Uniswap terlihat mengalami penurunan pada volume perdagangannya selama bulan Maret kemarin. Bahkan, angka tersebut adalah rekor terendah Uniswap dari sejak September 2021.
Maret terbukti menjadi bulan baik bagi aset kripto. Akan tetapi, beberapa area, seperti non-fungible token (NFT) dan decentralized exchange (DEX) mendapat “pukulan keras” dari segi volumenya.
Uniswap mencatatkan volume perdagangan sekitar US$51 miliar pada bulan terakhir kuartal pertama 2022, menurut Be[In]Crypto Research.
Meski statistik ini kelihatannya cukup tinggi bila dibandingkan dengan volume perdagangan SushiSwap (SUSHI), Curve (CRV), 1inch (1INCH), dan Balancer (BAL), namun rupanya volume perdagangan Uniswap turun dari volumenya saat bulan Februari.
Volume perdagangan Uniswap yang tercatat saat Februari 2022 berkisar US$54 miliar. Artinya, angka tersebut turun 5% dalam 31 hari.
Volume Perdagangan Bulanan Uniswap Tahun 2022 Lebih Kecil Dibanding 2021
Menyusutnya minat para trader terhadap salah satu DEX teratas ini dapat memberikan dampak buruk bagi UniSwap.
Hal ini dikarenakan kompetisi dengan DEX lainnya di Ethereum, Binance Smart Chain, Tron, Solana, dan ekosistem Cardano yang tengah bertumbuh.
Ketika puncak pasar kripto di bulan Mei 2021, ketika Ethereum (ETH) menyentuh harga US$4.000 untuk pertama kalinya, aktivitas pengguna dalam sejumlah protokol di Ethereum terpantau mengalami lonjakan besar.
Total transaksi di Ethereum per 31 Mei 2021 kira-kira sebesar 45 juta. Kondisi tersebut berdampak positif bagi salah satu decentralized application teratas di dalamnya, yaitu Uniswap. DEX besutan Hayden Adams ini mencatatkan US$84,72 miliar pada Mei 2021.
Dengan adanya penurunan di pasar kripto yang berujung pada penjualan besar-besaran dan menimbulkan bearish engulfing, aktivitas perdagangan di Uniswap pun ikut menurun tajam.
Sebagai akibatnya, volume perdagangan Uniswap di bulan Mei tergerus sebanyak 33%, menjadi US$54,66 miliar saat Agustus 2021. Kemudian, disusul dengan penyusutan di bulan September 2021 sebesar 36% menjadi US$53,44 miliar, dan masih terus berlanjut hingga Oktober 2021. Adapun penurunan volume perdagangan Uniswap di bulan Oktober 2021 sebesar 26%, menjadi hanya US$52,02.
Setelah mengalami penurunan secara beruntun, akhirnya volume perdagangan Uniswap mengalami peningkatan saat November 2021. Tercatat volume perdagangan bulan November 2021 naik 0,982% jika dibandingkan dengan data Mei 2021. Volume perdagangan di bulan November 2021 juga menjadi rekor tertinggi sepanjang masa (ATH) baru, yaitu berkisar US$85,55 miliar.
Namun, posisi tersebut tidak bertahan di bulan berikutnya. Volume perdagangan Uniswap terpantau menurun 0,724% pada Desember 2021, menjadi US$84,93 miliar.
Apa Penyebab Penyusutan Volume Perdagangan di Uniswap?
Penurunan angka transaksi secara konsisten di tahun 2022 benar-benar memberikan pengaruh negatif terhadap protokol decentralized exchange ini.
Saat Mei 2021, angka transaksi totalnya adalah 200.733 dengan rekor tertinggi harian 12.857 transaksi di tanggal 5 Mei 2021.
Sementara itu, ketika November 2021, angka total transaksi yang tercatat adalah 63.147 dengan rekor tertinggi harian 2.729 di tanggal 10 November 2021.
Akan tetapi, di sepanjang tahun 2022, angka transaksi Uniswap merosot di bawah 40.000. Pada Januari 2022, terpantau angka transaksi Uniswap sebesar 38.849, dengan rekor tertinggi harian 1.932 transaksi di tanggal 22 Januari 2022.
Penurunan angka transaksi Uniswap kembali terjadi di bulan berikutnya. Di bulan Februari, angkanya mengalami penurunan 17% menjadi hanya 31.765 transaksi, dengan rekor tertinggi harian 1.707 transaksi pada tanggal 27 Februari 2022.
Sementara itu, total angka transaksi Uniswap untuk bulan Maret 2022 adalah 33.279 transaksi, dengan rekor tertinggi harian 1.493 transaksi di tanggal 31 Maret 2022.
Kendati angka transaksi Uniswap di bulan Maret lebih tinggi daripada Februari, namun rata-rata nilai transaksi bulan Februari lebih besar daripada Maret. Inilah alasan mengapa volume perdagangan di Februari sedikit melampaui volume bulan Maret.
Apabila dibandingkan dengan data saat Mei 2021, maka angka transaksi Uniswap di bulan Maret 2022 turun sebanyak 83%. Lalu, jika dibandingkan dengan data November 2021, maka persentase penurunan angka transaksi Uniswap Maret 2022 adalah 47%.
Bagaimanakah Dampak Penyusutan Volume terhadap Token UNI?
UNI adalah token milik protokol Uniswap. Token ini merupakan salah satu dari antara sekian banyak token kripto yang ikut terapresiasi pada saat puncak pasar kripto di tahun 2021. UNI sempat mencapai rekor ATH-nya, yaitu US$44,97, pada tanggal 3 Mei 2021.
Sayangnya, token UNI tidak mampu mempertahankan posisinya. Dari sejak saat itu, harga UNI sudah merosot lebih dari 70%. Terlebih lagi, usai mendapat pukulan hebat dari siklus bearish pasar kripto di tahun 2022 ini.
Token UNI mengawali hari pertamanya di bulan Maret 2022 dengan harga US$10,52. Kemudian, UNI berhasil menutup Maret 2022 dengan mencatatkan harga US$11,27. Adapun rekor harga tertinggi UNI selama bulan Maret adalah US$12,43.
Ketika artikel ini ditulis, UNI masih diperdagangkan dalam rentang harga US$8,14 hingga US$12,43 selama 30 hari terakhir.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.