Lihat lebih banyak

3 Aset Kripto Ini Diramal Anjlok ke Level Terendah Baru di November 2023

3 mins
Oleh Valdrin Tahiri
Diterjemahkan Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Maker (MKR), TomoChain (TOMO), dan Apecoin (APE) memiliki formasi harga yang terlihat bearish. Kondisi ini bisa memicu terbentuknya harga terendah baru di bulan November.
  • Pergerakan turun untuk ketiga kripto ini sudah atau bakal didahului oleh bearish divergence yang signifikan pada Relative Strength Index (RSI) harian.
  • Breakout dari resistance overhead terdekat dapat membatalkan prediksi bearish ini dan kemudian menyebabkan pergerakan naik yang signifikan.
  • promo

Oktober adalah bulan yang sangat bullish untuk pasar kripto, tetapi ketiga altcoin ini menghadapi prospek bearish untuk bulan November, bahkan terancam untuk mencetak level terendah baru.

Kendati harga Bitcoin (BTC) dan beberapa altcoin telah sukses mengukir puncak tahunan baru, skenario terburuk mungkin masih mengintai ketiga kripto ini.

Maker (MKR) Breakdown dari Pola Jangka Panjang

Harga MKR telah meningkat di dalam pola ascending wedge sejak bulan Juni. Pergerakan naik ini berujung pada tercapainya puncak tahunan baru di US$1.651 pada 24 Oktober. Namun, sejak saat itu, harganya kembali mengalami penurunan.

Pola ascending wedge dianggap sebagai pola bearish, yang berarti pola ini hampir selalu mengarah pada breakdown (penurunan) harga. Hal ini terjadi pada MKR, yang mengalami breakdown dari pola tersebut pada tanggal 30 Oktober.

Penurunan ini didahului oleh pola bearish divergence (hijau) pada Relative Strength Index (RSI) harian.

Para trader pasar menggunakan RSI sebagai indikator momentum untuk mengidentifikasi kondisi overbought (jenuh beli) atau oversold (jenuh jual) serta untuk memutuskan kapan harus mengakumulasi atau menjual aset. Nilai di atas 50 dan tren yang naik menunjukkan bahwa para bull masih unggul. Sementara itu, nilai di bawah 50 menunjukkan situasi sebaliknya.

Pola bearish divergence terjadi ketika penurunan momentum menyertai kenaikan harga. Hal ini kerapkali memicu terjadinya pergerakan turun yang signifikan, seperti yang terjadi pada MKR. Terlebih, fakta bahwa divergence ini terjadi di dalam pola ascending wedge semakin meningkatkan signifikansinya.

Seandainya pergerakan turun MKR berlanjut, harga MKR dapat tergelincir 25% dan mencapai area support horizontal US$1.000.

MKR Price Movement
Grafik Harian MKR/USDT | Sumber: TradingView

Terlepas dari prediksi harga MKR yang bearish ini, breakout dan harga penutupan di atas resistance US$1.550 dapat menyebabkan kenaikan 70% ke resistance berikutnya di angka US$2.250.

Harga TomoChain (TOMO) Anjlok usai Tertolak

Harga TOMO telah merosot sejak mencapai puncak tahunannya di US$2,55 pada bulan Mei. Penurunan berikutnya menyebabkan terbentuknya sumbu atas (upper wick) yang sangat panjang (ikon merah) dan menyeret harga ke bawah area resistance horizontal US$1,75.

Minggu lalu, TOMO gagal dalam usahanya untuk breakout dari area resistance US$1,75. Upaya ini malah kembali menguatkan area resistance tersebut dan mengonfirmasi adanya pola bearish divergence (hijau) pada RSI mingguan.

Di samping itu, TOMO juga membentuk pola candlestick bearish engulfing minggu lalu. Ini merupakan jenis candlestick bearish di mana seluruh kenaikan dari periode sebelumnya terhapuskan pada periode berikutnya.

Jika penurunan berlanjut, harga TOMO terancam turun sebesar 30% lagi ke area support horizontal terdekat pada US$0,95.

TomoChain (TOMO) Price Movement
Grafik Mingguan TOMO/USDT | Sumber: TradingView

Terlepas dari prediksi bearish ini, perebutan kembali area US$1,75 dapat menyebabkan kenaikan sebesar 90% ke puncak tahunan di harga US$2,45.

Harga Altcoin ApeCoin (APE) Juga Terancam Turun di Bulan November

Harga APE mengalami kenaikan cepat sejak berhasil breakout dari garis tren descending resistance jangka panjang pada tanggal 13 Oktober.

Pergerakan naik ini telah membawa APE ke rekor tertinggi tahunan baru di angka US$1,49 kemarin (6/11).

Meskipun terjadi kenaikan, harga APE mungkin sudah dekat dengan puncak lokalnya berdasarkan Elliott Wave count yang paling mungkin.

Para analis teknikal menggunakan teori Elliott Wave untuk mengidentifikasi pola harga jangka panjang yang berulang dan psikologi investor, yang membantu mereka menentukan arah tren.

Wave count yang paling mungkin menunjukkan bahwa harga APE saat ini berada di gelombang kelima dan terakhir dari kenaikan ini. Jika benar demikian, harganya dapat mencapai puncak lokal di dekat US$1,55. Setelah itu, penurunan sebesar 13% ke support terdekat di US$1,30 kemungkinan akan terjadi.

Apecoin (APE) Price Movement
Grafik Harian APE/USDT | Sumber: TradingView

Terlepas dari prediksi bearish ini, kenaikan di atas resistance US$1,55 dapat memicu kenaikan sebesar 25% ke resistance berikutnya di level US$1,85.

Bagaimana pendapat Anda tentang ketiga altcoin yang terancam mencetak level terendah di November 2023 ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori