Ahli keamanan siber, Tayvano melalui utas X (Twitter) mengatakan, sejauh ini sebanyak 209.384 ETH dana peretasan Bybit telah berpindah dari Ethereum ke Bitcoin. Jumlah tersebut mencapai sekitar US$500 juta atau lebih dari 8 triliun dalam waktu 5 hari.
Tay mengatakan bahwa insiden ini merupakan masalah di seluruh industri. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh pihak untuk segera mengambil langkah sebelum dilakukan oleh pihak lain.
“Mereka memiliki ratusan orang yang melakukan pencucian uang. Saya hanya satu orang, bahkan jika Anda menghitung setiap orang yang melacak semua ini, masih ada lebih banyak orang yang mengirim transaksi ketimbang mereka yang melacaknya,” jelas Tay.
Sebagai catatan, peretasan yang menimpa Bybit pada 21 Februari lalu menjadi salah satu insiden terbesar yang terjadi di ruang kripto. Ketika itu, sebanyak US$1,5 miliar aset virtual berhasil di gondol dan dipindahkan oleh pelaku kejahatan.
Secara terpisah, Biro Investigasi Federal (FBI) mengonfirmasi bahwa serangan siber yang terjadi pada Bybit beberapa waktu lalu merupakan ulah kelompok kriminal yang mendapatkan dukungan dari Korea Utara. Melalui pengumuman resminya, FBI menyebut bahwa aktivitas jahat tersebut dijalankan oleh kelompok hacker yang dinamakan “TraderTraitor”.
FBI juga menjelaskan bahwa pelaku melakukan tindakan secara cepat dan saat ini telah mengonversi beberapa aset curian menjadi Bitcoin dan aset virtual lainnya. Aset gelap tersebut tersebar di ribuan alamat pada beberapa blockchain.
“Diperkirakan, pelaku akan mencuci dana tersebut untuk kemudian mengonversinya menjadi mata uang fiat,” jelas FBI.
Untuk itu, FBI mendorong entitas swasta, termasuk operator node RPC, bursa, bridge, firma analisis blockchain, DeFi dan penyedia layanan aset virtual lainnya untuk memblokir transaksi yang berasal dari alamat aktor jahat tersebut.
Bybit Rilis Laporan Forensik
Sementara itu dalam laporan forensik yang Bybit rilis, terungkap bahwa serangan tersebut mengincar Ethereum multisignature cold wallet Bybit yang sudah terhubung dengan infrastruktur SafeWallet.
Investigasi menunjukkan bahwa seluruh signing host telah menyimpan JavaScript berbahaya dari SafeWallet, yang telah mengalami perubahan 2 hari sebelum serangan terjadi. Kondisi itu menunjukkan bahwa peristiwa tersebut memang sudah memiliki perencanaan yang matang.
“Tidak ada indikasi bahwa kompromi teridentifikasi melalui infrastruktur Bybit,” jelas laporan.
Bybit terus berupaya memerangi aktivitas jahat yang terjadi di ruang kripto. Belum lama ini, perusahaan merilis LazarusBounty sebagai bentuk perlawanan terhadap kejahatan siber. Platform tersebut mengintegrasikan beberapa basis data keamanan blockchain global, termasuk Chainalysis, Arkham, GoPlus dan entitas keamanan lainnya.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
