Sebelumnya, BlockFi terpaksa harus menghentikan operasi produk crypto yield di platformnya. Lalu, setelah melunasi denda penyelesaian kepada SEC sebesar US$100 juta, platform lending kripto itu akhirnya bisa meluncurkan kembali produk mereka. Namun kali ini, produknya hanya akan tersedia bagi investor yang telah terakreditasi saja.
Menurut sebuah unggahan cuitan yang diterbitkan pada 7 November lalu, platform lending kripto BlockFi telah meluncurkan kembali akun crypto yield itu di platform miliknya. Tapi, sebelum itu, perusahaannya harus menghapus akun yield-bearing mereka terlebih dahulu, selepas membayar denda sebesar US$100 juta kepada Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat.
Produk investasi tersebut akan tersedia lagi bagi klien-klien BlockFi AS tertentu pada akhir tahun ini dalam versi beta. Sedangkan, seluruh klien AS sisanya lagi baru bisa mengaksesnya pada awal tahun 2023 depan.
Kabarnya, akan tersedia 15 aset pada produk ini. Untuk bisa bergabung, pengguna tidak akan dikenakan jumlah investasi minimum. Menariknya lagi, investor juga bisa memperdagangkannya pada waktu bersamaan. Sementara itu, terkait insiden dengan SEC sebelumnya, Flori Marquez, sang pendiri sekaligus COO BlockFi, mengatakan,
“Seiring kami terus berupaya untuk menyelesaikan registrasi dengan SEC untuk penawaran publik bagi BlockFi Yield, kami dengan senang hati mengumumkan bahwa klien AS yang terverifikasi sebagai investor terakreditasi akan segera dapat memperoleh bunga atas aset digital di BlockFi.”
Di tahun 2022, tidak sedikit perusahaan lending yang berada di bawah pengawasan ketat SEC. Pada periode ini, dua insiden terparah adalah bangkrutnya Celsius dan Voyager. Meskipun begitu, untungnya BlockFi masih mampu bertahan, dan Marquez menyatakan bahwa pihaknya percaya diri dengan kerangka manajemen risiko perusahaannya saat ini.
Denda US$100 Juta adalah Bentuk Peringatan dari Pihak SEC
Sebelumnya, BlockFi terpaksa memberhentikan operasi produknya ketika SEC menuding bahwa perusahaannya telah gagal meregistrasikan produk tersebut ke lembaga otoritas. Alhasil, mau tidak mau pihak perusahaan harus membayar denda sebesar US$100 juta untuk menyelesaikan masalah itu. Ketua SEC Gary Gensler mengatakan bahwa kasus seperti itu baru pertama kalinya terjadi dengan platform lending kripto.
Dengan begitu, kasus BlockFi ini juga serta-merta menjadi peringatan keras untuk seluruh pelaku pasar di industri kripto ini. Pada kenyataannya, SEC sendiri terus meningkatkan pengawasan pasarnya dan ingin memastikan bahwa perusahaan kripto telah benar-benar memenuhi standar regulasi yang berlaku. Dan saat ini, agensi tersebut tengah melakukan sejumlah penyelidikan lainnya.
Tahun 2022 Menjadi Periode yang Kacau-Balau bagi BlockFi
Seperti kebanyakan perusahaan kripto lainnya, tahun ini juga menjadi periode yang teramat sulit bagi BlockFi akibat hantaman bear market. Perusahaan terpaksa harus memberhentikan 20% karyawannya pada bulan Juni lalu, dengan alasan kondisi ekonomi makro.
Parahnya lagi, pada akhir kuartal kedua lalu, perusahaan ini tercatat telah berutang sebanyak US$600 juta. Terlebih lagi, FTX, bursa yang dipimpin oleh CEO Sam Bankman-Fried, memberikan kredit sebesar US$250 juta untuk perusahaan lending ini.
Namun, terlepas dari segala kekacauan yang terjadi, kondisi perusahaan BlockFi terbukti masih berjalan cukup baik. Bahkan, perusahaannya berhasil dinobatkan sebagai perusahaan AS dengan tingkat pertumbuhan tercepat oleh Inc. Magazine. Selain itu, belum lama ini BlockFi juga resmi memilih Stripe sebagai platform pembayaran globalnya.
Bagaimana pendapat Anda tentang produk crypto yield BlockFi ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.