, dianggap oleh pengadilan sebagai bagian dari aktivitas scam token, tetapi tidak melanggar UU sekuritas secara langsung.

Pengadilan memutuskan bahwa Uniswap tidak meminta pembelian atau pengalihan kepemilikan scam token tertentu yang dipermasalahkan. Hal ini penting disoroti karena merupakan persyaratan yang diperlukan untuk menetapkan tanggung jawab berdasarkan UU di AS.

Klaim luas bahwa Uniswap adalah platform yang ‘aman’, dianggap tidak cukup untuk menunjukkan permintaan scam token.

Selain itu, pengadilan juga menolak tuntutan pertanggungjawaban pihak pengendali karena tidak adanya pelanggaran UU sekuritas utama.

Dengan demikian, pengadilan tersebut tidak menemukan jalur hukum untuk meminta pertanggungjawaban Uniswap Labs atau sejumlah perusahaan VC berdasarkan UU sekuritas federal AS.

“Pengadilan menolak memperluas UU sekuritas federal AS untuk mencakup tindakan yang dituduhkan, dan menyimpulkan bahwa kekhawatiran penggugat lebih baik ditujukan kepada Kongres AS daripada ke pengadilan ini,” kata Hakim Katherine Polk Failla.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori