Trusted

Periode Vesting Bakal Berakhir di 2023, Harga 3 Token Kripto Ini Terancam Anjlok?

4 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Aliran jutaan token DeFi ke pasar kripto pada tahun 2023 berpotensi menyebabkan beberapa aksi jual besar-besaran.
  • Sejumlah proyek kripto merilis token ke pasar berdasarkan jadwal vesting yang telah ditentukan dan dirancang untuk menanamkan kepercayaan pada para investor.
  • Rilisnya token tersebut dapat memicu tekanan penjualan, jika kondisi ekonomi makro belum juga bersahabat.
  • promo

Langkah untuk merilis jutaan dolar token DeFi setelah periode vesting berakhir pada tahun 2023 mendatang berpotensi memicu aksi jual yang signifikan. Pasalnya, investor kemungkinan akan melakukan aksi dump massal pada aset kripto berisiko selama bear market yang berkepanjangan seperti saat ini.

Beberapa proyek kripto, termasuk proyek move-to-earn Sweatcoin dan Yuga Labs yang berfokus pada metaverse, akan merilis token tambahan ke dalam sirkulasi berdasarkan jadwal vesting pada tahun 2023 depan. Rencana ini akan tetap mereka laksanakan meskipun sebagian besar sektor di pasar kripto masih merasakan efek dari runtuhnya perusahaan kripto terkemuka; seperti Three Arrows Capital (3AC), Celcius, dan FTX.

Jadwal Vesting Token Proyek Kripto

Sejumlah proyek umumnya mengunci native token mereka ke dalam smart contract khusus “vesting“. Tujuannya adalah untuk memastikan agar peluncuran setiap token mereka senantiasa terkontrol sesuai dengan tanggal yang telah ditetapkan. Jadwal vesting ini juga berguna untuk meyakinkan investor bahwa kreator proyek token kripto tersebut memang berkomitmen untuk memenuhi tujuan akhir proyek mereka masing-masing.

Namun, meskipun perilisan token setelah periode vesting dapat meningkatkan kapitalisasi pasar token tersebut, investor sering kali menjual token baru mereka selama kondisi ekonomi makro yang sulit. Alhasil, aksi seperti itu bisa mengakibatkan price dump.

Data harga yang muncul pada saat rilisnya token sebelumnya juga sering kali memberikan pandangan tentang efek dari peluncuran token di masa depan. Di artikel kali ini, kita akan mencoba mengamati potensi sell-off yang masif dari tiga aset kripto yang menurut jadwal akan merilis token utamanya pada tahun 2023 mendatang.

Token #1: Sweatcoin (SWEAT) Terancam Amblas 30% 

Token kripto pertama yang berpotensi bakal mengalami market dump pada tahun 2023 adalah Sweatcoin.

Tepatnya bulan September 2022, token ini resmi meluncur di jaringan blockchain NEAR. Sweatcoin sendiri memberikan reward kepada para pengguna aplikasinya menggunakan token utilitas SWEAT untuk berolahraga.

Menurut target, smart contract Sweatcoin sendiri akan merilis total sebanyak 326.223.776,52 Sweat (US$3.500) pada tanggal 13 Januari 2023, untuk agenda airdrop SWEAT serta untuk dimasukkan ke SWEAT treasury. Selain itu, akan ada rilisan tambahan sebanyak 227.105.696 SWEAT (US$2.430.03) yang berdasarkan jadwalnya akan meluncur pada bulan Agustus 2023. Menurut agregator data pasar Coingecko, token yang akan dirilis itu setara dengan 2% volume perdagangan harian SWEAT.

Airdrop awal SWEAT yang berjumlah sekitar 2 miliar token utilitas sendiri berhasil membuatnya mengalami lonjakan harga dan mencetak angka sekitar US$0,915 pada 15 September 2022. Namun, pada rilisan token setelahnya yang membawa sekitar 583 juta SWEAT menyebabkan harganya anjlok 40% sekitar seminggu kemudian. Sedangkan, menurut data dari Coingecko, dua perilisan selanjutnya dengan proporsi yang sama menyebabkan harganya turun 20% dan 30%.

