Pasar aset non-fungible-token (NFT) terus menunjukkan perbedaan dengan aset kripto. Setelah berhasil membukukan kenaikan volume perdagangan sebesar 38% pada Januari 2023, kenaikannya masih berlanjut di bulan berikutnya. Ketika bulan Februari 2023 lalu, volume perdagangan NFT tercatat naik US$2 miliar (lebih dari Rp30 triliun). Dengan kata lain, volume perdagangan NFT Februari 2023 naik 117% dari capaiannya pada bulan sebelumnya.
Hal itu mulai menandakan bahwa pasar NFT mulai menemukan momentum bullish. Sejak Mei tahun lalu, baru kali ini volume perdagangan NFT berhasil menembus angka lebih dari US$1 miliar.
Data dari DappRadar menyebutkan bahwa marketplace NFT Blur mendominasi volume perdagangan, dengan menyumbang sebesar US$1,3 miliar. Jumlah tersebut mewakili 64,8% dari pangsa pasar perdagangan NFT global. Capaian marketplace NFT Blur tersebut sekaligus mengalahkan pangsa pasar jawara lawas, yaitu marketplace NFT OpenSea.
Berdasarkan data DappRadar, marketplace NFT OpenSea mencatatkan volume perdagangan sebesar US$587 juta atau berkontribusi sekitar 28,7% dari total perdagangan NFT global.
Blur, yang perdagangannya sebagain besar di dorong oleh NFT whales farming, rupanya tetap tidak mampu mengalahkan OpenSea untuk urusan basis pengguna. Jumlah pengguna OpenSea per Februari mencapai 316.199 traders, sementara Blur hanya mengelola sebanyak 96.856 traders. Hal itu makin menegaskan bahwa perdagangan Blur digerakkan oleh investor jumbo, bukan retail seperti OpenSea.
Blur Jadi Rising Star
Kesuksesan Blur juga terlihat dalam jumlah total value locked (TVL) di akhir bulan Februari. Dalam periode tersebut, TVL Blur mencapai level tertinggi sepanjang masa, dengan raihan sebesar US$148 juta.
Kuat dugaan hal itu terjadi seiring dengan peluncuran native token Blur yang mampu menarik banyak pembeli. Sejak meluncurkan native token di pertengahan Februari kemarin, beberapa pihak menduga bahwa hal itu akan mampu mendorong popularitas Blur. Dengan adanya native token, memungkinkan para trader untuk ikut serta dalam protokol tata kelola Blur. Terlebih lagi, setiap pemegang token juga bisa mendapatkan keuntungan seiring dengan keberhasilan platform lewat kepemilikan komunitas.
Di samping itu, peningkatan TVL juga terjadi lantaran banyak pembeli yang mengunci aset yang dimilikinya ke dalam bidding pool.
Platform NFT Lain Juga Alami Lonjakan TVL
Selain Blur, peningkatan TVL juga terjadi pada beberapa platform lainnya. Salah satunya adalah BendDAO, yang mengalami lonjakan TVL sebesar US$327 juta. Sejak awal tahun, platform tersebut sudah mengalami pergerakan luar biasa, yang mana peningkatannya tercatat sebesar 168%.
Tidak mau kalah, NFTfi, platform untuk pinjaman P2P dengan jaminan NFT, ikut membukukan kenaikan TVL menjadi US$10,32 juta. Kemudian, Sudoswap pun mengekor dengan angka TVL di kiasaran US$2,85 juta.
“Pertumbuhan TVL di pasar NFT juga di dorong oleh adanya peluncuran token dengan fitur unik. Seperti Looksrare, X2Y2, Blur dan Sudoswap yang sudah meluncurkan native token untuk bisa bersaing dengan marketplace NFT yang lebih mapan, OpenSea,“ tulis DappRadar.
Meningkatnya TVL di pasar NFT menunjukkan sinyal positif. Hal tersebut berarti pengguna aset digital secara masif terus masuk dan bertambah. Sehingga, pada akhirnya akan mendorong sektor NFT ke arah yang lebih cerah.
Namun, perlu digarisbawahi, meskipun volume perdagangan mengalami lompatan yang luar biasa di Februari, jumlah daily unique active user (dUAW) pada periode tersebut turun 10% menjadi 1,6 juta per hari. Jumlah tersebut didominasi oleh game blockchain yang menyumbang sebesar 736.225 dUAW, sedangkan untuk sektor NFT mencapai 153.337 dUAW atau meningkat menjadi 9,46% secara kontribusi.
Koleksi NFT dari Yuga Labs Masih Jadi Favorit
Sementara itu, menyoal koleksi NFT, Yuga Labs dengan berbagai koleksi NFT besutannya; seperti Bored Ape Yacht Club (BAYC), Mutant Ape Yacht Club (MAYC), Bored Ape Kernel Club (BAKC), Otherdeeds, serta Sewer Pass berhasil mendominasi volume perdagangan NFT.
Sebanyak 30% dari total perdagangan di Ethereum dihasilkan dari koleksi aset digital tersebut, yakni mencapai US$1,6 miliar. Mutant Ape Yacht Club (MAYC) menyumbangkan penjualan sebesar US$158 juta, kemudian Otherdeeds mencapai US$137 juta dan Bored Ape Yacht Club (BAYC) berkontribusi sebesar US$122 juta.
Menariknya, jika selama ini kancah peperangan NFT terjadi di blockchain Ethereum, sekarang muncul produk baru yang disebut sebagai NFT Ordinal. Teknologi tersebut menggunakan mainnet Bitcoin, sehingga juga dikenal sebagai “Bitcoin Ordinals”, yang memungkinkan pelacakan dan keunikannya bisa tetap dilakukan.
Hal itu dipercaya bakal merubah peta jalan NFT ke depannya. Sampai saat ini, ada lebih dari 200 ribu Ordinal yang dicetak, termasuk proyek-proyek populer; seperti DeGods, Onchain Monkey, dan CryptoPunks.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.