XRP mencatat rekor harga all-time high (ATH) baru di angka US$3,39, melampaui level puncaknya pada tahun 2018 silam. Ripple berhasil menorehkan kenaikan 15% lebih kemarin (16/1) serta 40% sepanjang bulan Januari 2025.
Kapitalisasi pasar XRP kini nyaris menyentuh angka US$193 miliar, menjadikannya aset kripto terbesar ketiga, melampaui Tether, Solana, BNB, dan sejumlah aset papan atas lainnya.
Rekor Harga ATH XRP Bukan US$3,84
Angka ATH XRP yang seringkali dikutip, yaitu US$3,84, dianggap menyesatkan. Faktanya, angka tersebut berada di kisaran US$3,30 hingga US$3,40. CTO Ripple David Schwartz memaparkan bahwa angka ini terdistorsi oleh penggunaan kurs resmi yang tidak mencerminkan pasar sebenarnya.
Walau platform seperti CoinMarketCap menunjukkan ATH XRP di angka US$3,84, harga tersebut tidak pernah benar-benar dapat digunakan untuk membeli ataupun menjual XRP.
“Angka itu kerap dilaporkan sebagai rekor all-time high, tetapi Anda sebenarnya tidak bisa menjual XRP di harga US$3,84 maupun membelinya di harga tersebut. Angka itu mencakup nilai yang melambung akibat penggunaan kurs mata uang “resmi” untuk kurs bursa Korea Selatan,” tulis CTO Ripple David “JoelKatz” Schwartz.
Fenomena Kimchi Premium dan Distorsi Harga
Persepsi keliru ini disebabkan oleh “Kimchi Premium“, yakni fenomena di mana harga crypto di pasar Korea Selatan diperdagangkan dengan premi signifikan dibandingkan pasar global.
Distorsi ini muncul imbas kontrol modal serta ketidakefisienan pasar di Korea Selatan, yang menyebabkan harga lokal terinflasi. Ketika harga yang lebih tinggi ini dimasukkan ke rata-rata global tanpa adanya penyesuaian, maka angka tersebut dapat secara artifisial meningkatkan ATH yang dilaporkan.
“XRP baru saja mencapai rekor tertinggi baru sebesar US$3,38 setelah terkonsolidasi selama 7 tahun. Ini adalah breakout yang masif, target US$5 hingga US$10 kini terbuka. Altseason dimulai,” tulis influencer Ash Crypto.
XRP Catat Comeback Bersejarah dengan Rekor ATH Anyar
Selama enam tahun terakhir, XRP tertinggal dalam beberapa siklus bull market. Sementara Bitcoin, Ethereum, dan Solana terus memecahkan rekor ATH baru, XRP bahkan kesulitan untuk menembus angka US$1 sejak 2021.
Hal ini disebabkan oleh gugatan hukum berkepanjangan SEC AS terhadap Ripple. SEC mengeklaim bahwa XRP adalah sekuritas dan Ripple telah melanggar undang-undang sekuritas federal dengan gagal mendaftarkan penjualan tokennya. Alhasil, gugatan ini telah berdampak signifikan pada pertumbuhan sang altcoin sepanjang tahun-tahun tersebut.
Beruntung, sejak terpilihnya kembali Donald Trump pada November 2024, XRP kembali menemukan momentum baru. Ada beberapa faktor yang mendorong kebangkitan ini.
Kepresidenan Trump yang akan datang diperkirakan akan membawa sejumlah regulasi pro-crypto. Presiden terpilih ini berjanji akan merombak total kerangka regulasi SEC.
Yang terpenting, kebijakan Trump akan berfokus pada memperkuat perusahaan crypto yang berbasis di AS di pasar global. Sebagai salah satu entitas crypto terbesar di AS, Ripple mendapatkan pengakuan yang kian besar, yang sekaligus memperkuat kredibilitas XRP.
Selain itu, ketua SEC AS saat ini, Gary Gensler, yang memimpin pengawasan ketat terhadap XRP, menurut jadwal akan resmi lengser pekan depan. Posisi ini akan diisi oleh Paul Atkins, tokoh pro-crypto yang siap mengemban amanah sebagai ketua baru SEC.
- Baca Juga: Apa itu ETF XRP? Panduan dan Cara Kerjanya
Di sisi lain, Ripple secara konsisten memberikan donasi untuk kampanye pemilu dan komite pelantikan Trump. Gestur ini mengindikasikan bahwa perusahaan ini kemungkinan besar akan berada di pihak yang diuntungkan dalam pemerintahan baru nantinya.
“XRP baru saja mencapai level tertinggi dalam 7 tahun terakhir, melampaui nilai pasar US$3,39 untuk pertama kalinya sejak Januari 2018. Dengan kenaikan ini, tercatat 2.365 transaksi XRP bernilai lebih dari US$100.000 dalam 8 jam terakhir—lonjakan tertinggi sejak 23 Desember. Jumlah holder juga meroket,” tulis Santiment.
Pada Rabu (15/1), SEC AS mengajukan banding atas keputusan pengadilan distrik yang menyatakan bahwa penjualan XRP kepada investor ritel tidak memenuhi kriteria sebagai sekuritas. Namun, komunitas crypto melihat ini sebagai upaya terakhir dari regulator untuk mengganggu Ripple sebelum pergantian pemerintahan minggu depan.
Diperkirakan secara luas bahwa SEC di bawah kepemimpinan Paul Atkins akan mencabut gugatan ini, yang berpotensi memicu bull run ekstrem untuk altcoin ini.
Untuk saat ini, komunitas XRP memegang pandangan super bullish pasca tercetaknya rekor harga ATH kemarin.
Bagaimana pendapat Anda tentang torehan rekor ATH anyar XRP serta potensi lampu hijau untuk produk ETF-nya? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.