Grafik harga Sweatcoin SWEAT
Grafik harga Sweatcoin (SWEAT) | Sumber: BeInCrypto

Angka-angka ini menunjukkan bahwa harga Sweatcoin berpotensi ambrol sebanyak 30% hingga menyentuh area di bawah US$0,01 setelah merilis tokennya di tahun 2023 nanti.

Token #2: BitDAO (BIT) Berpotensi Anjlok di Bawah US$0,25

Token kedua yang wajib kita perhatikan adalah BIT yang berbasis di jaringan Ethereum, token tata kelola BitDAO yang dapat diperdagangkan. Sebagai informasi, BitDAO sendiri merupakan sebuah decentralized autonomous organization (DAO) yang mendukung proyek DeFi melalui penelitian dan pengembangan, swap token, dan grant.

Menurut TokenUnlocks, BitDAO akan merilis sekitar 188 juta BIT (US$53 juta) pada 15 Januari 2023. Dengan kata lain, angka tersebut merepresentasikan sekitar sepuluh kali lipat volume perdagangan tokennya.

Sebelumnya, smart contract BitDAO telah sukses merilis 2 miliar token BIT pada bulan Juli 2021 lalu. Sebagai konsekuensinya, harga BIT sontak melonjak ke titik US$1,72 sebelum akhirnya turun kembali sekitar 22% pada 8 September 2022. Di sisi lain, harganya tercatat telah turun 11% setelah merilis sekitar 267 juta BIT pada 15 September 2022. Sementara itu, pergerakan downtrend yang berkelanjutan juga menyebabkan tokennya diperdagangkan dengan harga sekitar US$0,28 pada saat publikasi.

Alhasil, suntikan dana sebanyak 188 juta BIT pada tanggal 15 Januari 2023 berpeluang membuat harganya turun di bawah US$0,25.

Token #3: Periode Vesting ApeCoin (APE) Akan Berakhir di Maret 2023

ApeCoin (APE) 5 Kali Berupaya Tembus Garis Descending Resistance

Yuga Labs meluncurkan ApeCoin (APE) pada bulan Maret 2022 lalu. Ini adalah kripto ketiga yang harganya berpotensi bakal anjlok di tahun 2023 kelak. Sebagai informasi, Yuga Labs sendiri merupakan perusahaan di balik pembuatan koleksi NFT blue-chip, Bored Ape Yacht Club (BAYC).

Semua holder APE memiliki hak tata kelola di ApeCoin DAO untuk membantu mendorong pengembangan Web3 dan juga metaverse Yuga Labs. Awalnya, Yuga Labs merilis 150.000.000 APE bagi para holder NFT Bored dan Mutant Ape Yacht Club. Dan berencana akan merilis 7 juta APE (US$26 juta) untuk treasury ApeCoin DAO pada 17 Januari 2023 mendatang. Smart contract vesting mereka kabarnya juga akan merilis sekitar 33 juta APE (US$105 juta) pada 17 Maret 2023.

Pasca perilisan ApeCoin pada Maret lalu, harganya justru turun ke US$9,62. Tren turun tersebut terjadi seusai mengalami reli singkat yang membuatnya berhasil mencapai harga US$13,00. Setelah itu, ApeCoin mencapai puncaknya di harga US$26,70 tepatnya tanggal 29 April 2022. Sebelum akhirnya turun tajam lagi ke area US$5,63 pada 12 Mei 2022. Aksi turun harga yang berlangsung selama penghujung tahun ini sampai detik ini faktanya mencerminkan adanya penurunan minat pada NFT spekulatif seperti BAYC dan inisiatif terkait metaverse di tengah terjangan crypto winter yang sedang melanda.

Dengan demikian, rilisnya token senilai US$100 juta yang akan datang dapat berarti bahwa para holder APE akan mengukir lebih banyak lagi kerugian, kecuali bila minat pada pasar NFT dan metaverse bisa kembali berjaya di tahun 2023.

Bagaimana pendapat Anda tentang berakhirnya periode vesting beberapa proyek kripto di tahun 2023? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan Web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori