Blockchain Terra 2.0 masih baru berumur kurang dari seminggu, tapi para anggota komunitas dan validator jaringan cukup percaya diri dengan masa depannya.
Salah seorang validator jaringan Terra, yang dikenal dengan pseudonim Orbital Command, membuat sebuah utas di Twitter berisi roadmap Terra 2 dalam jangka 3 bulan ke depan.
Tahap pertama adalah meluncurkan decentralized exchange (DEX) pada blockchain baru. Ia menambahkan bahwa saat ini ada 4 protokol yang saat ini mengincar posisi sebagai DEX pertama yang rilis di Terra 2.0. Keempat protokol DEX tersebut, antara lain: Phoenix Finance, Astroport, Terraswap, dan kemungkinan Prism Protocol.
Setelah DEX diaktifkan, maka kehadiran stablecoin perlu menyusul, imbuhnya. Ini bukan berarti akan muncul UST yang lain, tapi sepertinya akan menggunakan USDC yang dijembatani leway Axelar Network. Menurut Orbital Command, native USDT juga bisa jadi akan digunakan.
Ada Kemungkinan Muncul Stablecoin Baru di Terra 2.0
Kendati demikian, Orbital Command menyatakan bahwa “stable[coin] terdesentralisasi baru dapat dikembangkan dengan mudah pada waktu yang akan datang.”
“UST mengajarkan kita banyak pelajaran, dan kami bisa memperbaiki. Algo-stable skala kecil [dan] inovatif atau stable[coin] berjamin adalah kemungkinannya,” tutur Orbital Command.
Penyedia liquid staking juga akan dirilis ketika DEX sudah aktif. Kandidat penyedianya bisa jadi dari Stader Labs, Prism Protocol, dan/atau Eris Protocol, yang kelak bakal menyediakan derivatif liquid staking LUNA.
Seiring dengan meningkatknya likuiditas DEX, aktivitas NFT pun mungkin akan muncul. Orbital Command mengatakan hal tersebut setelah ia menyebutkan bahwa RandomEarth, Knowhere Art, dan Soil Protocol telah memberikan dukungannya bagi Terra 2.0.
“Saya merasakan ada sebuah potensi kuat untuk [adanya] NFT memperingati Terra 1,” katanya, meski masih belum jelas siapa yang akan berinvestasi pada NFT yang mengingatkan mereka terhadap kehancuran sebuah ekosistem kripto.
Sesudah tahap-tahap tersebut tercapai, Terra 2.0 bisa menjadi sebuah Cosmos DeFi Hub, dengan rangkaian alat DeFi yang kuat, seperti Anchor Protocol yang notabene adalah katalis kehancuran dari ekosistem Terra sebelumnya.
Orbital Command terlihat percaya diri terhadap derivatif DeFi dan pasar uang di chain baru Terra.
“Setelah rangkaian DeFi ini berjalan, Terra 2 akan menjadi satu-satunya tempat di Cosmos untuk: opsi, indeks, maturity, dan akan memiliki beberapa pasar uang berbeda yang bisa dipilih. Berharaplah untuk melihat banyak integrasi sinergis dalam rangkaian DeFi Terra 2,” jelasnya.
Orbital Command juga mengonfirmasi bahwa roadmap yang ia paparkan itu murni bersifat spekulatif dan tidak ada satupun yang telah dikonfirmasi oleh pihak Terraform Labs.
Harga LUNA Masih “Terengah-engah”
Sebelumnya, di minggu ini, Binance telah menyelesaikan fase pertama airdrop LUNA. Airdrop dari Binance itu berhasil memompa harga LUNA hingga akhir Mei kemarin. Namun, rupanya hal itu tak berlangsung lama, karena kini LUNA telah kehilangan persentase kenaikannya itu.
Berdasarkan data dari CoinGecko, LUNA telah mengalami penurunan 12%, menjadi US$6,40, pada saat penulisan. Koin besutan Do Kwon itu telah kehilangan 66% dari harga perilisannya di minggu lalu.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.