Vauld, crypto lender asal Singapura, menunjukkan keberatannya atas sikap Enforcement Directorate (ED) India yang mengeluarkan perintah pembekuan terkait kasus pencucian uang yang sedang berlangsung.
Vauld mengklaim perintah pembekuan itu menyakitkan bagi mereka. Pasalnya, perusahaan mengaku telah memenuhi panggilan dari lembaga penegak hukum itu saat dimintai dokumen dan informasi.
Vauld merupakan salah satu dari sepuluh crypto exchange yang dituduh memiliki keterkaitan dengan Cina dan telah berada di bawah pengawasan lembaga otoritas di India, karena membantu pencucian uang senilai Rs 1.000 crore.
Kumpulan perusahaan tersebut; termasuk crypto exchange asal India, yakni WazirX, diduga melakukan pencucian uang bagi berbagai perusahaan predatory fintech yang menggunakan bursa kripto untuk membeli Rs 100 crore dan mengirimkannya ke wallet di luar negeri.
ED mengklaim bahwa para perusahaan crypto exchange tersebut tidak melaksanakan pemeriksaan know-your-customer (KYC) yang memadai ataupun menyimpan catatan transaksi mencurigakan (suspicious transaction records / STRs).
Kemudian, seorang sumber yang familier dengan masalah tersebut mengatakan bahwa kurangnya regulasi menjadi ‘selubung’ bagi para perusahaan yang melakukan pencucian uang untuk memindahkan aset mereka ke luar negeri. Dalam banyak kasus, saat ditelusuri, transaksi bermuara pada orang-orang yang berada di daerah terpencil.
Terkait tuduhan yang menimpa perusahaannya, CEO WazirX, Nischal Chetty, belum lama ini ini menyampaikan pendapatnya di Twitter. Ia juga sempat ‘perang cuitan’ dengan CEO Binance, Changpeng Zhao (CZ), terkait masalah kepemilikan WazirX.
Pekan lalu, ED sudah terlebih dulu membekukan rekening bank milik WazirX, yang berisi Rs 65,67 crore; dan kini, lembaga regulator India itu mulai mengalihkan perhatiannya kepada Vauld.
- Baca juga: Ada Dugaan Pencucian Uang, Pemerintah India Bekukan Dana Milik WazirX Senilai US$8,1 Juta
Keberatan dengan Perintah Pembekuan Dana dari ED India
Menurut pihak Vauld, ED telah memerintahkan untuk membekukan dana senilai Rs 2,040 juta dari “pool wallet” yang terhubung dengan seorang pelanggan; padahal akun tersebut sudah dinonaktifkan. Flipvolt Technologies, entitas milik Vauld di India, sebelumnya dituduh menggunakan 23 perusahaan untuk menyedot dana milik Yellow Tune Technologies. Adapun Yellow Tune Technologies adalah sebuah perusahaan Cina yang para pendirinya tidak bisa dilacak.
Merasa pihaknya sudah mematuhi peraturan KYC yang ketat, Vauld secara hormat tidak menyetujui permintaan ED. Mereka pun mencari penasihat hukum untuk membantunya dalam masalah ini. Perusahaan mengatakan bahwa perlindungan konsumen dan para pemegang saham adalah hal yang terpenting.
Kendati demikian, mereka telah berkomitmen untuk bekerja sama dengan ED di masa mendatang.
Enam Minggu yang Berat bagi Vauld
Pada tanggal 4 Juli lalu, perusahaan crypto lender yang mendapat dukungan dari Valar Ventures milik Peter Thiel dan crypto exchange Coinbase ini telah menangguhkan penarikan, setoran, dan perdagangan pada platform miliknya. Be[In]Crypto melaporkan bahwa alasan Vauld melakukan alasan tersebut adalah kondisi pasar kripto yang tidak menentu, setelah para pengguna menarik dana senilai US$200 juta.
Di samping itu, mereka juga melakukan perampingan perusahaan, dengan memangkas 30% dari jumlah karyawannya.
Tak lama setelah penangguhan layanannya, Vauld pun mencari kuasa hukum yang dapat membantu mereka dalam menemukan opsi restrukturisasi. Kemudian, sehari setelahnya, lending platform Nexo menawarkan untuk membeli perusahaan tersebut; serta menandatangani term sheet yang memberikan waktu 60 hari untuk menyelesaikan pembelian perusahaan.
Lalu, di tanggal 8 Juli kemarin, perusahaan mengumumkan aplikasi perintah moratorium di Singapura guna memberikan mereka ruang dalam proses restrukturisasi. Serupa dengan pengajuan Chapter 11 Bankruptcy menurut hukum Amerika Serikat, moratorium tersebut memungkinkan perusahaan untuk melanjutkan operasinya, tanpa mengkhawatirkan likuidasi.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Sampaikan pendapat Anda kepada kami. Jangan lupa follow akun Instagram Be[In]Crypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.